Persepsi Cantik Perempuan Dewasa

Rabu, 07 November 2018 - 14:45 WIB
Persepsi Cantik Perempuan Dewasa
Persepsi Cantik Perempuan Dewasa
A A A
PERSEPSI cantik tidak hanya dapat diukur dari penampilan fisik. Itulah yang diyakini oleh lebih dari setengah perempuan Indonesia dalam survei ZAP Beauty Index 2018.

Persepsi cantik terus berubah seiring perempuan bertumbuh dewasa. Dr Cecil P Staton dari Valdosta State University menuturkan, berdasarkan penelitian Valdosta State University, Georgia, dan The University of Nebraska-Lincoln, Amerika Serikat, pada 2013, ada 289 halaman majalah yang dipenuhi iklan atau kampanye kecantikan pada tujuh majalah paling populer di Amerika Serikat selama April tahun itu.

“Bentuknya bisa berupa iklan atau kampanye kecantikan berupa make up , perawatan kulit, wewangian, perawatan rambut, dan cat kuku. Hal inilah yang berkontribusi membentuk persepsi kecantikan di masyarakat,” ujar Staton, dilansir dari dailymail.co.uk.

Staton menambahkan, hal tersebut kini tidak sepenuhnya berhasil karena semakin lama daya kritis perempuan semakin tinggi sehingga semakin selektif pula dalam memilih produk kecantikan.

Tidak mengherankan jika saat ini banyak produsen kecantikan yang lebih menampilkan figur yang tengah naik daun, isu sosial, atau ide kreatif. “Klaim subjektif, seperti kata-kata semua yang Anda butuhkan untuk semua kepercayaan diri, kini kurang efektif,” tutur Staton.

Sementara itu, berdasarkan survei yang dilakukan ZAP Clinic pada 17.889 perempuan di seluruh Indonesia, sebanyak 50,7% perempuan merasa percaya diri dengan kondisi fisik mereka.

Menurut Head of Medical and Training dari ZAP Clinic dr Dara Ayuningtyas, rasa percaya diri tersebut meningkat seiring bertambahnya usia dan kedewasaan. Dara menambahkan, sebanyak 24,6% responden berumur di bawah 18 tahun masih berpendapat bahwa kulit putih lebih penting daripada bahagia.

Namun, responden yang berusia 24 tahun ke atas memperlihatkan bahwa responden tersebut mampu menerima kekurangan dan kelebihan yang dimilikinya. Perempuan Indonesia tidak lagi terdorong menjadi cantik karena pengaruh pasangan, lingkungan pergaulan, maupun media sosial.

Menurut Dara, temuan ZAP Beauty Index 2018 menunjukkan bahwa dorongan untuk merawat penampilan fisik 82,2% datang dari diri sendiri. “Hal ini memperlihatkan bahwa perempuan Indonesia telah memiliki kesadaran bahwa perasaan cantik dimulai dari dan untuk diri sendiri,” ujarnya dalam rilis yang diterima KORAN SINDO .

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa mayoritas perempuan Indonesia telah memiliki tingkat self-love yang tinggi. Self-love yang merupakan salah bentuk penerimaan dan apresiasi diri ini dapat diekspresikan dengan bermacam cara.

“Perempuan dengan tingkat percaya diri dan self-love yang tinggi akan lebih menghargai dan mencintai diri sendiri. Sebagai efeknya, mereka akan menjadi lebih aware terhadap kebutuhan tubuh sehingga sering berolahraga, mengonsumsi makanan bergizi, tidur teratur, serta merawat kebersihan dan kecantikan diri,” ujar Dara.

Temuan ZAP Beauty Index 2018 juga menunjukkan bahwa perempuan memiliki sejumlah definisi baru terhadap kata cantik. Indikator kecantikan bukan lagi semata-mata kulit putih, dandanan stylish , atau tubuh langsing.

Sebanyak 67,5% responden percaya bahwa kecerdasan merupakan daya tarik terbesar seorang perempuan. “Selain itu, 76,8% responden juga menuturkan bahwa kesehatan adalah hal yang paling berharga,” ungkap Dara.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7005 seconds (0.1#10.140)