Masyarakat Khawatir Varian Baru Corona dan Isu Penggumpalan Darah, Vaksinasi Covid-19 Harus Dipercepat
loading...
A
A
A
Prof Sri menjelaskan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sudah menyatakan aman. Kecuali, penggumpalan darah itu merupakan gejala yang kerap terjadi pada lansia dan penderita penyakit komorbid, seperti penyakit jantung, diabetes dan hiperkolesterol.
“Tidak divaksin saja, penderita berisiko mengalami penggumpalan darah. Vaksin apa saja (bukan hanya vaksin COVID-19) juga punya risiko tromboemboli,” kata Prof Sri.
Sementara itu dokter umum yang berpraktek di Rumah Sakit Angkatan Darat Denpasar, Bali, dr Made Cock Wirawan, menambahkan bahwa vaksinasi yang sudah dilakukan pemerintah sejauh ini sudah berjalan baik.
Namun, ia menilai vaksinasi ini masih jauh dari harapan, karena jumlah vaksin yang sudah digunakan masih terbatas. Begitu juga proses vaksinasi yang relatif lambat bila dibandingkan dengan besaran sasaran yang ingin dicapai dan kecepatan yang diharapkan.
“Karena lama kekebalan yang ditimbulkan oleh vaksin ini belum diketahui, maka dibutuhkan kecepatan proses pencapaian herd immunity,” terang dr Made.
“Tidak divaksin saja, penderita berisiko mengalami penggumpalan darah. Vaksin apa saja (bukan hanya vaksin COVID-19) juga punya risiko tromboemboli,” kata Prof Sri.
Sementara itu dokter umum yang berpraktek di Rumah Sakit Angkatan Darat Denpasar, Bali, dr Made Cock Wirawan, menambahkan bahwa vaksinasi yang sudah dilakukan pemerintah sejauh ini sudah berjalan baik.
Namun, ia menilai vaksinasi ini masih jauh dari harapan, karena jumlah vaksin yang sudah digunakan masih terbatas. Begitu juga proses vaksinasi yang relatif lambat bila dibandingkan dengan besaran sasaran yang ingin dicapai dan kecepatan yang diharapkan.
“Karena lama kekebalan yang ditimbulkan oleh vaksin ini belum diketahui, maka dibutuhkan kecepatan proses pencapaian herd immunity,” terang dr Made.
(dra)