Penelitian Ungkap 4 dari 10 Orang di Jabodetabek Alami Kesepian, Cek Faktanya

Selasa, 19 Desember 2023 - 15:36 WIB
loading...
Penelitian Ungkap 4 dari 10 Orang di Jabodetabek Alami Kesepian, Cek Faktanya
Peneliti utama dan Ketua HCC Dr dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK tengah mempresentasikan hasil penelitian terkait derajat kesepian orang Jabodetabek.
A A A
JAKARTA - Kondisi pandemi membuat banyak orang dipaksa untuk beraktifitas dari rumah saja atau Work From Home (WFH) yang rupanya ikut memberikan efek yang berpengaruh pada psikologis seseorang.

Berdasarkan penelitian terbaru dari Health Collaborative Center (HCC) membuktikan 4 dari 10 Orang yang tinggal di Jabodetabek alami kesepian derajat sedang dan berat yang ditandai dengan indikator survey online pada 1229 responden selang 3 bulan terakhir.

Peneliti utama dan Ketua HCC Dr dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK menegaskan, hasil derajat kesepian orang Jabodetabek ini secara signifikan berhubungan langsung dengan empat variable, yaitu status perantauan, usia muda kurang dari 40 tahun, status belum menikah dan perempuan.

Menurut Dr Ray, survey menggunakan UCLA Loneliness Scale ini menunjukkan bahwa, “status seorang perantau yang tinggal di Jabodetabek memiliki potensi atau risiko hampir dua kali lipat untuk menderita kesepian derajat sedang hingga berat.

Bahkan terdapat satu indikator penting yaitu 62% indikator kesepian dibentuk oleh perasaan tidak merasa cocok dengan pergaulan dan orang-orang di sekitarnya.

“Ini indikator yang tidak menyenangkan karena WHO sudah mengeluarkan rekomendasi bahwa bahaya dari kesepian dapat meningkatkan terjadinya gangguan kesehatan jiwa, meningkatkan risiko penyakit-penyakit jantung dan pembuluh darah yang berbahaya bahkan meningkatkan risiko kematian,” ungkap dr Ray yang juga inisiator Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa.

Hasil penelitian ini lebih lanjut menemukan fakta lain, yaitu lebih 51% kelompok penduduk dengan usia dibawah 40 tahun mengalami kesepian derajat sedang dengan risiko nya lebih dari dua kali lipat. Menurut Dr Ray temuan ini juga membuktikan bahwa kelompok usia muda yang berada pada tahap masa hidup aktif dan produktif ternyata sebagian besar mengalami kesepian.

Artinya istilah support system yang sangat popular di kalangan generasi muda terkesan tidak cukup mendukung para generasi muda dan produktif di kota besar untuk tidak merasa kesepian, tegas dr Ray yang merupakan pengajar kedokteran kerja di Departemen Kedokteran Komunitas FKUI ini.

Temuan lain dari studi ini adalah terkait dengan status perkawinan. Sebanyak 60% penduduk Jabodetabek yang belum menikah atau janda dan duda mengalami kesepian derajat sedang hingga berat, dimana risikonya juga secara statistik sangat bermakna yaitu mencapai satu setengah kali lipat.

Dr Ray mengungkapkan, kondisi status perkawinan ternyata ketika dihubungkan dengan derajat kesepian menunjukkan adanya hubungan dengan jenis kelamin perempuan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1308 seconds (0.1#10.140)