Mepe Kasur, Tradisi Unik di Banyuwangi Jelang Iduladha yang Bikin Pasutri Langgeng

Sabtu, 08 Juni 2024 - 10:00 WIB
loading...
A A A


"Kalau kita ngomong kasur berarti kita ngomong rumah tangga. Kalau ingin rumah tangga bahagia maka ikut dua unsur tadi, keabadian tentang jodohnya 'katresnane' harus dikukuhkan dan dirawat, yang kedua kerja keras dan keberanian juga harus dirawat," ujarnya.

Adi menyebut keduanya saling memiliki keterikatan dalam kehidupan pasutri. Mulai keterkaitan asmara yang terus dipupuk dan pundi-pundi keberanian untuk membangun perekonomian yang layak, dari dua unsur tersebut diyakini mampu menjaga keharmonisan rumah tangga.

"Kalau sudah cintanya terus dibangun dan ditopang dengan kerja keras untuk memenuhi kebutuhannya, barulah rumah tangga bahagia itu akan tercapai," ujarnya.

Ia menambahkan, setiap orang tua di Desa Kemiren yang memiliki anak perempuan saat menikah, akan memberinya sebuah kasur berwarna merah dan hitam. Kasur itu menjadi pertama yang diberikan sebelum kebutuhan-kebutuhan lainnya. Hal ini beriringan dengan doa orang tua agar buah hatinya bahagia membangun rumah tangga baru.



"Orang sini kalau punya anak perempuan pasti diberikan kasur merah hitam sebelum membeli kebutuhan lainnya," tandasnya.
(dra)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1534 seconds (0.1#10.140)