7 Jamu Herbal yang Ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Jum'at, 08 Desember 2023 - 13:35 WIB
loading...
A A A
Selain itu, ada banyak pendapat bahwa ramuan ini dapat merangsang nafsu makan. Sehingga nafsu makan meningkat dan tubuh menjadi lebih sehat.

7 Jamu Herbal yang Ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Foto/Infografis SINDOnews



4. Cabai Jawa


Cabai Jawa atau yang lebih dikenal dengan cabai puyang atau lempuyang merupakan salah satu rempah-rempah yang sering digunakan sebagai bumbu di masakan tradisional.

Biasanya ramuan jamu puyang ini digunakan masyarakat sebagai obat mengatasi kelelahan dan kekakuan, mencegah masuk angin, meningkatkan energi, mengurangi perut kembung, hingga reumatik.

5. Paitan


Paitan atau pahitan, sesuai dengan namanya memiliki arti pahit, merupakan salah satu jamu yang mengandung bahan-bahan herbal yang berasa pahit. Seperti sambiloto, brotowali, meniran, lempuyang, widorolaut, doroputih, babakan pule, adas dan atau empon-empon.

Berdasarkan studi komunitas, disebutkan bahwa manfaat tradisional jamu ini dapat digunakan untuk berbagai masalah kesehatan seperti cuci darah atau penghilang gatal, biduran, penambah nafsu makan, diabetes, bau badan, menurunkan kolesterol, perut kembung, jerawat, pegal-pegal, dan pusing.

6. Kudu Laos


Dua bahan utama minuman herbal ini adalah laos (lengkuas) dan mengkudu (buah mengkudu atau buah keju).

Selain efek menghangatkan tubuh, minuman herbal tradisional ini juga membantu meredakan berbagai ketidaknyamanan perut termasuk kram menstruasi. Kudu laos baik untuk anak-anak dan orang dewasa.

7. Galian Singset


Minuman herbal ini memiliki salah satu kata yang paling didambakan dalam namanya, singset. Ini berarti langsing atau ramping. Efek itulah yang membuat jamu ini begitu populer, terutama di kalangan wanita.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2920 seconds (0.1#10.140)