5 Suplemen yang Tidak Boleh Dikonsumsi Penderita Gula Darah Tinggi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ada beberapa suplemen yang tidak boleh dikonsumsi penderita gula darah tinggi . Deretan suplemen ini wajib Anda pertimbangkan kembali jika menderita diabetes lantaran bisa menyebabkan glukosa dalam darah naik dan dapat mengganggu pengobatan tertentu.
Dalam hal pengelolaan diabetes , gaya hidup memainkan peran utama dalam pengelolaan gula darah dan kesehatan secara keseluruhan. Suplemen dimaksudkan untuk mengisi kesenjangan nutrisi saat tidak dapat memenuhi kebutuhan melalui makanan atau jika Anda kekurangan.
Penting untuk meminum suplemen dengan hati-hati. Selain itu, jangan pernah mengonsumsinya tanpa pengawasan dari ahli diet atau dokter. Jika suplemen tidak dikonsumsi dengan hati-hati dapat menimbulkan efek samping, terlebih jika memiliki kondisi kesehatan lainnya.
Berikut suplemen yang tidak boleh dikonsumsi penderita gula darah tinggi dilansir dari Eating Well, Sabtu (12/8/2023).
Foto/Infografis SINDOnews
Chromium adalah mineral yang ditemukan di sejumlah makanan, seperti daging, sayuran, biji-bijian, buah-buahan, dan kacang-kacangan. Kekurangan chromium dapat menyebabkan gula darah tinggi meski sangat jarang.
Jika Anda menderita diabetes dan mengonsumsi insulin atau obat oral lainnya yang ditujukan untuk mengurangi gula darah, mengonsumsi chromium dapat meningkatkan risiko hipoglikemia (gula darah rendah).
American Diabetes Association memperingatkan siapa pun dengan penyakit ginjal untuk tidak mengonsumsi chromium karena suplementasi dapat memperburuk penyakit ginjal. Suplemen chromium juga dapat mengganggu levothyroxine atau obat yang biasa digunakan untuk mengobati hipotiroidisme.
Vitamin E adalah antioksidan kuat yang dapat membantu memerangi stres oksidatif, pendahulu dan penyumbang diabetes tipe 2. Namun, vitamin E dapat berinteraksi dengan pengencer darah.
Hal ini dapat meningkatkan risiko perdarahan dengan menghalangi efek pembekuan vitamin K. Oleh karena itu, suplemen tanpa pengawasan tidak dianjurkan jika Anda menderita diabetes dan sedang mengonsumsi pengencer darah.
Diperlukan lebih banyak penelitian tentang penggunaan St. John's wort dan diabetes, karena potensi efeknya pada pengobatan diabetes, sensitivitas insulin, dan sekresi insulin.
Satu studi kecil di British Journal of Clinical Pharmacology yang mengevaluasi penggunaan St. John's wort dan metformin pada 20 subjek pria sehat, menemukan bahwa mengonsumsinya bersamaan dengan metformin dapat meningkatkan sekresi insulin dan menurunkan gula darah setelah tes toleransi glukosa.
Minum teh hijau telah terbukti memberikan manfaat bagi penderita diabetes. Misalnya, dalam meta-analisis dari 17 uji klinis yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition para peneliti menemukan bahwa minum teh hijau memiliki efek yang menguntungkan.
Seperti penurunan glukosa puasa dan hemoglobin A1C (gula darah rata-rata tiga bulan). Namun, ada sedikit penelitian tentang keefektifan suplemen teh hijau di luar penelitian yang dilakukan pada hewan, dan sebagian besar penelitian berdurasi sangat singkat.
Oleh karena itu, suplemen tambahan selain minum teh hijau tidak diperlukan.
Pare adalah suplemen herbal yang telah dipelajari untuk penggunaannya dalam mengurangi gula darah pada penderita diabetes. Komponennya yakni charantin, vicin, dan polipeptida-p diperkirakan memiliki struktur yang mirip dengan insulin.
Dalam tinjauan sistematis dan meta-analisis diNature, para peneliti menemukan bahwa data suplementasi pare tetap tidak konsisten. Studi yang telah dilakukan singkat, dan dosis pare yang digunakan bervariasi.
Diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan efek dan keamanan jangka panjang. Selain itu, jika Anda rentan terhadap gula darah rendah, pare dapat meningkatkan risiko gula darah rendah dan tidak cocok untuk Anda.
