RT-LAMP, Detektor Covid-19 Inovasi BRIN Dapat Izin Edar
loading...
A
A
A
Peneliti Kimia BRIN, Tjandrawati Mozef bersyukur dengan telah terbitnya izin edar LAMP dari Kemenkes. Pasalnya, dengan Indonesia memiliki alternatif baru untuk mendeteksi Covid-19.
"Apalagi di beberapa negara seperti Belanda dan Spanyol juga telah menetapkan LAMP sebagai salah satu metode setara PCR yang digunakan untuk mendeteksi Covid-19," ungkap Tjandrawati dalam siaran pers resmi BRIN, Rabu (12/1/2022).
Dalam kesempatan tersebut, Tjandrawati menjelaskan tentang keunggulan LAMP dibandingkan dengan PCR. Menurutnya, selain tidak memerlukan alat deteksi PCR yang mahal, harga kit LAMP pun lebih murah.
Tjandrawati mengungkapkan, pada awal pandemi Covid-19 berinisiatif untuk mengembangkan sistem alternatif untuk melakukan skrining dan deteksi RNA virus SARS-Cov-2. Pada saat itu, kebutuhan untuk mendeteksi virus adalah dengan menggunakan PCR.
"Sementara alat PCR yang ada di Indonesia sangat terbatas dan hanya terdapat di laboratorium besar. Selain itu, reagen yang digunakan untuk uji PCR merupakan impor," ungkapnya
Saat ini, pandemi Covid-19 belum berakhir, sementara varian-varian baru terus bermunculan, sehingga memotivasi BRIN untuk terus melakukan riset.
Baca juga: Ciri Kanker Mata, Waspadai dan Kenali Gejalanya Sebelum Terlambat
BRIN berkeinginan berkontribusi dalam pengendalian pandemi, dan mendukung program Pemerintah 3T (tracing, testing dan treatment).
"Apalagi di beberapa negara seperti Belanda dan Spanyol juga telah menetapkan LAMP sebagai salah satu metode setara PCR yang digunakan untuk mendeteksi Covid-19," ungkap Tjandrawati dalam siaran pers resmi BRIN, Rabu (12/1/2022).
Dalam kesempatan tersebut, Tjandrawati menjelaskan tentang keunggulan LAMP dibandingkan dengan PCR. Menurutnya, selain tidak memerlukan alat deteksi PCR yang mahal, harga kit LAMP pun lebih murah.
Tjandrawati mengungkapkan, pada awal pandemi Covid-19 berinisiatif untuk mengembangkan sistem alternatif untuk melakukan skrining dan deteksi RNA virus SARS-Cov-2. Pada saat itu, kebutuhan untuk mendeteksi virus adalah dengan menggunakan PCR.
"Sementara alat PCR yang ada di Indonesia sangat terbatas dan hanya terdapat di laboratorium besar. Selain itu, reagen yang digunakan untuk uji PCR merupakan impor," ungkapnya
Saat ini, pandemi Covid-19 belum berakhir, sementara varian-varian baru terus bermunculan, sehingga memotivasi BRIN untuk terus melakukan riset.
Baca juga: Ciri Kanker Mata, Waspadai dan Kenali Gejalanya Sebelum Terlambat
BRIN berkeinginan berkontribusi dalam pengendalian pandemi, dan mendukung program Pemerintah 3T (tracing, testing dan treatment).
(nug)