Penggunaan Herbal Mampu Tiadakan Efek Samping Kemoterapi

Selasa, 12 Desember 2023 - 11:39 WIB
loading...
Penggunaan Herbal Mampu Tiadakan Efek Samping Kemoterapi
Efek samping kemoterapi dapat ditiadakan dengan penggunaan herbal.
A A A
JAKARTA - Terapi kanker dengan kemoterapi menjadi pengobatan utama. Namun, faktanya kemoterapi memiliki sejumlah kelemahan bahkan menimbulkan efek samping yang berat, sehingga terjadi penurunan kualitas hidup, bahkan menyebabkan resistensi obat. Untuk meniadakan efek samping tersebut, ujar Prof. Ni Made Dwi Sandhiutami dapat dibersamakan dengan penggunaan herbal. Selain meningkatkan efektifitas, herbal juga membantu mengurangi efek samping atau toksisitas dari kemoterapi.

Hal ini diungkapkan Prof. Dr. Ni Made Dwi Sandhiutami, S.Si., M.Kes., Apt, Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Pancasila (UP) dalam paparan singkat di penelitiannya saat dilantik menjadi Guru Besar UP pada hari ini, (12/12) di Depok, Jawa Barat.

Melalui penelitiannya yang berjudul "Kemajuan Terkini Penggunaan Herbal sebagai Adjuvan dengan Kemoterapi: Studi Farmakodinamik Komprehensif dalam Pengobatan Kanker", Prof. Dr. Ni Made Dwi Sandhiutami menemukan bahwa kemoterapi yang bertujuan mematikan sel-sel kanker tersebut tidak menutup kemungkinan juga merusak sel-sel lain.

"Kemoterapi itu mematikan sel-sel kanker. Tidak menutup kemungkinan sel-sel lain juga rusak. Contohnya penggunaan doksuribisin itu merusak atau gangguan jantung, kemudian insestiplatin menyebabkan toksik pada ginjal. Dengan tambahan herbal yang kini diteliti akan membantu mengurangi efeksamping dan fektoksik kemoterapi juga mampu mematikan sel-sel kanker.

Terapi pendamping dari herbal menunjukkan efek kemopreventif dengan menghambat perkembangan tumor, pertumbuhan sel, metastasis, atau kombinasi tahap tersebut.

"Sejak tahun 2017, saya dan tim telah melakukan penelitian menggunakan Kurkumin sebagai terapi pendamping pada animal model kanker ovarium yang diberikan kemoterapi Cisplatin. Kurkumin kami desain dalam bentuk nanokurkumin untuk memperbaiki ketersediaannya dalam tubuh dan mencapai organ target. Pemberian Nanokurkumin bersama cisplatin sinergis menimbulkan kematian pada sel-sel kanker ovarium.

Herbal lain seperti teh, ekstrak pule pandak, ginseng, zat-zat seperti Resveratrol, Quercetin, asam ursolat, triptolid, dan panaxadiol pada berbagai herbal telah dibuktikan bekerja sinergis meningkatkan kematian sel kanker mengurangi dosis kemoterapi, meningkatkan sensitifitas sel kanker terhadap kemoterapi serta bekerja menghentikan siklus sel, " paparnya.

Ia juga menyatakan, "pada riset kami, terapi pendamping Nanokurkumin mengurangi efek samping pada hati dan ginjal pada penggunaan Cisplatin. Demikian juga pada riset terbaru kami, pemberian ekstrak kulit jeruk, menunjukkan perbaikan cedera ginjal, menekan stres oksidatif dan melindungi sel ginjal dari toksisitas kemoterapi doxorubicin,"tambahnya.

Sebagai Kesimpulan, herbal mempunyai potensi besar sebagai pendamping kemoterapi, namun penelitian dan bukti klinis harus terus ditingkatkan.

Selain Prof. Dr. Ni Made Dwi Sandhiutami, dalam kesempatan tersebut juga dilantik lima guru besar lainnya. Mereka adalah Prof. Dr. Ir. Ismail, ST., MT, Prof. Dr. Ir. Jonbi, MM., M.Si., MT, Prof. Dr. re. nat. Apt. Deni Rahmat, S.Si., M.Si, Prof. Dr. Ir. Budhi Muliawan Suyitno, IPM dan Prof. Dr. Adnan Hamid, SH., MH., MM.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1855 seconds (0.1#10.140)