5 Jenis Penyakit Langganan di Musim Pancaroba
A
A
A
JAKARTA - Musim pancaroba adalah peralihan dua musim utama di negara tropis, yaitu peralihan antara musim hujan dan kemarau. Musim pancaroba terjadi dua kali selama setahun yaitu peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.
Biasanya terjadi di bulan Maret dan April, dan peralihan dari musim kemarau. Sedangkan musim hujan, terjadi di bulan September-Oktober.
Di musim pancaroba, umumnya terjadi peningkatan kunjungan ke rumah sakit, dengan keluhan pasien adalah batuk pilek dan sedikit demam. Dokter spesialis penyakit dalam, dr. Laurentius Aswin Pramono, SpPD, M.Epid mengatakan, bahwa beberapa penyakit menjadi langganan di musim pancaroba.
Apa saja Itu? Berikut tiga jenis penyakit langganan di musim pancaroba:
1. Flu
Seasonal influenza yang mana gejala utama influenza musiman yang paling sering adalah batuk, pilek, dan rasa panas di tubuh meskipun kadang tidak disertai kenaikan suhu tubuh. Tenggorokan juga terasa kering dan sakit untuk menelan.
"Mereka yang memiliki daya tahan tubuh rendah rentan mengalaminya, termasuk anak-anak, lansia dan penderita penyakit kronis seperti diabetes, pasien paska operasi, atau yang memiliki pola makan buruk dan jarang berolahraga," katanya.
2. Panas Dalam
Penyakit panas dalam adalah suatu keadaan dimana tubuh manusia mengalami panas yang berlebihan terutama di sistem pencernaan. Panas dalam bisa disebabkan oleh tidak seimbangnya makanan yang bersifat panas dan dingin.
Ada faktor yang berperan dalam menghadirkan gejala panas dalam, yaitu faktor eksternal seperti virus dan lingkungan, serta faktor internal berupa daya tahan tubuh.
“Inilah yang oleh masyarakat disebut panas dalam,” Kumpulan gejala panas dalam, dalam istilah medis disebut syndrome, dapat terjadi karena perubahan cuaca ekstrem sehingga menyebabkan daya tahan tubuh menurun," katanya.
3. Alergi
Bagi penderita alergi, meningkatnya serbuk sari dan debu di udara dapat memicu gejala alergi yang memperberat flu dan panas dalam. "Perubahan cuaca juga mengubah tekanan udara, suhu dan komposisi udara, menyebabkan kuman dan virus di lingkungan semakin berkembang," bebernya.
4. Diare
Diare adalah salah satu penyakit yang umum di derita oleh anak dan dewasa. Apalagi diare merupakan penyakit yang cukup mengganggu aktivitas. "Karena kita banyak virus dan bakteri jadi lingkungan makanan kita enggak steril. Kayak jajan sembarangan itu berisiko untuk terkena diare," tukasnya.
5. Batuk
Batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh di saluran pernapasan. Serta gejala suatu penyakit atau reaksi tubuh terhadap iritasi di tenggorokan karena adanya lendir, makanan, debu, asap dan sebagainya.
Biasanya terjadi di bulan Maret dan April, dan peralihan dari musim kemarau. Sedangkan musim hujan, terjadi di bulan September-Oktober.
Di musim pancaroba, umumnya terjadi peningkatan kunjungan ke rumah sakit, dengan keluhan pasien adalah batuk pilek dan sedikit demam. Dokter spesialis penyakit dalam, dr. Laurentius Aswin Pramono, SpPD, M.Epid mengatakan, bahwa beberapa penyakit menjadi langganan di musim pancaroba.
Apa saja Itu? Berikut tiga jenis penyakit langganan di musim pancaroba:
1. Flu
Seasonal influenza yang mana gejala utama influenza musiman yang paling sering adalah batuk, pilek, dan rasa panas di tubuh meskipun kadang tidak disertai kenaikan suhu tubuh. Tenggorokan juga terasa kering dan sakit untuk menelan.
"Mereka yang memiliki daya tahan tubuh rendah rentan mengalaminya, termasuk anak-anak, lansia dan penderita penyakit kronis seperti diabetes, pasien paska operasi, atau yang memiliki pola makan buruk dan jarang berolahraga," katanya.
2. Panas Dalam
Penyakit panas dalam adalah suatu keadaan dimana tubuh manusia mengalami panas yang berlebihan terutama di sistem pencernaan. Panas dalam bisa disebabkan oleh tidak seimbangnya makanan yang bersifat panas dan dingin.
Ada faktor yang berperan dalam menghadirkan gejala panas dalam, yaitu faktor eksternal seperti virus dan lingkungan, serta faktor internal berupa daya tahan tubuh.
“Inilah yang oleh masyarakat disebut panas dalam,” Kumpulan gejala panas dalam, dalam istilah medis disebut syndrome, dapat terjadi karena perubahan cuaca ekstrem sehingga menyebabkan daya tahan tubuh menurun," katanya.
3. Alergi
Bagi penderita alergi, meningkatnya serbuk sari dan debu di udara dapat memicu gejala alergi yang memperberat flu dan panas dalam. "Perubahan cuaca juga mengubah tekanan udara, suhu dan komposisi udara, menyebabkan kuman dan virus di lingkungan semakin berkembang," bebernya.
4. Diare
Diare adalah salah satu penyakit yang umum di derita oleh anak dan dewasa. Apalagi diare merupakan penyakit yang cukup mengganggu aktivitas. "Karena kita banyak virus dan bakteri jadi lingkungan makanan kita enggak steril. Kayak jajan sembarangan itu berisiko untuk terkena diare," tukasnya.
5. Batuk
Batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh di saluran pernapasan. Serta gejala suatu penyakit atau reaksi tubuh terhadap iritasi di tenggorokan karena adanya lendir, makanan, debu, asap dan sebagainya.
(nfl)