Kembangkan Ekowisata, Mutiara Carita-KKP Konservasi Terumbu Karang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kawasan ekowisata terpadu Mutiara Carita Cottages kembali menunjukkan komitmennya terhadap kelestarian alam. Kali ini, cottages yang terletak di Jalan Raya Carita Labuan KM 7, Kabupaten Pandeglang, Banten itu menggandneg Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (LPSPL) Serang Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk melakukan pencanangan konservasi ekosistem terumbu karang di sekitar Mutiara Carita.
(Baca juga: Kampanye #BeefUp, MLA Pamerkan Keunggulan Daging Merah #TrueAussie )
Direktur Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan, Andi Rusandi menjelaskan, saat ini negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Thailand sudah dihantam resesi ekonomi. Indonesia, meski pertumbuhan ekonominya minus 5,3 persen, namun mampu bertahan tak terjerumus dalam jurang resesi. "Dari hasil diskusi, Indonesia mampu bertahan karena kita mempunyai sumber daya alam yang cukup besar," ujar Andi melalui keterangan resmi, Jumat (28/8).
Konservasi terumbu karang yang diinisiasi Mutiara Carita Cottages bekerjasama dengan LPSPL akan berimbas pada peningkatan perekonomian warga. "Kenapa kami mendukung, karena ada dua alasan. Kami memiliki tugas merawat spesies akuatik dan ekosistem agar terus tumbuh. Ekosistem itu rumahnya, maka harus dirawat. Nantinya tidak hanya perikanan saja, tetapi juga ekowisatanya bisa kita kembangkan," terangnya.
Dua hal itu tentu akan meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat. Ketika perputaran ekonomi kecil di masyarakat tumbuh dengan baik, maka akan ada geliat ekonomi di sekitarnya. "Kalau di sini (Carita) punya daya tarik tinggi, maka akan menghidupkan perekonomian di sini. Ada dua negara yang menjadi turis potensial yaitu Amerika dan Australia. Ini menjadi tantangan bagi kita bagaimana mengelola kawasan perairan menjadi lebih baik," urai Andi.
Komisaris PT Mutiara Hitam Pertiwi selaku pengelola Mutiara Carita Cottages, Bambang Irianto menilai perjanjian kerja sama konservasi terumbu karang ini merupakan kesempatan dan momentum yang luar biasa untuk perlindungan dan penataan alam bawah laut Carita karena saat ini kondisinya masih memprihatinkan.
"Kita berkolaborasi agar ke depan tumbuh kesadaran dari masyarakat Carita bahwa sesungguhnya potensi wisata kita di sini kekuatannya ada di pantai dan gunung. Kita belum terlambat untuk bergerak melakukan konservasi," kata Bambang pada kesempatan Focus Group Discussion (FGD) dan Serah Terima Bantuan Kompak Tahun Anggaran 2020 serta Pencanangan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Kemitraan Konservasi,Selasa (25/8).
Menurut Bambang, tren wisata dunia saat ini mengarah kepada ekowisata yang berbasis alam. Sebagai kawasan dengan kekayaan alam yang dimilikinya, Carita semestinya mampu bergerak mengikuti tren wisata dunia. Carita, kata Bambang, sepanjang dikelola dengan baik dapat menjelma menjadi magnet bagi wisatawan tak hanya di dalam, tetapi juga luar negeri.
"Kawasan Carita ini harus kita kembangkan bersama. Kami, Mutiara Carita Cottages spesifik fokus pada kawasan pesisir. Kalau terumbu karang ini sudah bagus, maka bisa dimanfaatkan secara maksimal dalam jangka panjang. Nilai positifnya adalah sumber daya tangkapan ikan bagus, coralnya bagus, wisatawan senang. Kita ingin menjadi penggerak untuk mengelola lingkungan yang optimal. Dalam jangka panjang wisata ini tetap berkelanjutan.Kalau sudah rusak, pasti wisatawan tidak mau lagi ke sini," tutur dia.
Bambang berharap apa yang dilakukan oleh Mutiara Carita Cottages dapat menjadi percontohan bagaimana pemerintah, pelaku bisnis dan masyarakat sekitar bahu-membahu menjaga kondisi lingkungan sekitar.
(Baca juga: Ta Ke Coi Sajikan Ramen Halal dan Nikmat Racikan Chef Kaisha )
Sementara itu, Kepala LPSPL Serang Kementerian Kelautan dan Perikanan, Iwan Taruna Alkadrie berharap kerja sama ini menjadi momentum untuk menjaga alam di sekitar kawasan Carita. "Kalau alamnya terjaga dengan baik tidak menutup kemungkinan akan meningkatkan sumber pendapatan masyarakat," harapnya.
Lihat Juga: Salurkan 200 Bibit Durian, Indra Karya Dorong Program Pertanian dan Ekowisata di Desa Seda Kuningan
(Baca juga: Kampanye #BeefUp, MLA Pamerkan Keunggulan Daging Merah #TrueAussie )
Direktur Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan, Andi Rusandi menjelaskan, saat ini negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Thailand sudah dihantam resesi ekonomi. Indonesia, meski pertumbuhan ekonominya minus 5,3 persen, namun mampu bertahan tak terjerumus dalam jurang resesi. "Dari hasil diskusi, Indonesia mampu bertahan karena kita mempunyai sumber daya alam yang cukup besar," ujar Andi melalui keterangan resmi, Jumat (28/8).
Konservasi terumbu karang yang diinisiasi Mutiara Carita Cottages bekerjasama dengan LPSPL akan berimbas pada peningkatan perekonomian warga. "Kenapa kami mendukung, karena ada dua alasan. Kami memiliki tugas merawat spesies akuatik dan ekosistem agar terus tumbuh. Ekosistem itu rumahnya, maka harus dirawat. Nantinya tidak hanya perikanan saja, tetapi juga ekowisatanya bisa kita kembangkan," terangnya.
Dua hal itu tentu akan meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat. Ketika perputaran ekonomi kecil di masyarakat tumbuh dengan baik, maka akan ada geliat ekonomi di sekitarnya. "Kalau di sini (Carita) punya daya tarik tinggi, maka akan menghidupkan perekonomian di sini. Ada dua negara yang menjadi turis potensial yaitu Amerika dan Australia. Ini menjadi tantangan bagi kita bagaimana mengelola kawasan perairan menjadi lebih baik," urai Andi.
Komisaris PT Mutiara Hitam Pertiwi selaku pengelola Mutiara Carita Cottages, Bambang Irianto menilai perjanjian kerja sama konservasi terumbu karang ini merupakan kesempatan dan momentum yang luar biasa untuk perlindungan dan penataan alam bawah laut Carita karena saat ini kondisinya masih memprihatinkan.
"Kita berkolaborasi agar ke depan tumbuh kesadaran dari masyarakat Carita bahwa sesungguhnya potensi wisata kita di sini kekuatannya ada di pantai dan gunung. Kita belum terlambat untuk bergerak melakukan konservasi," kata Bambang pada kesempatan Focus Group Discussion (FGD) dan Serah Terima Bantuan Kompak Tahun Anggaran 2020 serta Pencanangan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Kemitraan Konservasi,Selasa (25/8).
Menurut Bambang, tren wisata dunia saat ini mengarah kepada ekowisata yang berbasis alam. Sebagai kawasan dengan kekayaan alam yang dimilikinya, Carita semestinya mampu bergerak mengikuti tren wisata dunia. Carita, kata Bambang, sepanjang dikelola dengan baik dapat menjelma menjadi magnet bagi wisatawan tak hanya di dalam, tetapi juga luar negeri.
"Kawasan Carita ini harus kita kembangkan bersama. Kami, Mutiara Carita Cottages spesifik fokus pada kawasan pesisir. Kalau terumbu karang ini sudah bagus, maka bisa dimanfaatkan secara maksimal dalam jangka panjang. Nilai positifnya adalah sumber daya tangkapan ikan bagus, coralnya bagus, wisatawan senang. Kita ingin menjadi penggerak untuk mengelola lingkungan yang optimal. Dalam jangka panjang wisata ini tetap berkelanjutan.Kalau sudah rusak, pasti wisatawan tidak mau lagi ke sini," tutur dia.
Bambang berharap apa yang dilakukan oleh Mutiara Carita Cottages dapat menjadi percontohan bagaimana pemerintah, pelaku bisnis dan masyarakat sekitar bahu-membahu menjaga kondisi lingkungan sekitar.
(Baca juga: Ta Ke Coi Sajikan Ramen Halal dan Nikmat Racikan Chef Kaisha )
Sementara itu, Kepala LPSPL Serang Kementerian Kelautan dan Perikanan, Iwan Taruna Alkadrie berharap kerja sama ini menjadi momentum untuk menjaga alam di sekitar kawasan Carita. "Kalau alamnya terjaga dengan baik tidak menutup kemungkinan akan meningkatkan sumber pendapatan masyarakat," harapnya.
Lihat Juga: Salurkan 200 Bibit Durian, Indra Karya Dorong Program Pertanian dan Ekowisata di Desa Seda Kuningan
(nug)