Jangan Salah! India Selamat dari Krisis COVID-19 Bukan karena Ivermectin
loading...
A
A
A
JAKARTA - Santer terdengar isu bahwa penurunan krisis COVID-19 di India berkat penggunaan obat Ivermectin yang diberikan kepada pasien. Benarkah demikian?
Di awal Mei 2021, kita semua menyaksikan bagaimana India berjibaku dengan tsunami COVID-19 yang begitu luar biasa. Banyak korban jiwa berjatuhan karena kejadian itu.
Salah satu penyebab yang disalahkan dari meroketnya kasus COVID-19 di India adalah kesadaran masyarakat yang begitu lemah terhadap penerapan protokol kesehatan, masih adanya acara besar-besaran yang diikuti banyak masyarakat, dan pemerintah yang dinilai lambat melakukan pencegahan.
India kemudian berjuang menurunkan efek tsunami COVID-19 yang membabi-buta tersebut. Banyak upaya yang mereka lakukan, salah satunya memperbaiki sistem kesehatan dan menjamin ketersediaan tabung oksigen di rumah sakit.
Lalu, santer terdengar isu bahwa penurunan kasus krisis di India juga berkat penggunaan obat Ivermectin yang diberikan kepada pasien COVID-19. Benarkah demikian?
Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Zubairi Djoerban menegaskan bahwa itu pernyataan yang keliru. Sebab, Ivermectin bukan jalan keluar India terbebas dari kritis COVID-19.
"Kasus COVID-19 di India tidak turun drastis karena Ivermectin. Itu karena mereka melakukan lockdown yang intens," tegas Prof. Beri, sapaan akrabnya, di Twitter, Selasa (6/7).
Prof. Beri menerangkan, pemerintah India bahkan menghentikan penggunaan Ivermectin dalam pengobatan COVID-19.
"Beberapa waktu lalu Kementerian Kesehatan India telah mengubah pengobatan yang diresepkan untuk pasien COVID-19. Menurut pedoman baru, penggunaan Ivermectin telah dihapus sepenuhnya. Itu sudah clear," tambahnya.
Di awal Mei 2021, kita semua menyaksikan bagaimana India berjibaku dengan tsunami COVID-19 yang begitu luar biasa. Banyak korban jiwa berjatuhan karena kejadian itu.
Salah satu penyebab yang disalahkan dari meroketnya kasus COVID-19 di India adalah kesadaran masyarakat yang begitu lemah terhadap penerapan protokol kesehatan, masih adanya acara besar-besaran yang diikuti banyak masyarakat, dan pemerintah yang dinilai lambat melakukan pencegahan.
India kemudian berjuang menurunkan efek tsunami COVID-19 yang membabi-buta tersebut. Banyak upaya yang mereka lakukan, salah satunya memperbaiki sistem kesehatan dan menjamin ketersediaan tabung oksigen di rumah sakit.
Lalu, santer terdengar isu bahwa penurunan kasus krisis di India juga berkat penggunaan obat Ivermectin yang diberikan kepada pasien COVID-19. Benarkah demikian?
Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Zubairi Djoerban menegaskan bahwa itu pernyataan yang keliru. Sebab, Ivermectin bukan jalan keluar India terbebas dari kritis COVID-19.
"Kasus COVID-19 di India tidak turun drastis karena Ivermectin. Itu karena mereka melakukan lockdown yang intens," tegas Prof. Beri, sapaan akrabnya, di Twitter, Selasa (6/7).
Prof. Beri menerangkan, pemerintah India bahkan menghentikan penggunaan Ivermectin dalam pengobatan COVID-19.
"Beberapa waktu lalu Kementerian Kesehatan India telah mengubah pengobatan yang diresepkan untuk pasien COVID-19. Menurut pedoman baru, penggunaan Ivermectin telah dihapus sepenuhnya. Itu sudah clear," tambahnya.