Jatuh Bangun Pengalaman Hidup Penyanyi Hip Hop 50 Cent

Kamis, 11 April 2019 - 11:12 WIB
Jatuh Bangun Pengalaman Hidup Penyanyi Hip Hop 50 Cent
Jatuh Bangun Pengalaman Hidup Penyanyi Hip Hop 50 Cent
A A A
PENYANYI musik hip hop 50 Cent pernah merasakan pahitnya kebangkrutan meski sempat disebut-sebut oleh majalah Forbes sebagai penyanyi musik hip hop paling kaya. Apa yang membuat dia memiliki tekad baja, siap kaya, siap miskin itu?

Medio Juli 2015 penggemar musik hip hop kaget bukan kepalang ketika salah satu idola mereka 50 Cent mengajukan permohonan bangkrut kepada pengadilan setempat. 50 Cent dilaporkan terjerat utang yang jumlahnya bukan kepalang.

Harian The Guardian menyebut penyanyi yang punya nama lengkap Curtis James Jakson III itu memiliki utang hingga USD36 juta atau setara setengah triliun rupiah. Pada saat yang bersamaan harta kekayaan pelantun lagu Candy Shop yang menurut Fobres mencapai USD155 juta atau setara Rp2,1 triliun itu terusmenerus tergerus karena langkah bisnis yang salah.

Kesulitan ini bahkan terbaca The New York Times yang membuat berita dengan judul besar “50 Cent Hanya Punya 50 Cent”. Tidak punya uang sebenarnya bukan hal baru buat 50 Cent. Sejak kecil, dia sudah menjalani kehidupan yang keras karena terlahir dari seorang ibu yang bekerja sebagai bandar narkoba.

Pada usia yang masih kecil, 50 Cent melihat langsung betapa kerasnya hidup yang dijalani ibunya, Sabrina. Sampaisampai dia tidak pernah tahu mengapa tibatiba saja ibunya meninggal dunia di hadapan matanya. Kehilangan ibu dan ketidakhadiran seorang ayah membuat 50 Cent menjalani hidup lebih keras lagi.

Saat-saat itulah yang membuat 50 Cent menempuh jalan yang pernah ditempuh ibunya jadi bandar narkoba. Pada usia 12 tahun, pria kelahiran 6 Juli 1975 itu sudah turun ke jalan menjual narkoba. “Sembilan kali saya kena tembak selama berada di jalan. Beruntung saya akhirnya meninggalkan jalan itu,” ucap 50 Cent.

Penjaralah yang membuat 50 Cent mau tidak mau meninggalkan jalan itu. Di usia yang masih kecil, dia harus menjalani hukuman selama 3 tahun di penjara anak-anak. Berkat sikapnya yang baik, pemerintah Amerika akhirnya menahan 50 Cent hanya selama 6 bulan. Selepas penjara, 50 Cent enggan untuk kembali berbisnis narkoba.

Meski uang begitu mudah masuk ke kantongnya, dia tetap enggan kembali. Ada satu hal yang membuat 50 Cent tidak akan pernah kembali ke dunia hitam itu. “Saya ingat wajah nenek saya saat saya ditahan. Dia yang membesarkan saya dan dia terlihat begitu sedih melihat saya mengecewakannya,” kenang 50 Cent.

Penyanyi yang pernah main film Southpaw itu akhirnya mencoba mengalihkan perhatiannya dengan menyanyi rap. Perkenalan 50 Cent pada musik rap sebenarnya sudah terjadi sejak kecil berkat berdirinya sasana olahraga di dekat rumah nenek 50 Cent. Di sasana olahraga itu, selain berolahraga, 50 Cent kerap menyanyi rap bersama teman-temannya. Bakat besar 50 Cent ini kemudian masuk radar penyanyi rap legendaris, Eminem.

Dia kemudian mengajak 50 Cent untuk bergabung dalam label rekaman miliknya, Shady Records. Eminem kemudian mengajak Dr Dre untuk membantu 50 Cent meluncurkan album perdana miliknya, “Get Rich or Die Tryin”, yang kemudian laku hingga 6 juta kopi di seluruh dunia.

