Musim Hujan Tiba, Bolehkah Mencuci Miss V dengan Air Panas?

Senin, 05 Februari 2024 - 23:08 WIB
loading...
Musim Hujan Tiba, Bolehkah...
Amankan menggunakan air panas untuk membasuh miss V? Foto/ phdfemininehealth
A A A
JAKARTA - Percakapan seputar perawatan miss V sering kali dianggap tabu di masyarakat. Hal ini melahirkan mitos dan kesalahpahaman. Seperti musim hujan, di mana wanita menggunakan air hangat, bahkan panas untuk membersihkan miss V. Tapi, apakah aman menggunakan air hangat atau panas untuk membasuh miss V?

Menurut seorang dokter kandungan, mencuci miss V dengan air panas dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan miss V karena dapat mempengaruhi keseimbangan kesehatan bagian intim tersebut.



Miss V adalah organ yang dapat membersihkan organnya sendiri dan Anda tidak perlu membersihkannya.

Namun, jika Anda termasuk wanita yang tetap ingin membersihkan miss V, hindari penggunaan air panas.

Dikutip Health Shots. Dr Teji Dawane, konsultan senior, dokter kandungan dan ginekolog, mengatakan bahwa membersihkan miss V dengan air hangat adalah praktik salah yang juga dapat meningkatkan risiko infeksi miss V.

“Air hangat umumnya dianggap aman dan dapat membantu menjaga kebersihan, terutama saat menstruasi atau setelah aktivitas seksual. Selain itu, air hangat dapat mencegah pertumbuhan beberapa bakteri jahat, memberikan kenyamanan dan dapat meredakan ketegangan otot sehingga meningkatkan relaksasi,” ujar dia.

Efek Samping Mencuci Miss V dengan Air Hangat

1. Mengganggu keseimbangan pH

Air panas dapat mengganggu keseimbangan pH miss V, di mana bagian intim ini secara alami bersifat asam, menjaga tingkat pH antara 3,8 dan 4,5 untuk menghambat pertumbuhan bakteri berbahaya. Penggunaan air panas yang berlebihan dapat mengubah keseimbangan ini, menyebabkan infeksi seperti bakterial vaginosis atau infeksi jamur.

2. Iritasi dan kekeringan

“Air hangat dapat menghilangkan minyak alami dan kelembapan yang ada di area vagina. Hal ini dapat menyebabkan kekeringan, gatal, dan iritasi, sehingga membuat jaringan lebih rentan terhadap robekan,” kata dr Dawane.

Kekeringan juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan saat berhubungan dan meningkatkan risiko terkena infeksi jamur.

3. Peningkatan sensitivitas

Seringnya area miss V terkena air hangat dapat menyebabkan peningkatan sensitivitas. Jaringan mungkin menjadi lebih rentan terhadap iritasi akibat sabun, pembersih, atau produk lain yang digunakan dengan air hangat. Sensitivitas yang meningkat ini dapat menyebabkan kemerahan, gatal, dan ketidaknyamanan secara keseluruhan.

4. Risiko luka bakar

“Jika tidak digunakan dengan hati-hati, air hangat dapat menyebabkan luka bakar pada kulit halus di sekitar area vagina,” Dr Dawane.

Jaringan genital sangat sensitif, dan paparan air panas yang melebihi suhu aman dapat menyebabkan luka bakar, sehingga menimbulkan rasa sakit dan ketidaknyamanan.

5. Memperburuk kondisi yang ada

Bagi individu dengan kondisi yang sudah ada sebelumnya seperti vulvovaginitis atau gangguan inflamasi, mencuci dengan air panas dapat memperburuk gejala. Panas dapat memperburuk peradangan dan ketidaknyamanan, sehingga sangat penting untuk menghindari penggunaan air hangat.


Cara mencuci miss V yang benar

1. Gunakan air hangat atau suam-suam kuku sebagai pengganti air panas saat membersihkan miss V agar tidak mengganggu keseimbangan pH dan menyebabkan iritasi.
2. Jangan memasukkan apa pun ke dalam vagina Anda, karena ini adalah saluran yang dimaksudkan untuk pembersihan luar saja.
3. Basuhlah area genital bagian luar dengan lembut menggunakan sabun bebas pewangi menggunakan jari, atau cukup menggunakan air. Hindari memasukkan jari ke dalam vagina.
4. Anda juga bisa membersihkan area sekitar pantat karena itu penting, namun hindari menggerakkan tangan dari belakang ke depan.
5. Setelah selesai, bersihkan dari depan ke belakang, dan selalu bersihkan setelah menggunakan toilet untuk mencegah penyebaran bakteri.
6. Saat mandi, bilas area genital dengan air hangat.
7. Hindari douching, karena dapat mengganggu keseimbangan pH alami, dan pilihlah yang bernapaspakaian dalam berbahan katun untuk menjaga lingkungan yang sehat.
(tdy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3158 seconds (0.1#10.140)