Bibir Wanita Ini Hitam Usai Minum Obat Jerawat Saat Terinfeksi Varian Delta
loading...
A
A
A
JAKARTA - Seorang wanita bernama Avery Anderson mengalami bibirnya berubah menjadi hitam dan kuning setelah minum obat jerawat saat terinfeksi Covid-19 varian Delta . Avery mengatakan ini merupakan efek samping langka dari Covid-19.
Dilansir dari Daily Mail, Senin (9/8) Avery yang merupakan penata rias dari Lincoln, Nebraska ini menggunakan isotretinoin, obat jerawat resep kuat yang dalam keadaan normal membuat bibirnya kering dan pecah-pecah.
Tetapi ketika ia baru-baru ini terinfeksi varian Delta, kombinasi infeksi virus dan isotretinoin memperburuk kondisi bibirnya menjadi kuning dan berkeropeng sebelum akhirnya menjadi hitam. Ia merasa kesakitan dan rumah sakit memberinya resep morfin.
Avery menjadi viral ketika ia membagikan video TikTok tentang dirinya yang tiba di ruang gawat darurat. Dalam video tersebut, ia terlihat berada di ranjang rumah sakit, di mana dokter memberinya morfin, lantaran untuk menjulurkan lidahnya, terasa menyakitkan.
Saat komentar prihatin mengalir, wanita asal Amerika Serikat itu menjelaskan rangkaian peristiwa tak terduga yang menyebabkan bibirnya berada dalam kondisi yang mengerikan.
Dalam penjelasannya, diketahui ia mengonsumsi isotretinoin, turunan vitamin A kuat yang digunakan untuk mengobati jerawat parah. Obat ini biasanya digunakan ketika pengobatan lain gagal, karena memiliki efek samping parah.
Seperti halnya hidung kering, kepekaan terhadap sinar matahari, rambut menipis, masalah pencernaan, dan bahkan perubahan suasana hati. Obat ini juga diketahui membuat bibir menjadi kering, seperti yang dialami Avery.
"Itu menutup semua kelenjar sebaceous Anda, dan itu akan mengeringkan Anda," kata Anderson.
Namun, kondisi bibirnya semakin memburuk dalam dua minggu terakhir sejak dia tertular Covid-19. "Saya sakit Covid, Covid (varian Delta) kedua, radang, saya mendapat infeksi sinus, infeksi telinga, secara harfiah semuanya berfungsi. Itu mengerikan, saya sekarat untuk sementara waktu," ujar Avery.
"Dan kemudian saya perhatikan bibir saya mulai memburuk," sambungnya.
Dokter pertama yang ditemui mendiagnosisnya dengan impetigo, infeksi bakteri menular yang menyebabkan luka merah di wajah. Tapi itu tidak benar, dan obat yang diresepkan memperburuk bibirnya, mengubahnya menjadi hitam dan meningkatkan keropeng.
Ia kemudian pergi ke ruang gawat darurat, di mana Avery akhirnya diagnosis mengidap mucormycosis, infeksi jamur langka yang dapat menyebabkan lesi hitam pada hidung dan mulut, di antara gejala serius lainnya.
Mucormycosis membutuhkan obat antijamur, dan penderita memerlukan pembedahan untuk memotong jaringan yang terinfeksi. "Itu terjadi karena saya memiliki retakan di bibir saya dan Covid yang bermanifestasi di mulut saya karena bibir saya yang pecah-pecah," ungkap Avery.
Dilansir dari Daily Mail, Senin (9/8) Avery yang merupakan penata rias dari Lincoln, Nebraska ini menggunakan isotretinoin, obat jerawat resep kuat yang dalam keadaan normal membuat bibirnya kering dan pecah-pecah.
Tetapi ketika ia baru-baru ini terinfeksi varian Delta, kombinasi infeksi virus dan isotretinoin memperburuk kondisi bibirnya menjadi kuning dan berkeropeng sebelum akhirnya menjadi hitam. Ia merasa kesakitan dan rumah sakit memberinya resep morfin.
Avery menjadi viral ketika ia membagikan video TikTok tentang dirinya yang tiba di ruang gawat darurat. Dalam video tersebut, ia terlihat berada di ranjang rumah sakit, di mana dokter memberinya morfin, lantaran untuk menjulurkan lidahnya, terasa menyakitkan.
Saat komentar prihatin mengalir, wanita asal Amerika Serikat itu menjelaskan rangkaian peristiwa tak terduga yang menyebabkan bibirnya berada dalam kondisi yang mengerikan.
Dalam penjelasannya, diketahui ia mengonsumsi isotretinoin, turunan vitamin A kuat yang digunakan untuk mengobati jerawat parah. Obat ini biasanya digunakan ketika pengobatan lain gagal, karena memiliki efek samping parah.
Seperti halnya hidung kering, kepekaan terhadap sinar matahari, rambut menipis, masalah pencernaan, dan bahkan perubahan suasana hati. Obat ini juga diketahui membuat bibir menjadi kering, seperti yang dialami Avery.
"Itu menutup semua kelenjar sebaceous Anda, dan itu akan mengeringkan Anda," kata Anderson.
Namun, kondisi bibirnya semakin memburuk dalam dua minggu terakhir sejak dia tertular Covid-19. "Saya sakit Covid, Covid (varian Delta) kedua, radang, saya mendapat infeksi sinus, infeksi telinga, secara harfiah semuanya berfungsi. Itu mengerikan, saya sekarat untuk sementara waktu," ujar Avery.
"Dan kemudian saya perhatikan bibir saya mulai memburuk," sambungnya.
Dokter pertama yang ditemui mendiagnosisnya dengan impetigo, infeksi bakteri menular yang menyebabkan luka merah di wajah. Tapi itu tidak benar, dan obat yang diresepkan memperburuk bibirnya, mengubahnya menjadi hitam dan meningkatkan keropeng.
Ia kemudian pergi ke ruang gawat darurat, di mana Avery akhirnya diagnosis mengidap mucormycosis, infeksi jamur langka yang dapat menyebabkan lesi hitam pada hidung dan mulut, di antara gejala serius lainnya.
Mucormycosis membutuhkan obat antijamur, dan penderita memerlukan pembedahan untuk memotong jaringan yang terinfeksi. "Itu terjadi karena saya memiliki retakan di bibir saya dan Covid yang bermanifestasi di mulut saya karena bibir saya yang pecah-pecah," ungkap Avery.
(dra)