Dalam hal pengelolaan diabetes , gaya hidup memainkan peran utama dalam pengelolaan gula darah dan kesehatan secara keseluruhan. Suplemen dimaksudkan untuk mengisi kesenjangan nutrisi saat tidak dapat memenuhi kebutuhan melalui makanan atau jika Anda kekurangan.
Penting untuk meminum suplemen dengan hati-hati. Selain itu, jangan pernah mengonsumsinya tanpa pengawasan dari ahli diet atau dokter. Jika suplemen tidak dikonsumsi dengan hati-hati dapat menimbulkan efek samping, terlebih jika memiliki kondisi kesehatan lainnya.
Suplemen yang Tidak Boleh Dikonsumsi Penderita Gula Darah Tinggi
Berikut suplemen yang tidak boleh dikonsumsi penderita gula darah tinggi dilansir dari Eating Well, Sabtu (12/8/2023).
Foto/Infografis SINDOnews
1. Chromium
Chromium adalah mineral yang ditemukan di sejumlah makanan, seperti daging, sayuran, biji-bijian, buah-buahan, dan kacang-kacangan. Kekurangan chromium dapat menyebabkan gula darah tinggi meski sangat jarang.
Jika Anda menderita diabetes dan mengonsumsi insulin atau obat oral lainnya yang ditujukan untuk mengurangi gula darah, mengonsumsi chromium dapat meningkatkan risiko hipoglikemia (gula darah rendah).
American Diabetes Association memperingatkan siapa pun dengan penyakit ginjal untuk tidak mengonsumsi chromium karena suplementasi dapat memperburuk penyakit ginjal. Suplemen chromium juga dapat mengganggu levothyroxine atau obat yang biasa digunakan untuk mengobati hipotiroidisme.
2. Vitamin E
Vitamin E adalah antioksidan kuat yang dapat membantu memerangi stres oksidatif, pendahulu dan penyumbang diabetes tipe 2. Namun, vitamin E dapat berinteraksi dengan pengencer darah.
Hal ini dapat meningkatkan risiko perdarahan dengan menghalangi efek pembekuan vitamin K. Oleh karena itu, suplemen tanpa pengawasan tidak dianjurkan jika Anda menderita diabetes dan sedang mengonsumsi pengencer darah.
3. St John's Wort
Diperlukan lebih banyak penelitian tentang penggunaan St. John's wort dan diabetes, karena potensi efeknya pada pengobatan diabetes, sensitivitas insulin, dan sekresi insulin.
Satu studi kecil di British Journal of Clinical Pharmacology yang mengevaluasi penggunaan St. John's wort dan metformin pada 20 subjek pria sehat, menemukan bahwa mengonsumsinya bersamaan dengan metformin dapat meningkatkan sekresi insulin dan menurunkan gula darah setelah tes toleransi glukosa.
4. Ekstrak Teh Hijau
Minum teh hijau telah terbukti memberikan manfaat bagi penderita diabetes. Misalnya, dalam meta-analisis dari 17 uji klinis yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition para peneliti menemukan bahwa minum teh hijau memiliki efek yang menguntungkan.
Seperti penurunan glukosa puasa dan hemoglobin A1C (gula darah rata-rata tiga bulan). Namun, ada sedikit penelitian tentang keefektifan suplemen teh hijau di luar penelitian yang dilakukan pada hewan, dan sebagian besar penelitian berdurasi sangat singkat.
Oleh karena itu, suplemen tambahan selain minum teh hijau tidak diperlukan.
5. Pare
Pare adalah suplemen herbal yang telah dipelajari untuk penggunaannya dalam mengurangi gula darah pada penderita diabetes. Komponennya yakni charantin, vicin, dan polipeptida-p diperkirakan memiliki struktur yang mirip dengan insulin.
Dalam tinjauan sistematis dan meta-analisis diNature, para peneliti menemukan bahwa data suplementasi pare tetap tidak konsisten. Studi yang telah dilakukan singkat, dan dosis pare yang digunakan bervariasi.
Diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan efek dan keamanan jangka panjang. Selain itu, jika Anda rentan terhadap gula darah rendah, pare dapat meningkatkan risiko gula darah rendah dan tidak cocok untuk Anda.
(dra)