Covid-19 di Indonesia Mengganas, Dokter Sarankan Tekan Kasus dengan 5 Hal Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Covid-19 di Indonesia semakin mengganas. Para dokter pun memberikan sejumlah saran pada masyarakat untuk menekan kasus positif. Berdasar data kasus harian dari Satgas Covid-19 per 17 Juni 2021, ada penambahan kasus sebanyak 12.624 sehingga total akumulasi positif Covid-19 ialah 1.950.276 kasus.
Jika dibandingkan dengan kasus pada 15 Mei 2021 dengan kenaikan per harinya 2.385 kasus, artinya dalam waktu sebulan, kenaikan kasus sebesar 500%. Begitu juga dengan kasus kematian yang terus bertambah setiap harinya.
Ketersediaan kasur di rumah sakit pun di beberapa daerah melaporkan krisis. Artinya, semakin tipis kemungkinan pasien Covid-19 baru mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. Data DKI Jakarta saja memperlihatkan bed occupation rate (BOR) untuk ruang isolasi dan ICU sudah hampir penuh.
Data sampai tanggal 17 Juni 2021 tercatat sekitar 8000 tempat tidur isolasi yang tersedia, sudah terisi 84% dan ruang ICU sudah terisi 74%. Sistem kesehatan Indonesia dapat kolaps jika pihak yang berwenang dan terlibat tidak segera melakukan upaya‐upaya maksimal untuk penanganan Covid‐19 ini.
Oleh karena itu, perhimpunan dokter‐dokter spesialis yang terdiri dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), mendorong dan merekomendasikan beberapa hal berikut ini.
1. Pemerintah pusat memberlakukan PPKM secara menyeluruh dan serentak di Pulau Jawa.
2. Pemerintah atau pihak yang berwenang memastikan implementasi serta penerapan PPKM yang maksimal.
3. Pemerintah atau pihak yang berwenang melakukan percepatan dan memastikan vaksinasi tercapai sesuai standar.
4. Semua pihak lebih waspada terhadap varian baru Covid-19 yang lebih mudah menyebar, mungkin lebih memperberat gejala, mungkin lebih meningkatkan kematian, dan mungkin menghilangkan efek vaksin.
5. Masyarakat selalu dan tetap memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, tidak bepergian jika tidak mendesak, menjaga kesehatan, dan menjalankan protokol kesehatan lainnya.
"Mari kita sama-sama menderita dan bersama-sama berusaha sangat keras dan sangat maksimal dalam waktu yang singkat untuk kemudian bersama-sama terbebas dari penderitaan ini untuk waktu yang panjang," ungkap dr Erlina Burhan, dokter spesialis paru, dalam konferensi pers virtual, Jumat (18/6).
Jika dibandingkan dengan kasus pada 15 Mei 2021 dengan kenaikan per harinya 2.385 kasus, artinya dalam waktu sebulan, kenaikan kasus sebesar 500%. Begitu juga dengan kasus kematian yang terus bertambah setiap harinya.
Ketersediaan kasur di rumah sakit pun di beberapa daerah melaporkan krisis. Artinya, semakin tipis kemungkinan pasien Covid-19 baru mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit. Data DKI Jakarta saja memperlihatkan bed occupation rate (BOR) untuk ruang isolasi dan ICU sudah hampir penuh.
Data sampai tanggal 17 Juni 2021 tercatat sekitar 8000 tempat tidur isolasi yang tersedia, sudah terisi 84% dan ruang ICU sudah terisi 74%. Sistem kesehatan Indonesia dapat kolaps jika pihak yang berwenang dan terlibat tidak segera melakukan upaya‐upaya maksimal untuk penanganan Covid‐19 ini.
Oleh karena itu, perhimpunan dokter‐dokter spesialis yang terdiri dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), mendorong dan merekomendasikan beberapa hal berikut ini.
1. Pemerintah pusat memberlakukan PPKM secara menyeluruh dan serentak di Pulau Jawa.
2. Pemerintah atau pihak yang berwenang memastikan implementasi serta penerapan PPKM yang maksimal.
3. Pemerintah atau pihak yang berwenang melakukan percepatan dan memastikan vaksinasi tercapai sesuai standar.
4. Semua pihak lebih waspada terhadap varian baru Covid-19 yang lebih mudah menyebar, mungkin lebih memperberat gejala, mungkin lebih meningkatkan kematian, dan mungkin menghilangkan efek vaksin.
5. Masyarakat selalu dan tetap memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, tidak bepergian jika tidak mendesak, menjaga kesehatan, dan menjalankan protokol kesehatan lainnya.
"Mari kita sama-sama menderita dan bersama-sama berusaha sangat keras dan sangat maksimal dalam waktu yang singkat untuk kemudian bersama-sama terbebas dari penderitaan ini untuk waktu yang panjang," ungkap dr Erlina Burhan, dokter spesialis paru, dalam konferensi pers virtual, Jumat (18/6).
(dra)