Minum Kopi Membantu Penderita Diabetes Tipe 2 Hidup Lebih Lama

Jum'at, 29 September 2023 - 08:31 WIB
loading...
A A A
Tingkat risiko kematian juga turun pada tingkat yang bervariasi tergantung pada minuman apa yang menggantikan minuman manis.

Mengganti minuman manis dengan kopi menghasilkan penurunan risiko kematian sebesar 26%.
Minum teh menyebabkan penurunan risiko kematian sebesar 21%.
Air putih memberikan pengurangan risiko kematian sebesar 23%.
Susu rendah lemak mengalami penurunan risiko kematian sebesar 12%.



Ana Maria Kausel, ahli endokrinologi di praktik telemedis Anzara Health mengatakan bahwa penelitian ini menunjukkan bagaimana gula tersembunyi dalam minuman dapat memengaruhi kesehatan Anda.

“Semua orang memikirkan makanan terlebih dahulu. Tapi saya selalu, selalu memberitahu mereka untuk lebih memikirkan kalori yang mereka minum daripada kalori yang mereka makan,” kata Kausel.

Hopkins mengatakan penelitian ini menunjukkan bagaimana diabetes dapat berdampak buruk pada kesehatan dan kematian secara keseluruhan.

“Ini hampir seperti tubuh manusia yang berjalan di tepian. Jika Anda tidak menderita diabetes, Anda hanya berjarak lima kaki dari kondisi tersebut, tetapi jika Anda penderita diabetes, Anda berada beberapa inci dari ambang batas, dan semua yang Anda lakukan: merokok, olahraga yang tidak tepat, pola makan yang tidak tepat, semakin membuat Anda terjatuh. Jadi, penelitian tersebut menunjukkan bahwa kita perlu lebih berhati-hati terhadap pasien diabetes,” tutur Hopkins.

Dalam editorial yang menyertainya, Nita G Forouhi, PhD, profesor dan pemimpin program di Unit Epidemiologi Dewan Penelitian Medis, Fakultas Kedokteran Klinis Universitas Cambridge mengatakan penelitian tersebut menemukan pilihan minuman jelas penting.

“Meskipun buktinya kurang jelas untuk minuman dengan pemanis buatan dan jus buah, masuk akal untuk mengalihkan fokus ke minuman yang paling mungkin memiliki dampak positif bagi kesehatan: kopi, teh, air putih, dan susu rendah lemak,” kata Forouhi.

“Salah satu pesan penting adalah bahwa mengidap diabetes tidak harus terlalu membatasi, karena temuan studi baru pada kelompok pasien ini secara umum serupa dengan penelitian sebelumnya pada populasi umum,” ujar dia lagi
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1275 seconds (0.1#10.140)