Dukung Pelestarian Satwa Liar, JAQS Lakukan Pelepasliaran Penyu dan Tukik

Sabtu, 05 Juni 2021 - 18:33 WIB
loading...
Dukung Pelestarian Satwa Liar, JAQS Lakukan Pelepasliaran Penyu dan Tukik
Jakarta Aquarium dan Safari (JAQS) untuk kali pertama melakukan pelepasliaran penyu pada 28 Mei 2021. / Foto: ist
A A A
JAKARTA - Jakarta Aquarium dan Safari (JAQS) untuk kali pertama melakukan pelepasliaran penyu pada 28 Mei 2021 lalu. Hal itu dilakukan sebagai bukti dan tanggung jawab JAQS, yang merupakan Lembaga Konservasi ex-situ (Taman Safari Indonesia Group) dan di bawah pengawasan BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Baca juga: Kemenkes Targetkan 5 Juta Masyarakat Indonesia Berhenti Merokok

"JAQS bekerja sama dengan Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu dan Yayasan Puteri Indonesia melepasliarkan penyu dan tukik-tukik sebagai wujud tanggung jawab kami sebagai sebuah Lembaga Konservasi yang peduli terhadap pelestarian satwa dan lingkungan," ujar Head of Social, Branding, and Communication JAQS, Fira Basuki dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (5/6).

JAQS memiliki kewajiban untuk mendukung pelestarian satwa liar, sebagai pusat konservasi dan pendidikan. JAQS juga memfasilitasi pendidikan dan meningkatkan kesadaran spesies, kepentingan ekologis mereka bagi alam dan bagi manusia, serta apa yang mengancam mereka. Menyelamatkan dan merehabilitasi penyu adalah salah satunya.

Kegiatan tersebut memungkinkan JAQS untuk mengambil hewan yang sakit, rusak, atau lemah, terkena sengatan panas, tertangkap dalam alat tangkap misalnya, dan mengembalikannya ke kesehatan penuh sehingga mereka dapat dilepasliarkan ke alam liar dengan setiap kesempatan untuk berhasil dalam hidup dan terus berkembang biak.

Seekor penyu dan puluhan ekor tukik dilepasliarkan di Pantai Cikaya, Pulau Karya, Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara. Kegiatan itu diwakili Aaron Morgan Jupp, Kurator JAQS dan Putu Ayu Saraswati, Puteri Indonesia Lingkungan 2020 dengan didampingi tim Balai Taman Nasional Kepulauan Seribu, Pulau Pramuka, dan tim JAQS.

Dukung Pelestarian Satwa Liar, JAQS Lakukan Pelepasliaran Penyu dan Tukik


Kali ini, yang dilepaskan adalah seekor penyu dewasa berjenis Penyu Sisik atau Hawksbill Sea Turtle (Eretmochelys imbricata) dan 30 tukik. Kegiatan pelestarian lingkungan tersebut dilakukan sekaligus memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada 5 Juni 2021.

"Sebenarnya kami menampung total 6 hewan. 1 Penyu Hijau dan 5 Penyu Sisik. Beberapa masih tinggal di Pusat Suaka Penyu Pulau Pramuka menunggu pelepasan. Mereka belum cukup siap untuk alam liar sehingga membutuhkan lebih banyak waktu untuk membangun kekuatan, massa otot, dan berat keseluruhan mereka," ujar Aaron.

Dari tujuh spesies penyu laut di seluruh dunia, Penyu Hijau dan Penyu Sisik paling sering hidup di perairan Indonesia. Keduanya benar-benar terancam punah, masing-masing diklasifikasikan sebagai terancam punah dan sangat terancam punah.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1539 seconds (0.1#10.140)