Di sinilah perjalanan kekayaan 50 Cent bermula. Seolah mendapat durian runtuh, seperti kebanyakan orang yang tak pernah melihat uang melimpah, 50 Cent langsung mabuk kepayang. Gaya hidupnya yang semula sederhana, berubah ekstravagansa. Bagi 50 Cent, tiada hari tanpa membakar uang.

Nama 50 Cent seolah tidak sesuai lagi dengan gaya hidupnya. Meski demikian, 50 Cent bukan tanpa perhitungan. Dia memang menyadari uangnya cepat atau lambat akan segera habis. Inilah mengapa dia mencoba berinvestasi. Sayangnya, investasi inilah yang kemudian membawanya pada kebangkrutan. 50 Cent melakukan banyak investasi tanpa hitungan yang matang.

Beberapa investasi yang dia pilih justru tidak pernah memberikan keuntungan buatnya. Hal ini semakin diperparah lagi dengan attitude 50 Cent saat berbisnis yang kerap bermasalah hingga pengadilan. Salah satu yang paling parah adalah saat 50 Cent mengadakan kerja sama dengan perusahaan audio Sleek Audio.

Uniknya pada saat itu 50 Cent justru membuat perusahaan di bidang yang sama dan meluncurkan headphone bernama SYNC by 50. Tentu hal ini membuat Sleek Audio marah luar biasa dan mengajukan tuntutan yang sangat besar. Atas tuntutan ini, 50 Cent harus mengeluarkan uang sebesar USD17,2 juta atau setara Rp243 miliar.

Attitude memang jadi masalah yang besar buat 50 Cent. Tingkah laku 50 Cent yang kerap bermasalah jadi alasan terbesar mengapa uangnya begitu cepat habis terbuang. Misalnya saat dia bermasalah dengan sesama penyanyi rap, RickRoss, karena mengunggah video eksotis milik mantan istri Rick Ross, Lastonia Levinston.

Video itu bermasalah selain karena diunggah tanpa izin Lastonia Levinston, juga karena dibuat untuk mengolok-olok Rick Ross. Di pengadilan 50 Cent dinyatakan bersalah dan harus membayar denda sebesar USD5 juta atau mencapai Rp70,8 miliar. Bahkan, hukumannya terus bertambah karena dia harus membayar lagi sebesar USD2 juta atau setara Rp28,3 miliar.

Sejak saat itulah keuangan 50 Cent terus berdarah-darah. Uang yang terbuang percuma semakin besar dan jeratan utang makin mencekik. Pada Juli 2015, 50 Cent akhirnya mengajukan ke pengadilan untuk dinyatakan bangkrut. Langkah ini langsung membuat banyak orang terkejut.

Tidak ada yang menyangka penyanyi rap yang punya harta setengah triliun rupiah itu memohon dinyatakan bangkrut. Namun, harian The Washington Post menyebutkan langkah ini justru merupakan langkah taktis dari 50 Cent. 50 Cent mulai menunjukkan kematangan berbisnis. Dia melihat dirinya tidak mampu lagi membayar utang yang jumlahnya sangat besar itu dalam waktu yang cepat.

Dia butuh waktu untuk kembali mematangkan bisnisnya kembali agar bisa membayar dengan baik “Pengajuan bangkrut akan memberikan waktu bagi pemohon untuk mendapatkan waktu yang lebih baik dalam melunasi kewajibannya. Sekaligus tetap mempertahankan harta kekayaan yang masih ada di bawahnya,” ujar Michael Venditto, analis keuangan, seperti dikutip The Washington Post.

Meski demikian, hal itu tidak akan bisa berhasil jika 50 Cent tidak mengubah gaya hidupnya yang ekstravagansa. Namun, bukan 50 Cent namanya jika tidak siap miskin. Meski permohonan bangkrut sudah dikabulkan. Gaya ekstravagansa masih terus dia lakukan hingga kini. Dia pernah mencuci mobilnya dengan wine yang harganya ratusan juta rupiah.

Dia tetap membeli banyak mobil semudah membeli kacang goreng. Namun, kali ini dia lebih berhatihati dalam berbisnis dan tidak membikin banyak orang bermasalah dengannya di pengadilan. Mungkin apa yang dia lakukan sesuai dengan judul album perdananya, “Get Rich or Die Tryin” (berusaha kaya atau mati karena mencoba).
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6538 seconds (0.1#10.140)