Perbandingan Kandungan Gula pada Nasi Panas vs Nasi Dingin, Mana yang Lebih Rendah?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perbandingan kandungan gula pada nasi panas dan nasi dingin memang penting untuk diperhitungkan. Terutama bagi penderita gula darah tinggi atau diabetes yang masih mengonsumsi nasi.
Nasi merupakan salah satu makanan pokok yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Tidak seperti makanan pokok lainnya, nasi diketahui memiliki kandungan gula yang cukup tinggi.
Kandungan gula pada nasi panas dan nasi dingin memiliki perbedaan. Nasi yang memiliki kandungan gula darah rendah cukup baik untuk dikonsumsi.
Lantas, bagaimana perbedaan kandungan gula pada nasi panas dan nasi dingin? Simak ulasan berikut ini.
Dilansir dari laman AKG FKM UI, ada dua konsep yang digunakan untuk mengukur gula darah pada makanan, yaitu muatan glikemik dan indeks glikemik. Makanan yang mengandung gula darah dapat diukur seberapa cepat dalam meningkatkan gula dalam darah dengan indeks glikemik.
Nasi yang didinginkan selama 24 jam atau nasi pada hari sebelumnya dalam suhu 4 derajat celcius dipanaskan kembali memiliki indeks glikemik yang lebih rendah daripada nasi yang baru di masak.
Sehingga, nasi yang didinginkan terlebih dahulu mengakibatkan retrogradasi pada pati yang menyebabkan peningkatan pati yang resisten untuk dicerna. Tentunya nasi tersebut bisa dipanaskan kembali dengan indeks glikemik yang masih rendah.
Pati resisten sendiri merupakan kelompok pati yang tidak terhidrolisis oleh enzim yang dihasilkan oleh pankreas selama 120 menit setelah dikonsumsi. Pati resisten bermanfaat menurunkan respons insulin atau penyerapan gula.
Nasi dingin memiliki kandungan gula lebih rendah daripada nasi panas dan cocok dikonsumsi untuk penderita diabetes. Selain itu, pati resisten juga dapat menurunkan indeks glikemik pada makanan.
Oleh karena itu, bisa dibenarkan jika mengonsumsi nasi dingin lebih baik dibandingkan dengan nasi panas. Hal ini karena kandungan indeks glikemik yang lebih rendah berdasarkan penelitian yang telah dilakukan.
Jika dilihat dari Daftar Bahan Makanan Penukar (DBMP), kalori pada nasi putih dingin dan nasi panas per 100 gram itu sama sama jumlahnya, yakni 175 kalori. Dengan catatan, mengonsumsi nasi putih tidak berlebihan, sesuai dengan porsi dan jumlah kebutuhan.
Nasi merupakan salah satu makanan pokok yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Tidak seperti makanan pokok lainnya, nasi diketahui memiliki kandungan gula yang cukup tinggi.
Kandungan gula pada nasi panas dan nasi dingin memiliki perbedaan. Nasi yang memiliki kandungan gula darah rendah cukup baik untuk dikonsumsi.
Lantas, bagaimana perbedaan kandungan gula pada nasi panas dan nasi dingin? Simak ulasan berikut ini.
Perbandingan Kandungan Gula pada Nasi Panas vs Nasi Dingin
Dilansir dari laman AKG FKM UI, ada dua konsep yang digunakan untuk mengukur gula darah pada makanan, yaitu muatan glikemik dan indeks glikemik. Makanan yang mengandung gula darah dapat diukur seberapa cepat dalam meningkatkan gula dalam darah dengan indeks glikemik.
Nasi yang didinginkan selama 24 jam atau nasi pada hari sebelumnya dalam suhu 4 derajat celcius dipanaskan kembali memiliki indeks glikemik yang lebih rendah daripada nasi yang baru di masak.
Sehingga, nasi yang didinginkan terlebih dahulu mengakibatkan retrogradasi pada pati yang menyebabkan peningkatan pati yang resisten untuk dicerna. Tentunya nasi tersebut bisa dipanaskan kembali dengan indeks glikemik yang masih rendah.
Pati resisten sendiri merupakan kelompok pati yang tidak terhidrolisis oleh enzim yang dihasilkan oleh pankreas selama 120 menit setelah dikonsumsi. Pati resisten bermanfaat menurunkan respons insulin atau penyerapan gula.
Nasi dingin memiliki kandungan gula lebih rendah daripada nasi panas dan cocok dikonsumsi untuk penderita diabetes. Selain itu, pati resisten juga dapat menurunkan indeks glikemik pada makanan.
Oleh karena itu, bisa dibenarkan jika mengonsumsi nasi dingin lebih baik dibandingkan dengan nasi panas. Hal ini karena kandungan indeks glikemik yang lebih rendah berdasarkan penelitian yang telah dilakukan.
Jika dilihat dari Daftar Bahan Makanan Penukar (DBMP), kalori pada nasi putih dingin dan nasi panas per 100 gram itu sama sama jumlahnya, yakni 175 kalori. Dengan catatan, mengonsumsi nasi putih tidak berlebihan, sesuai dengan porsi dan jumlah kebutuhan.
(okt)