7 Makanan yang Menyebabkan Pikun, Buruk untuk Kesehatan Otak
loading...
A
A
A
3. Makanan Tinggi Lemak Trans
Lemak trans merupakan salah satu jenis lemak tak jenuh yang dapat berdampak buruk pada kesehatan otak. Meskipun lemak trans terdapat secara alami pada produk hewani seperti daging dan susu, hal ini tidak menjadi perhatian utama. Lemak trans yang diproduksi secara industri, juga dikenal sebagai minyak nabati terhidrogenasi, merupakan masalah.
Lemak trans buatan ini dapat ditemukan pada mentega putih, margarin, frosting, makanan ringan, kue, dan kue kering kemasan. Penelitian telah menemukan bahwa ketika orang mengonsumsi lemak trans dalam jumlah lebih tinggi, mereka cenderung memiliki peningkatan risiko penyakit alzheimer, daya ingat yang lebih buruk, volume otak yang lebih rendah, dan penurunan kognitif.
4. Makanan Olahan
Makanan olahan cenderung tinggi gula, tambahan lemak, dan garam. Makanan tersebut termasuk makanan seperti keripik, permen, mi instan, popcorn microwave, saus yang dibeli di toko, dan makanan siap saji.
Makanan ini biasanya tinggi kalori dan rendah nutrisi lainnya. Itu adalah jenis makanan yang menyebabkan penambahan berat badan, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan otak. Sebuah penelitian pada 243 orang menemukan peningkatan lemak di sekitar organ, atau lemak visceral, dikaitkan dengan kerusakan jaringan otak.
5. Aspartam
Aspartam adalah pemanis buatan yang digunakan dalam banyak produk bebas gula. Orang sering memilih untuk menggunakannya ketika mencoba menurunkan berat badan atau menghindari gula ketika mereka menderita diabetes. Hal ini juga ditemukan di banyak produk komersial yang tidak secara khusus ditujukan untuk penderita diabetes.
Namun, pemanis yang banyak digunakan ini juga dikaitkan dengan masalah perilaku dan kognitif, meskipun penelitian tersebut masih kontroversial. Aspartam terbuat dari fenilalanin, metanol, dan asam aspartat. Fenilalanin dapat melewati sawar darah otak dan mengganggu produksi neurotransmiter. Selain itu, aspartam adalah pemicu stres kimiawi dan dapat meningkatkan kerentanan otak terhadap stres oksidatif.
6. Alkohol
Konsumsi alkohol berlebihan bisa berdampak serius pada otak. Penggunaan alkohol kronis mengakibatkan penurunan volume otak, perubahan metabolisme, dan gangguan neurotransmiter, yaitu bahan kimia yang digunakan otak untuk berkomunikasi.
Penderita kecanduan alkohol sering kali mengalami kekurangan vitamin B1. Hal ini dapat menyebabkan kelainan otak yang disebut ensefalopati Wernicke, yang kemudian dapat berkembang menjadi sindrom Korsakoff. Sindrom ini ditandai dengan kerusakan parah pada otak, termasuk kehilangan ingatan, gangguan penglihatan, kebingungan, dan ketidakstabilan.