Studi Terbaru: Menyusui Berdampak Baik Bagi Otak Ibu di Hari Tua
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menyusui atau memberikan ASI sangat direkomendasikan para ahli kesehatan demi kebaikan bayi maupun si ibu. Ya, bukan hanya memastikan bayi mendapat asupan makanan terbaik di 1000 hari kelahiran, tetapi juga membuat otak si ibu bekerja dengan baik hingga tua.
Itu sesuai dengan hasil studi yang belum lama ini keluar, bahwa menyusui bermanfaat terhadap fungsi kognitif jangka panjang si ibu. Jadi, para peneliti di University of California, Los Angeles, melakukan penelitian, menemukan wanita berusia di atas 50 tahun yang menyusui bayinya memiliki kinerja yang lebih baik dalam tes kognitif dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah menyusui.
"Sementara banyak penelitian telah menemukan bahwa menyusui meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan jangka panjang anak, penelitian kami adalah salah satu dari sedikit yang telah melihat efek kesehatan jangka panjang bagi wanita yang menyusui," Molly Fox, penulis studi, mengatakan dalam rilis berita yang dilaporkan Fox News, Senin (25/10/2021).
"Temuan kami, yang menunjukkan kinerja kognitif superior di antara wanita di atas 50 tahun yang telah menyusui, menunjukkan bahwa menyusui mungkin 'neuroprotektif' di kemudian hari," tambahnya.
Penelitian berjudul 'Wanita yang menyusui menunjukkan manfaat kognitif setelah usia 50 Tahun' itu menegaskan bahwa efek biologis menyusui dan efek psikososial, seperti peningkatan regulasi stres, dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi otak ibu.
Karena menyusui juga diketahui dapat membantu mengatur stres, meningkatkan ikatan hubungan bayi dan ibu, dan menurunkan risiko depresi pascamelahirkan, yang menunjukkan manfaat neurokognitif akut bagi ibu.
"Kami menduga bahwa hal itu juga dapat dikaitkan dengan kinerja kognitif superior jangka panjang untuk ibu," kata Fox.
Seperti apa penelitian dilakukan?
Peserta dalam penelitian ini semua wanita berusia di atas 50 tahun. Mereka diminta untuk menyelesaikan serangkaian tes psikologi komprehensif untuk mengukur pembelajaran, ingatan yang tertunda, fungsi eksekutif, dan kecepatan pemrosesan.
Hasil menunjukkan bahwa mereka yang pernah menyusui tampil lebih baik di keempat kategori yang diuji, dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah menyusui.
Studi ini juga menemukan bahwa jumlah waktu yang dihabiskan untuk menyusui dikaitkan dengan kinerja kognitif yang lebih baik.
"Studi di masa depan diperlukan untuk mengeksplorasi hubungan antara riwayat menyusui dengan kinerja kognitif dalam kelompok wanita yang lebih besar dan lebih beragam secara geografis," terang Fox.
Ia menambahkan, penting untuk lebih memahami implikasi kesehatan menyusui bagi wanita, mengingat makin jarang saat ini wanita memberikan ASI dan untuk periode waktu yang lebih pendek daripada yang dipraktekkan secara historis.
Itu sesuai dengan hasil studi yang belum lama ini keluar, bahwa menyusui bermanfaat terhadap fungsi kognitif jangka panjang si ibu. Jadi, para peneliti di University of California, Los Angeles, melakukan penelitian, menemukan wanita berusia di atas 50 tahun yang menyusui bayinya memiliki kinerja yang lebih baik dalam tes kognitif dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah menyusui.
"Sementara banyak penelitian telah menemukan bahwa menyusui meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan jangka panjang anak, penelitian kami adalah salah satu dari sedikit yang telah melihat efek kesehatan jangka panjang bagi wanita yang menyusui," Molly Fox, penulis studi, mengatakan dalam rilis berita yang dilaporkan Fox News, Senin (25/10/2021).
"Temuan kami, yang menunjukkan kinerja kognitif superior di antara wanita di atas 50 tahun yang telah menyusui, menunjukkan bahwa menyusui mungkin 'neuroprotektif' di kemudian hari," tambahnya.
Penelitian berjudul 'Wanita yang menyusui menunjukkan manfaat kognitif setelah usia 50 Tahun' itu menegaskan bahwa efek biologis menyusui dan efek psikososial, seperti peningkatan regulasi stres, dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi otak ibu.
Karena menyusui juga diketahui dapat membantu mengatur stres, meningkatkan ikatan hubungan bayi dan ibu, dan menurunkan risiko depresi pascamelahirkan, yang menunjukkan manfaat neurokognitif akut bagi ibu.
"Kami menduga bahwa hal itu juga dapat dikaitkan dengan kinerja kognitif superior jangka panjang untuk ibu," kata Fox.
Seperti apa penelitian dilakukan?
Peserta dalam penelitian ini semua wanita berusia di atas 50 tahun. Mereka diminta untuk menyelesaikan serangkaian tes psikologi komprehensif untuk mengukur pembelajaran, ingatan yang tertunda, fungsi eksekutif, dan kecepatan pemrosesan.
Hasil menunjukkan bahwa mereka yang pernah menyusui tampil lebih baik di keempat kategori yang diuji, dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah menyusui.
Studi ini juga menemukan bahwa jumlah waktu yang dihabiskan untuk menyusui dikaitkan dengan kinerja kognitif yang lebih baik.
"Studi di masa depan diperlukan untuk mengeksplorasi hubungan antara riwayat menyusui dengan kinerja kognitif dalam kelompok wanita yang lebih besar dan lebih beragam secara geografis," terang Fox.
Ia menambahkan, penting untuk lebih memahami implikasi kesehatan menyusui bagi wanita, mengingat makin jarang saat ini wanita memberikan ASI dan untuk periode waktu yang lebih pendek daripada yang dipraktekkan secara historis.
(hri)