Injeksi Pertama, Vaksin AstraZeneca Diklaim Efektif Lawan COVID-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Peneliti vaksin dari Universitas Oxford dengan vaksin AstraZeneca (AZD1222) mengumumkan hasil sementara dari program Fase III di mana hasil tersebut menunjukkan bahwa vaksin tersebut aman dan efektif untuk mencegah gejala COVID-19 serta melindungi dari penyakit parah dan rawat inap.
Analisa sementara untuk kemanjuran didasarkan pada 11.636 peserta yang mengalami 131 infeksi bergejala dari uji coba Fase III di Inggris dan Brasil yang dilakukan oleh Universitas Oxford.
( )
Seperti diumumkan pada 23 November 2020, hasil kemanjuran utama dari program statistik yang direncanakan, yang berdasar dari dua rejimen dosis, menunjukkan bahwa vaksin tersebut 70,4% efektif dalam mencegah gejala COVID- 19 yang terjadi lebih dari 14 hari setelah menerima dua dosis vaksin. Hasil kemanjuran sekunder dalam mencegah penyakit parah tidak menunjukkan adanya kasus infeksi parah atau rawat inap pada kelompok vaksin.
Kemanjuran vaksin juga dinilai pada hasil sekunder dari pencegahan dini penyakit parah setelah dosis pertama. Tidak ada rawat inap atau kasus parah COVID-19 lebih dari 21 hari setelah dosis pertama vaksin. Sementara sepuluh peserta dalam kelompok kontrol dirawat di rumah sakit karena COVID-19, dua di antaranya dinilai parah, termasuk satu kasus fatal.
Data keamanan yang dipublikasikan sejauh ini berasal dari 20.000 lebih peserta yang terdaftar di empat uji klinis di Inggris (COV001 dan COV002), Brasil (COV003) dan sebagai tambahan dari Afrika Selatan (COV005). Publikasi The Lancet menegaskan bahwa AZD1222 dapat ditoleransi dengan baik dan tidak ada peristiwa keamanan serius yang dikonfirmasi terkait dengan vaksin. Para peserta berasal dari berbagai kelompok ras dan geografis yang sehat atau memiliki latar belakang kondisi medis yang stabil.
Direktur Kelompok Vaksin Oxford dan Kepala Peneliti dari Uji Coba Vaksin Oxford, Profesor Andrew Pollard mengatakan, pihaknya telah menerbitkan analisis sementara uji coba Fase III dan menunjukkan bahwa vaksin baru ini memiliki catatan keamanan yang baik dan kemanjuran terhadap virus corona.
( )
“Kami sangat berterima kasih kepada semua sukarelawan uji coba yang telah bekerja bersama dengan kami selama delapan bulan terakhir untuk membawa kami ke pencapaian ini,” ucap Andrew dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Rabu (9/12).
Analisa sementara untuk kemanjuran didasarkan pada 11.636 peserta yang mengalami 131 infeksi bergejala dari uji coba Fase III di Inggris dan Brasil yang dilakukan oleh Universitas Oxford.
( )
Seperti diumumkan pada 23 November 2020, hasil kemanjuran utama dari program statistik yang direncanakan, yang berdasar dari dua rejimen dosis, menunjukkan bahwa vaksin tersebut 70,4% efektif dalam mencegah gejala COVID- 19 yang terjadi lebih dari 14 hari setelah menerima dua dosis vaksin. Hasil kemanjuran sekunder dalam mencegah penyakit parah tidak menunjukkan adanya kasus infeksi parah atau rawat inap pada kelompok vaksin.
Kemanjuran vaksin juga dinilai pada hasil sekunder dari pencegahan dini penyakit parah setelah dosis pertama. Tidak ada rawat inap atau kasus parah COVID-19 lebih dari 21 hari setelah dosis pertama vaksin. Sementara sepuluh peserta dalam kelompok kontrol dirawat di rumah sakit karena COVID-19, dua di antaranya dinilai parah, termasuk satu kasus fatal.
Data keamanan yang dipublikasikan sejauh ini berasal dari 20.000 lebih peserta yang terdaftar di empat uji klinis di Inggris (COV001 dan COV002), Brasil (COV003) dan sebagai tambahan dari Afrika Selatan (COV005). Publikasi The Lancet menegaskan bahwa AZD1222 dapat ditoleransi dengan baik dan tidak ada peristiwa keamanan serius yang dikonfirmasi terkait dengan vaksin. Para peserta berasal dari berbagai kelompok ras dan geografis yang sehat atau memiliki latar belakang kondisi medis yang stabil.
Direktur Kelompok Vaksin Oxford dan Kepala Peneliti dari Uji Coba Vaksin Oxford, Profesor Andrew Pollard mengatakan, pihaknya telah menerbitkan analisis sementara uji coba Fase III dan menunjukkan bahwa vaksin baru ini memiliki catatan keamanan yang baik dan kemanjuran terhadap virus corona.
( )
“Kami sangat berterima kasih kepada semua sukarelawan uji coba yang telah bekerja bersama dengan kami selama delapan bulan terakhir untuk membawa kami ke pencapaian ini,” ucap Andrew dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Rabu (9/12).
(tsa)