Pemberian Booster Vaksin Covid-19 di Indonesia Dimulai Januari 2022
loading...
A
A
A
Prioritas Vaksin Booster untuk Lansia dan PBI
Poin penting lainnya yang disampaikan Menkes Budi dalam rapat kerja tersebut adalah prioritas vaksin booster Covid-19 yang difokuskan untuk lanjut usia (lansia) dan Penerima Bantuan Iuran (PBI). Nantinya vaksin booster ini akan diberikan satu kali (satu suntikan) karena setelah dianalisis kenaikan titer antibodinya sudah sangat tinggi sekali sehingga tidak perlu dua kali suntikan.
"Rencana ke depannya yang sudah dibicarakan dengan Presiden Jokowi bahwa prioritas vaksin booster adalah lansia terlebih dahulu karena lansia berisiko tinggi, dan vaksin booster yang ditanggung oleh negara lainnya adalah yang PBI," lanjutnya.
Menkes Budi menyampaikan bahwa tidak semua vaksin booster Covid-19 diberikan kepada masyarakat. Sebab pemerintah menetapkan beberapa golongan masyarakat tertentu untuk membayar secara mandiri agar dapat divaksinasi booster, salah satunya adalah anggota pemerintahan seperti anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
"Jadi mohon maaf anggota DPR yang penghasilannya cukup, diharapkan untuk bayar sendiri (vaksinasi booster Covid-19) dan nanti itu akan dibuka untuk pilih sendiri vaksinnya mau yang mana," imbuhnya.
Metode Pemberian Vaksin Booster
Hal terakhir yang disampaikan Menkes Budi terkait dengan vaksin booster Covid-19 adalah metode cara pemberiannya. Saat ini pemerintah sedang melakukan uji klinis dengan teman-teman dari perguruan tinggi terkait dengan kebijakan vaksin booster.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kombinasi vaksin booster yang akan diberikan kepada masyarakat. Penelitian tersebut menilai apakah nantinya vaksin booster akan diberikan sama dengan vaksin sebelumnya (homologus) atau dikombinasikan dengan vaksin lain (heterologus). Menkes Budi berharap penelitian ini akan selesai pada akhir Desember 2021.
Sebagaimana diketahui setiap vaksin memiliki karakteristik dan sifat unik tersendiri. Oleh sebab itu saat ini vaksin sedang diteliti untuk mencari racikan mana yang paling efektif untuk digunakan sebagai vaksin booster Covid-19. Apakah Sinovac-Sinovac-Sinovac, atau Sinovac-Sinovac-AstraZeneca, dan lain sebagainya.
Baca juga: Benarkah Amoksilin Bisa Cepat Sembuhkan Covid-19? Ini Faktanya
Poin penting lainnya yang disampaikan Menkes Budi dalam rapat kerja tersebut adalah prioritas vaksin booster Covid-19 yang difokuskan untuk lanjut usia (lansia) dan Penerima Bantuan Iuran (PBI). Nantinya vaksin booster ini akan diberikan satu kali (satu suntikan) karena setelah dianalisis kenaikan titer antibodinya sudah sangat tinggi sekali sehingga tidak perlu dua kali suntikan.
"Rencana ke depannya yang sudah dibicarakan dengan Presiden Jokowi bahwa prioritas vaksin booster adalah lansia terlebih dahulu karena lansia berisiko tinggi, dan vaksin booster yang ditanggung oleh negara lainnya adalah yang PBI," lanjutnya.
Menkes Budi menyampaikan bahwa tidak semua vaksin booster Covid-19 diberikan kepada masyarakat. Sebab pemerintah menetapkan beberapa golongan masyarakat tertentu untuk membayar secara mandiri agar dapat divaksinasi booster, salah satunya adalah anggota pemerintahan seperti anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
"Jadi mohon maaf anggota DPR yang penghasilannya cukup, diharapkan untuk bayar sendiri (vaksinasi booster Covid-19) dan nanti itu akan dibuka untuk pilih sendiri vaksinnya mau yang mana," imbuhnya.
Metode Pemberian Vaksin Booster
Hal terakhir yang disampaikan Menkes Budi terkait dengan vaksin booster Covid-19 adalah metode cara pemberiannya. Saat ini pemerintah sedang melakukan uji klinis dengan teman-teman dari perguruan tinggi terkait dengan kebijakan vaksin booster.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kombinasi vaksin booster yang akan diberikan kepada masyarakat. Penelitian tersebut menilai apakah nantinya vaksin booster akan diberikan sama dengan vaksin sebelumnya (homologus) atau dikombinasikan dengan vaksin lain (heterologus). Menkes Budi berharap penelitian ini akan selesai pada akhir Desember 2021.
Sebagaimana diketahui setiap vaksin memiliki karakteristik dan sifat unik tersendiri. Oleh sebab itu saat ini vaksin sedang diteliti untuk mencari racikan mana yang paling efektif untuk digunakan sebagai vaksin booster Covid-19. Apakah Sinovac-Sinovac-Sinovac, atau Sinovac-Sinovac-AstraZeneca, dan lain sebagainya.
Baca juga: Benarkah Amoksilin Bisa Cepat Sembuhkan Covid-19? Ini Faktanya