Cara Tetap Sehat dan Bebas Penyakit di Usia Tua, Cukup Konsumsi 8 Makanan Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hidup bebas penyakit dan sehat di usia tua merupakan harapan banyak orang. Namun, perempuan cenderung memiliki tingkat penyakit yang lebih tinggi dibandingkan pada pria.
Dilansir dari Express, Sabtu (26/8/2023) penelitian baru menunjukkan bahwa perempuan dapat mengurangi paparan terhadap penyakit dengan memperbaiki pola makannya.
Para peneliti menemukan pola makan tinggi karotenoid berpigmen seperti ubi, kale, bayam, semangka, paprika, tomat, jeruk, dan wortel dapat membantu melindungi tubuh dari penyakit. Buah-buahan dan sayuran berwarna cerah ini sangat penting dalam mencegah hilangnya penglihatan dan kognitif.
“Laki-laki banyak terserang penyakit yang cenderung membunuh Anda, namun perempuan lebih jarang atau lambat terkena penyakit tersebut sehingga mereka bertahan namun menderita penyakit yang melemahkan,” kata Billy R. Hammond, seorang profesor di Franklin College, UGA.
“Contohnya, dari semua kasus degenerasi makula dan demensia yang ada di dunia, dua pertiganya adalah perempuan. Penyakit yang diderita perempuan selama bertahun-tahun ini adalah penyakit yang paling mudah dicegah melalui gaya hidup,” sambungnya.
Penelitian tersebut meninjau dan menganalisis data dari penelitian sebelumnya, merinci beberapa kondisi degeneratif. Mulai dari penyakit autoimun hingga demensia yang, meskipun dengan mengendalikan perbedaan umur, tingkat kejadiannya jauh lebih tinggi pada wanita dibandingkan pria.
“Jika Anda menggabungkan semua penyakit autoimun, hampir 80 persennya adalah perempuan. Jadi, karena kerentanan ini, yang terkait langsung dengan biologi, perempuan memerlukan perawatan pencegahan ekstra,” jelas Hammond.
Salah satu alasan kerentanan ini berkaitan dengan cara perempuan menyimpan vitamin dan mineral dalam tubuh mereka. Hammond menunjukkan bahwa wanita rata-rata memiliki lebih banyak lemak tubuh dibandingkan pria.
Lemak tubuh berfungsi sebagai penyerap banyak vitamin dan mineral makanan, yang menciptakan cadangan yang berguna bagi wanita selama kehamilan. Namun, ketersediaan ini berarti lebih sedikit yang tersedia untuk retina dan otak, sehingga menyebabkan perempuan lebih berisiko mengalami masalah degeneratif.
Asupan makanan karotenoid berpigmen bertindak sebagai antioksidan bagi manusia. Dua karotenoid spesifik, lutein dan zeaxanthin, ditemukan di jaringan spesifik mata dan otak dan telah terbukti secara langsung memperbaiki degenerasi sistem saraf pusat.
Pria dan wanita mengonsumsi karotenoid dalam jumlah yang sama, namun kebutuhan untuk wanita jauh lebih tinggi. Karotenoid juga tersedia melalui suplemen, namun makanan adalah cara yang jauh lebih baik.
“Komponen pola makan mempengaruhi otak, mulai dari hal-hal seperti kepribadian hingga konsep diri kita. Saya rasa orang tidak begitu menyadari betapa besar pengaruh pola makan terhadap siapa diri mereka, suasana hati, bahkan kecenderungan mereka untuk marah,” pungkasnya.
Dilansir dari Express, Sabtu (26/8/2023) penelitian baru menunjukkan bahwa perempuan dapat mengurangi paparan terhadap penyakit dengan memperbaiki pola makannya.
Para peneliti menemukan pola makan tinggi karotenoid berpigmen seperti ubi, kale, bayam, semangka, paprika, tomat, jeruk, dan wortel dapat membantu melindungi tubuh dari penyakit. Buah-buahan dan sayuran berwarna cerah ini sangat penting dalam mencegah hilangnya penglihatan dan kognitif.
“Laki-laki banyak terserang penyakit yang cenderung membunuh Anda, namun perempuan lebih jarang atau lambat terkena penyakit tersebut sehingga mereka bertahan namun menderita penyakit yang melemahkan,” kata Billy R. Hammond, seorang profesor di Franklin College, UGA.
“Contohnya, dari semua kasus degenerasi makula dan demensia yang ada di dunia, dua pertiganya adalah perempuan. Penyakit yang diderita perempuan selama bertahun-tahun ini adalah penyakit yang paling mudah dicegah melalui gaya hidup,” sambungnya.
Penelitian tersebut meninjau dan menganalisis data dari penelitian sebelumnya, merinci beberapa kondisi degeneratif. Mulai dari penyakit autoimun hingga demensia yang, meskipun dengan mengendalikan perbedaan umur, tingkat kejadiannya jauh lebih tinggi pada wanita dibandingkan pria.
“Jika Anda menggabungkan semua penyakit autoimun, hampir 80 persennya adalah perempuan. Jadi, karena kerentanan ini, yang terkait langsung dengan biologi, perempuan memerlukan perawatan pencegahan ekstra,” jelas Hammond.
Salah satu alasan kerentanan ini berkaitan dengan cara perempuan menyimpan vitamin dan mineral dalam tubuh mereka. Hammond menunjukkan bahwa wanita rata-rata memiliki lebih banyak lemak tubuh dibandingkan pria.
Lemak tubuh berfungsi sebagai penyerap banyak vitamin dan mineral makanan, yang menciptakan cadangan yang berguna bagi wanita selama kehamilan. Namun, ketersediaan ini berarti lebih sedikit yang tersedia untuk retina dan otak, sehingga menyebabkan perempuan lebih berisiko mengalami masalah degeneratif.
Asupan makanan karotenoid berpigmen bertindak sebagai antioksidan bagi manusia. Dua karotenoid spesifik, lutein dan zeaxanthin, ditemukan di jaringan spesifik mata dan otak dan telah terbukti secara langsung memperbaiki degenerasi sistem saraf pusat.
Pria dan wanita mengonsumsi karotenoid dalam jumlah yang sama, namun kebutuhan untuk wanita jauh lebih tinggi. Karotenoid juga tersedia melalui suplemen, namun makanan adalah cara yang jauh lebih baik.
“Komponen pola makan mempengaruhi otak, mulai dari hal-hal seperti kepribadian hingga konsep diri kita. Saya rasa orang tidak begitu menyadari betapa besar pengaruh pola makan terhadap siapa diri mereka, suasana hati, bahkan kecenderungan mereka untuk marah,” pungkasnya.
(dra)