Studi: Tidak Ada Jaminan Pembentukan Antibodi Setelah Sembuh Covid-19

Kamis, 02 September 2021 - 13:11 WIB
loading...
Studi: Tidak Ada Jaminan...
Studi: Tidak Ada Jaminan Pembentukan Antibodi Setelah Sembuh Covid-19. Foto/Ilustrasi/SINDONews
A A A
JAKARTA - Sebuah penelitian menyebutkan seseorang yang terkena paparan virus SARS-CoV-2 atau Covid-19, tidak menjamin adanya pembentukan tingkat antibodi yang tinggi dalam tubuhnya, begitu juga dengan kekebalan terhadap infeksi ulang seperti yang diperkirakan sebelumnya.

Penelitian tersebut menekankan pentingnya vaksinasi terhadap penyakit yang menular, studi yang dipimpin oleh para peneliti dari Northwestern University di AS, tersebut menunjukkan bahwa dua bulan setelah vaksinasi dosis kedua jenis vaksin Pfizer/Moderna, respons antibodi menurun 20 persen pada orang dewasa dengan kasus Covid-19 sebelumnya.

Penelitian juga menambahkan bahwa paparan sebelumnya terhadap SARS-CoV-2 tidak menjamin respons antibodi yang kuat terhadap dosis vaksin pertama. Hal ini secara langsung bertentangan dengan anggapan bahwa tertular Covid secara alami akan membuat seseorang kebal terhadap infeksi kedua kalinya.

“Banyak orang dan banyak dokter berasumsi bahwa paparan sebelumnya terhadap SARS-CoV-2 akan memberikan kekebalan terhadap infeksi ulang."



Berdasarkan logika ini, beberapa orang yang sudah pernah terinfeksi akan berpikir tidak perlu divaksinasi. Atau jika mereka divaksinasi, mereka berpikir bahwa mereka hanya membutuhkan dosis pertama dari dua dosis vaksin Pfizer/Moderna," kata Profesor Antropologi di Weinberg College of Arts and Sciences, Amerika, Thomas McDade, seperti dilansir laman Times Now News, Kamis (2/9/2021).

Ia menuturkan bahwa penelitannya menunjukkan bahwa paparan sebelumnya terhadap SARS-CoV-2 tidak menjamin tingkat antibodi yang tinggi, juga tidak menjamin respons antibodi yang kuat pada dosis vaksin pertama.

“Untuk orang yang terinfkesi lalu memiliki gejala ringan atau tanpa gejala, respons antibodi mereka terhadap vaksinasi pada dasarnya sama dengan orang yang belum pernah terpapar sebelumnya," tambah Thomas.

Untuk penelitian ini, tim menguji sampel darah dari orang dewasa yang telah tertular Covid untuk mengukur berapa lama manfaat kekebalan dari vaksin Pfizer dan Moderna bertahan dan seberapa baik vaksin melindungi dari varian yang lebih baru.



Ketika tim menguji sampel darah dari peserta yang dikumpulkan sekitar tiga minggu setelah dosis vaksin kedua mereka, tingkat penghambatan rata-rata adalah 98 persen yang menunjukkan tingkat antibodi penetralisir sangat tinggi.

Para ilmuwan juga menguji varian yang muncul saat ini seperti varian B.1.1351 (Beta), B.1.1.7 (Alpha) dan P.1 (Gamma) dan menemukan tingkat penghambatan varian virus secara signifikan lebih rendah, mulai dari 67 persen hingga 92 persen.

Mereka juga menemukan bahwa respons antibodi menurun setelah dua bulan sekitar 20 persen dan respons antibodi terhadap vaksinasi bervariasi berdasarkan riwayat infeksi sebelumnya.
(hri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Sering ke Toilet? Hati-hati...
Sering ke Toilet? Hati-hati Gejala Awal Covid-19
Omicron BA.2 Masih Terkendali,...
Omicron BA.2 Masih Terkendali, Menkes: Antibodi Kita Tinggi
Studi: Antibodi Vaksin...
Studi: Antibodi Vaksin Booster Sinopharm Menurun 53 Persen Usai 6 Bulan
Tak Semua Penyintas...
Tak Semua Penyintas Covid-19 Miliki Antibodi, Ini Penjelasan Pakar Kesehatan
Antibodi Lebih Penting...
Antibodi Lebih Penting daripada Masker? Cek Faktanya!
Bermanfaat buat Bayi,...
Bermanfaat buat Bayi, ASI Ibu yang Divaksinasi Covid-19 Mengandung Antibodi
Usia Muda Punya Antibodi...
Usia Muda Punya Antibodi 7 Kali Lebih Kuat dari Lansia Usai Vaksinasi
Antibodi Covid-19 Bertahan...
Antibodi Covid-19 Bertahan Selama 9 Bulan Usai Terinfeksi Corona
AstraZeneca Gagal Kembangkan...
AstraZeneca Gagal Kembangkan Koktail Antibodi Untuk Cegah Covid-19
Rekomendasi
Ribuan Prajurit TNI...
Ribuan Prajurit TNI Satgas Perdamaian Dunia di Lebanon Kembali ke Tanah Air
Harga Emas Antam Turun...
Harga Emas Antam Turun Lagi Jadi Rp1.969.000 per Gram, Ini Daftarnya
Sri Mulyani Sebut Penerimaan...
Sri Mulyani Sebut Penerimaan Pajak Maret Meningkat Berkat Coretax
Berita Terkini
Luna Maya dan Maxime...
Luna Maya dan Maxime Bouttier Urus Rekomendasi Nikah di KUA Mampang
21 menit yang lalu
Meghan Markle Diprediksi...
Meghan Markle Diprediksi Akan Meninggalkan Pangeran Harry, Ada Perbedaan Tujuan Hidup
1 jam yang lalu
Rayen Pono Adukan Ahmad...
Rayen Pono Adukan Ahmad Dhani ke MKD Atas Dugaan Penghinaan Marga
1 jam yang lalu
Sinopsis Sinetron Kau...
Sinopsis Sinetron Kau Ditakdirkan Untukku Eps 13-14: Dianggap Melanggar Kontrak, Alya Debat dengan Devan
2 jam yang lalu
Ashanty Lulus Ujian...
Ashanty Lulus Ujian Proposal Disertasi S3, Raih Nilai A
3 jam yang lalu
Paula Verhoeven Buka-bukaan...
Paula Verhoeven Buka-bukaan soal KDRT yang Dialaminya: Verbal, Financial Abuse
3 jam yang lalu
Infografis
5 Anggota NATO Terlemah...
5 Anggota NATO Terlemah di 2025, Ada Negara Paling Aman di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved