Termasuk Obat Keras, Begini Cara Kerja Ivermectin Bunuh Cacing di Saluran Cerna

Kamis, 24 Juni 2021 - 11:57 WIB
loading...
Termasuk Obat Keras, Begini Cara Kerja Ivermectin Bunuh Cacing di Saluran Cerna
Foto Ilustrasi/iStock
A A A
JAKARTA - Ivermectin dipastikan tidak diperuntukkan bagi pengobatan COVID-19. Potensi yang kecil dari obat tersebut dalam melawan virus SARS-CoV2 perlu disikapi serius oleh semua orang agar tidak sembarang menggunakan obat cacing tersebut.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dengan jelas juga mengatakan bahwa Ivermectin adalah obat keras, sehingga perlu pengawasan dokter saat menggunakannya dan tidak bisa dibeli secara umum tanpa resep dokter. Kehati-hatian yang disampaikan BPOM ini mengindikasikan bahwa Ivermectin memang obat keras.



Ahli Kesehatan Prof. Ari Fahrial Syam pun menyatakan, Ivermectin bukan obat yang bisa dikonsumsi setiap hari. "Kalau diminum setiap hari, efek samping buruk yang bisa terjadi adalah kerusakan liver," terangnya di unggahan video Instagram, seperti dikutip Kamis (24/6).

Pada unggahan itu ahli penyakit dalam tersebut mengungkapkan bagaimana cara kerja obat Ivermectin di dalam tubuh dalam menyerang cacing.

"Jadi, saat Ivermectin masuk ke dalam tubuh, obat ini akan membunuh cacing secara langsung. Artinya obatnya bekerja secara lokal. Nah, cacing yang ada di saluran cerna saat bertemu dengan obat Ivermectin akan dibunuh dan mati saat itu juga," papar Prof. Ari.

Tak hanya cacing, Ivermectin juga dipergunakan dalam penanganan infeksi parasit lain. Dan sekali lagi, untuk penanganan infeksi virus SARS-CoV2 penyebab COVID-19, sampai saat ini belum ada bukti kuat ke arah sana.

"Jadi populer seperti sekarang karena ada hasil studi in-vitro, studi praklinis yang melihat adanya potensi positif ke arah penanganan COVID-19," tambah Prof. Ari.



Ahli Epidemiologi Griffith University Australia Dicky Budiman bahkan menyatakan bahwa potensi yang jadi harapan sebagian pihak tersebut malah sangat kecil.

"Potensinya kecil sekali Ivermectin ini bisa jadi obat terapi COVID-19," imbuhnya.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1595 seconds (0.1#10.140)