Benarkah Amoksilin Bisa Cepat Sembuhkan Covid-19? Ini Faktanya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Beredar video di media sosial yang mengklaim bahwa antibiotik jenis amoksilin dapat menyembuhkan Covid-19 hanya dalam hitungan jam. Lantas benarkah pernyataan tersebut?
Pakar Kesehatan sekaligus Dokter Relawan Covid-19, dr. Fajri Muhamad Adda'i melalui unggahan video di akun Instagram pribadinya @dr.fajriaddai, Selasa (9/11/2021), menjelaskan bahwa informasi yang beredar tersebut tidak tepat atau hoax.
Umumnya antibiotik digunakan untuk mengobati infeksi bakteri bukan infeksi virus.
Baca juga: Sajikan Cover Version Bunda, Putih Abu-Abu Ingatkan Kasih Sayang Seorang Ibu
Sejauh ini, belum ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa pemberian antibiotik amoksilin dapat membunuh virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19, mempercepat penyembuhan, mengurangi angka kesakitan serta angka kematian terkait Covid-19.
Walaupun begitu sama seperti jenis antibiotik lainnya, antibiotik amoksilin dapat diberikan kepada pasien Covid-19 sesuai pemeriksaan, indikasi peresepan, dan pengawasan dokter.
Apabila didapatkan infeksi bakterial sekunder atau koinfeksi bakteri yang dapat mencapai sekira 20-25 persen pada pasien Covid-19.
Kalaupun ada infeksi sekunder ini, proses kerja antibiotik dalam membunuh bakteri memakan waktu 5-14 hari, dan bukan dalam hitungan beberapa jam pasien dapat langsung sembuh.
Selain itu, perlu diketahui bahwa pemberian dan penggunaan antibiotik tidak boleh sembarangan dilakukan oleh masyarakat umum tanpa pengawasan dokter. Pasalnya, dapat menyebabkan bakteri resisten (kebal) terhadap antibiotik jika digunakan tidak sesuai dengan pedoman ilmiah yang berlaku.
Baca juga: Tanda Kolesterol Tinggi Mulai Naik Selain Leher Kaku
Menurut penelitian, diperkirakan pada 2050 akan ada 700 ribu orang meninggal setiap tahunnya karena resistensi antibiotik. Masalah resistensi pada antibiotik dapat menyebabkan kematian 10 juta orang setiap tahunnya.
Pakar Kesehatan sekaligus Dokter Relawan Covid-19, dr. Fajri Muhamad Adda'i melalui unggahan video di akun Instagram pribadinya @dr.fajriaddai, Selasa (9/11/2021), menjelaskan bahwa informasi yang beredar tersebut tidak tepat atau hoax.
Umumnya antibiotik digunakan untuk mengobati infeksi bakteri bukan infeksi virus.
Baca juga: Sajikan Cover Version Bunda, Putih Abu-Abu Ingatkan Kasih Sayang Seorang Ibu
Sejauh ini, belum ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa pemberian antibiotik amoksilin dapat membunuh virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19, mempercepat penyembuhan, mengurangi angka kesakitan serta angka kematian terkait Covid-19.
Walaupun begitu sama seperti jenis antibiotik lainnya, antibiotik amoksilin dapat diberikan kepada pasien Covid-19 sesuai pemeriksaan, indikasi peresepan, dan pengawasan dokter.
Apabila didapatkan infeksi bakterial sekunder atau koinfeksi bakteri yang dapat mencapai sekira 20-25 persen pada pasien Covid-19.
Kalaupun ada infeksi sekunder ini, proses kerja antibiotik dalam membunuh bakteri memakan waktu 5-14 hari, dan bukan dalam hitungan beberapa jam pasien dapat langsung sembuh.
Selain itu, perlu diketahui bahwa pemberian dan penggunaan antibiotik tidak boleh sembarangan dilakukan oleh masyarakat umum tanpa pengawasan dokter. Pasalnya, dapat menyebabkan bakteri resisten (kebal) terhadap antibiotik jika digunakan tidak sesuai dengan pedoman ilmiah yang berlaku.
Baca juga: Tanda Kolesterol Tinggi Mulai Naik Selain Leher Kaku
Menurut penelitian, diperkirakan pada 2050 akan ada 700 ribu orang meninggal setiap tahunnya karena resistensi antibiotik. Masalah resistensi pada antibiotik dapat menyebabkan kematian 10 juta orang setiap tahunnya.
(nug)