3 Pergeseran Perilaku Beauty Enthusiast selama Pandemi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sudah lebih dari dua bulan Indonesia dilanda pandemi COVID-19. Selama rentang waktu itu, hampir seluruh sektor bisnis terkena dampak. Secara global pun, krisis COVID-19 berdampak cukup besar pada pelaku ritel kecantikan, terutama mengingat banyaknya penutupan toko akibat kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Tidak hanya berdampak terhadap perusahaan, kondisi pandemi ini juga secara langsung turut mengubah perilaku konsumen, terutama para beauty enthusiast. Dengan hampir semua aktivitas dilakukan di rumah, mendorong terjadinya pergeseran perilaku konsumen.
Febrina Herlambang, Head of Public Relations Sociolla, membagikan hasil riset soal bagaimana perubahan perilaku beauty enthusiast selama pandemi. Berikut ulasannya. ( )
1. Belanja Online Jadi Pilihan Utama
Imbauan pemerintah agar masyarakat melakukan jaga jarak dan melakukan aktivitas di rumah menyebabkan tren belanja online meningkat. Asosiasi e-Commerce Indonesia (idEA) mengungkapkan adanya kenaikan pesanan barang pada industri e-commerce di tengah merebaknya virus corona.
Meskipun mengalami peningkatan, menurut Febrina melalui keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, ada kemungkinan konsumen merasa khawatir dengan keamanan produk yang mereka terima saat berbelanja online.
"Oleh karena itu, perusahaan sebaiknya memastikan keamanan produk dan memberikan pemahaman yang tepat kepada konsumen mengenai keamanan produk mereka," katanya.
Untuk memberikan rasa aman bagi para beauty enthusiast yang berbelanja melalui platform e-commerce Sociolla.com, perusahaan secara rutin memberikan informasi kepada konsumen.
"Kami menginformasikan bahwa perusahaan telah menetapkan SOP yang ketat terhadap karyawan yang bekerja di gudang. Seperti penyemprotan desinfektan di seluruh area gudang setiap hari, mewajibkan setiap karyawan untuk melakukan pengecekan suhu, mencuci tangan, menggunakan masker, melakukan physical distance , dan menyemprot setiap paket yang keluar dari Warehouse Sociolla dengan disinfektan," beber Febrina.
2. Mengkonsumsi Digital Secara Lebih
Tidak hanya untuk berbelanja, beauty enthusiast juga melakukan konsultasi mengenai produk yang mereka beli secara online. ( )
Untuk mengakomodasi ini, sejak masa pandemi Sociolla telah meluncurkan fitur baru berupa live chat dengan beauty consultant di Sociolla.com. Konsumen bisa melakukan konsultasi langsung serta mendapatkan gambaran secara lengkap melalui review di aplikasi SO.CO. Jadi konsumen tetap bisa mendapatkan konsultasi kecantikan terpercaya dan berbelanja secara nyaman akan produk kecantikan dan perawatan diri yang 100% bersertifikat BPOM dengan mudah tanpa perlu meninggalkan rumah.
"Bagaimanapun, berbelanja produk kecantikan tidak dapat disamakan seperti halnya berbelanja kebutuhan lain. Ada keperluan konsumen untuk bertanya seputar produk yang akan mereka beli berdasarkan jenis kulit serta solusi yang diinginkan, semisalnya kulit tampak lebih cerah maupun mengobati jerawat, produk untuk rambut kering maupun berminyak dan sebagainya, dan pertanyaan ini bisa sangat beragam," urai Febrina.
Untuk mengakomodasi kebutuhan tersebut, Sociolla secara khusus telah melakukan pelatihan kepada seluruh beauty advisor. Selain mengenai SOP terkait pelayanan, perusahaan juga memberikan pelatihan khusus tentang bagaimana bahasa yang digunakan dan product knowledge sehingga beauty enthusiast merasa nyaman meskipun melakukan konsultasi secara online tanpa bertatap muka langsung sebagaimana pembelian yang dilakukan di toko.
3. Termotivasi untuk Merawat Diri
Para beauty enthusiast tak lagi menggunakan makeup secara lengkap sebagaimana ketika beraktivitas di luar ruangan sebelum pandemi ini. Tetapi, lebih memanfaatkan momen di rumah untuk melakukan perawatan wajah secara maksimal dan memfokuskan diri pada produk skin care.
Berdasarkan data internal Sociolla, di momen pandemi ini kebutuhan skin care yang mengalami kenaikan didominasi oleh masker wajah, serum, pelembab, dan produk perawatan lain.
"Self-care di saat seperti ini sangat dibutuhkan. Bukan hanya cara yang baik untuk memastikan kita tetap tampil cantik dan glowing, tapi juga bermanfaat untuk menjaga energi positif yang baik bagi kesehatan mental. Ini juga yang kami coba untuk bagikan kepada para beauty enthusiast melalui konten-konten positif yang membangun, seperti tips merawat diri di rumah ataupun tips menjaga kesehatan dan kecantikan," pungkas Febrina.
