Sulap Ruangan Jadi Home Office yang Nyaman
loading...
A
A
A
GRAFIK penularan Covid-19 yang kian meningkat membuat pemerintah kembali menarik "rem darurat". Salah satunya dengan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah DKI Jakarta, bahkan Jawa-Bali.
Akibatnya, para pegawai kantor dan masyarakat terpaksa kembali menjalani aktivitas work from home (WFH) hingga grafik penularan melandai. Meski hanya berpindah tempat, bekerja dari rumah tidaklah mudah. Sebab, situasi rumah tidak didesain untuk bekerja. Situasi yang kurang kondusif dapat menjadi distraksi atau gangguan. Misalnya saja, sulit berkonsentrasi atau perasaan malas karena suasana rumah yang terlalu nyaman.
Melansir dari Forbes, produktifitas saat ‎WFH sebenarnya tetap bisa dijaga melalui tiga hal, yakni pembatasan waktu kerja dan istrirahat, intensitas komunikasi jarak jauh, juga kenyamanan lokasi kerja. Pembatasan waktu kerja dan istirahat dapat disiasati dengan memberi jeda ketika bekerja, misalnya lewat menonton tayangan streaming film sejenak setelah bekerja cukup lama. Selain itu, bersosialisasi lewat video conference juga bisa membantu diri agar tetap terhubung dan terkoneksi dengan rekan kerja.
Di sisi lain, kenyamanan lokasi kerja dapat disiasati lewat pemilihan ruang di rumah. Desainer interior, Lea Aziz, menilai saat bekerja dari rumah banyak orang cenderung asal. Mereka bisa saja menggunakan tempat yang sudah punya kursi dan meja sebagai tempat bekerja, seperti ruang makan.
"Yang perlu diingat, bahwa meja dan kursi makan tidak didesain untuk kebutuhan bekerja. Jika dilakukan setiap hari, berpotensi nyeri punggung dan pegal," tambahnya.
Kalau sudah begitu, bisa-bisa mood akan hilang, produktivitas pun bisa menurun. Agar mood kerja kembali datang, Anda bisa menyulap ruangan tidak terpakai di rumah untuk area home office.
"Akan lebih baik, jika area home office dilengkapi dengan kursi dan meja khusus untuk bekerja. Tetapi jangan berlebihan saat mengisi sudut kerja dengan furnitur," kata Lea.
Gaya penataan Skandinavian bisa dijadikan salah satu referensi dalam penataannya. Terlebih lagi gaya interior Skan‎dinavian dikenal dengan gaya lagom yang dapat diartikan sebagai tepat, cukup, dan memadai. Lea menjelaskan, etos dari gaya ini mempercayai bahwa kesederhanaan dapat menciptakan rasa nyaman dan bahagia.
"Tidak hanya menjadi pedoman menjalani hidup, lagom juga diterapkan dalam berbagai aspek, termasuk penataan ruang. Furnitur minimalis dan desain interior sederhana tetapi tepat guna bisa menjadi pilihan," tuturnya.
Konsep dari desain i nterior ala Skaninavian bisa memberikan rasa rileks dan nyaman. Sebab, konsep desain tersebut menghadirkan keseimbangan. Suasana dan karakter pada ruangan tidak berlebihan, juga tidak kekurangan elemen. Jika Anda ingin menerapkan gaya ini, tidak perlu membeli furnitur secara berlebihan.
Akibatnya, para pegawai kantor dan masyarakat terpaksa kembali menjalani aktivitas work from home (WFH) hingga grafik penularan melandai. Meski hanya berpindah tempat, bekerja dari rumah tidaklah mudah. Sebab, situasi rumah tidak didesain untuk bekerja. Situasi yang kurang kondusif dapat menjadi distraksi atau gangguan. Misalnya saja, sulit berkonsentrasi atau perasaan malas karena suasana rumah yang terlalu nyaman.
Melansir dari Forbes, produktifitas saat ‎WFH sebenarnya tetap bisa dijaga melalui tiga hal, yakni pembatasan waktu kerja dan istrirahat, intensitas komunikasi jarak jauh, juga kenyamanan lokasi kerja. Pembatasan waktu kerja dan istirahat dapat disiasati dengan memberi jeda ketika bekerja, misalnya lewat menonton tayangan streaming film sejenak setelah bekerja cukup lama. Selain itu, bersosialisasi lewat video conference juga bisa membantu diri agar tetap terhubung dan terkoneksi dengan rekan kerja.
Di sisi lain, kenyamanan lokasi kerja dapat disiasati lewat pemilihan ruang di rumah. Desainer interior, Lea Aziz, menilai saat bekerja dari rumah banyak orang cenderung asal. Mereka bisa saja menggunakan tempat yang sudah punya kursi dan meja sebagai tempat bekerja, seperti ruang makan.
"Yang perlu diingat, bahwa meja dan kursi makan tidak didesain untuk kebutuhan bekerja. Jika dilakukan setiap hari, berpotensi nyeri punggung dan pegal," tambahnya.
Kalau sudah begitu, bisa-bisa mood akan hilang, produktivitas pun bisa menurun. Agar mood kerja kembali datang, Anda bisa menyulap ruangan tidak terpakai di rumah untuk area home office.
"Akan lebih baik, jika area home office dilengkapi dengan kursi dan meja khusus untuk bekerja. Tetapi jangan berlebihan saat mengisi sudut kerja dengan furnitur," kata Lea.
Gaya penataan Skandinavian bisa dijadikan salah satu referensi dalam penataannya. Terlebih lagi gaya interior Skan‎dinavian dikenal dengan gaya lagom yang dapat diartikan sebagai tepat, cukup, dan memadai. Lea menjelaskan, etos dari gaya ini mempercayai bahwa kesederhanaan dapat menciptakan rasa nyaman dan bahagia.
"Tidak hanya menjadi pedoman menjalani hidup, lagom juga diterapkan dalam berbagai aspek, termasuk penataan ruang. Furnitur minimalis dan desain interior sederhana tetapi tepat guna bisa menjadi pilihan," tuturnya.
Konsep dari desain i nterior ala Skaninavian bisa memberikan rasa rileks dan nyaman. Sebab, konsep desain tersebut menghadirkan keseimbangan. Suasana dan karakter pada ruangan tidak berlebihan, juga tidak kekurangan elemen. Jika Anda ingin menerapkan gaya ini, tidak perlu membeli furnitur secara berlebihan.