Ini Waktu Terbaik Berhubungan Intim di Bulan Puasa

Senin, 04 Maret 2024 - 19:05 WIB
loading...
Ini Waktu Terbaik Berhubungan...
Kaum Muslimin siap menyambut datangnya bulan suci Ramadan. Anda pun perlu tahu waktu terbaik berhubungan intim. Foto/ adobe stock
A A A
JAKARTA – Kaum Muslimin siap menyambut datangnya bulan suci Ramadan. Tidak heran jika suasananya pun sudah semakin terasa. Namun, tidak sedikit yang khawatir batal soal kebutuhan biologis di bulan puasa.

Tidak perlu cemas. Dokter Obgyn, dr Dinda Derdameisya, Sp.OG mengatakan ada waktu terbaik untuk berhubungan intim saat bulan puasa.



Dijelaskannya, waktu terbaik yang disarankan untuk pasangan suami istri melakukan hubungan intim, yakni pada saat malam hari atau usai menjalankan ibadah salat tarawih.

“Memang biasanya dilakukan pada malam hari, jadi setelah salat tarawih,” kata dr Dinda saat ditemui dalam acara diskusi “Gerakan Perempuan Sadar Kesehatan Reproduksi di Usia Produktif” di Jakarta Selatan, Senin (4/3/2024).

Namun, berhubungan intim di bulan puasa juga harus ada yang diperhatikan, seperti ketika wanita merasakan rasa sakit atau nyeri.

Karena kondisi itu bisa merujuk pada suatu penyakit atau permasalahan yang dihadapi oleh seseorang. Untuk itu, dr Dinda menyebut jika wanita merasakan sakit atau nyeri ketik berhubungan intim ada baiknya untuk mengetahui lebih jelas bagian mana rasa nyeri itu muncul.

“Sebenarnya berhubungan itu tidak boleh merasa nyeri. Nyerinya juga ada dua macam ya, ada yang nyerinya vagina saat penetrasi atau nyeri saat vagina pada perut bawah. Karena itu menentukan diagnosis yang berbeda,” ucap dr Dinda.

Menurutnya, jika seseorang merasakan nyeri pada bagian perut bawah bisa jadi orang itu mengalami kista atau miom. Sedangkan untuk nyeri pada saat penetrasi maka pada area vagina kemungkinan terjadi vaginismus.

“Kalau nyeri pada bagian perut bawah itu bisa diperiksakan apakah ada kista atau apakah ada miom, itu bisa jadi menunjukkan ke arah diagnosis itu kalau misalnya nyerinya pada bagian perut bawah. Tapi kalau misalnya nyerinya pada saat penetrasi, pada saat di area vagina itu kita harus memikirkan adanya vaginismus,” ucap dr Dinda.

Dokter Dinda menjelaskan vaginismus merupakan kondisi dimana otot vagina berkontraksi sehingga menyebabkan tidak bisa terjadi suatu penetrasi atau berhubungan seksual. Kondisi ini tentunya harus dilakukan tatalaksana.



Tidak hanya itu, dr Dinda mengatakan pada saat seperti ini peran psikiatri juga penting dilakukan. Sebab, penangan ini tidak hanya dilakukan pada satu orang saja.

“Jadi bukan hanya dari obgyn tapi juga dari psikolog atau psikiatri, karena penanganan ini suami istri. Jadi pertama, kalau nyeri haid itu di mana letaknya? Dan itu akan menunjukkan letak diagnosis dan terapinya,” tutur dia.
(tdy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2430 seconds (0.1#10.140)