Tidak hanya berdampak terhadap perusahaan, kondisi pandemi ini juga secara langsung turut mengubah perilaku konsumen, terutama para beauty enthusiast. Dengan hampir semua aktivitas dilakukan di rumah, mendorong terjadinya pergeseran perilaku konsumen.
Febrina Herlambang, Head of Public Relations Sociolla, membagikan hasil riset soal bagaimana perubahan perilaku beauty enthusiast selama pandemi. Berikut ulasannya. ( )
1. Belanja Online Jadi Pilihan Utama
Imbauan pemerintah agar masyarakat melakukan jaga jarak dan melakukan aktivitas di rumah menyebabkan tren belanja online meningkat. Asosiasi e-Commerce Indonesia (idEA) mengungkapkan adanya kenaikan pesanan barang pada industri e-commerce di tengah merebaknya virus corona.
Meskipun mengalami peningkatan, menurut Febrina melalui keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, ada kemungkinan konsumen merasa khawatir dengan keamanan produk yang mereka terima saat berbelanja online.
"Oleh karena itu, perusahaan sebaiknya memastikan keamanan produk dan memberikan pemahaman yang tepat kepada konsumen mengenai keamanan produk mereka," katanya.
Untuk memberikan rasa aman bagi para beauty enthusiast yang berbelanja melalui platform e-commerce Sociolla.com, perusahaan secara rutin memberikan informasi kepada konsumen.
"Kami menginformasikan bahwa perusahaan telah menetapkan SOP yang ketat terhadap karyawan yang bekerja di gudang. Seperti penyemprotan desinfektan di seluruh area gudang setiap hari, mewajibkan setiap karyawan untuk melakukan pengecekan suhu, mencuci tangan, menggunakan masker, melakukan physical distance , dan menyemprot setiap paket yang keluar dari Warehouse Sociolla dengan disinfektan," beber Febrina.
2. Mengkonsumsi Digital Secara Lebih
Tidak hanya untuk berbelanja, beauty enthusiast juga melakukan konsultasi mengenai produk yang mereka beli secara online. ( )
Untuk mengakomodasi ini, sejak masa pandemi Sociolla telah meluncurkan fitur baru berupa live chat dengan beauty consultant di Sociolla.com. Konsumen bisa melakukan konsultasi langsung serta mendapatkan gambaran secara lengkap melalui review di aplikasi SO.CO. Jadi konsumen tetap bisa mendapatkan konsultasi kecantikan terpercaya dan berbelanja secara nyaman akan produk kecantikan dan perawatan diri yang 100% bersertifikat BPOM dengan mudah tanpa perlu meninggalkan rumah.
"Bagaimanapun, berbelanja produk kecantikan tidak dapat disamakan seperti halnya berbelanja kebutuhan lain. Ada keperluan konsumen untuk bertanya seputar produk yang akan mereka beli berdasarkan jenis kulit serta solusi yang diinginkan, semisalnya kulit tampak lebih cerah maupun mengobati jerawat, produk untuk rambut kering maupun berminyak dan sebagainya, dan pertanyaan ini bisa sangat beragam," urai Febrina.
Untuk mengakomodasi kebutuhan tersebut, Sociolla secara khusus telah melakukan pelatihan kepada seluruh beauty advisor. Selain mengenai SOP terkait pelayanan, perusahaan juga memberikan pelatihan khusus tentang bagaimana bahasa yang digunakan dan product knowledge sehingga beauty enthusiast merasa nyaman meskipun melakukan konsultasi secara online tanpa bertatap muka langsung sebagaimana pembelian yang dilakukan di toko.
3. Termotivasi untuk Merawat Diri
Para beauty enthusiast tak lagi menggunakan makeup secara lengkap sebagaimana ketika beraktivitas di luar ruangan sebelum pandemi ini. Tetapi, lebih memanfaatkan momen di rumah untuk melakukan perawatan wajah secara maksimal dan memfokuskan diri pada produk skin care.
Berdasarkan data internal Sociolla, di momen pandemi ini kebutuhan skin care yang mengalami kenaikan didominasi oleh masker wajah, serum, pelembab, dan produk perawatan lain.
"Self-care di saat seperti ini sangat dibutuhkan. Bukan hanya cara yang baik untuk memastikan kita tetap tampil cantik dan glowing, tapi juga bermanfaat untuk menjaga energi positif yang baik bagi kesehatan mental. Ini juga yang kami coba untuk bagikan kepada para beauty enthusiast melalui konten-konten positif yang membangun, seperti tips merawat diri di rumah ataupun tips menjaga kesehatan dan kecantikan," pungkas Febrina.
(tsa)