Seakurat PCR, RT-LAMP Inovasi BRIN Bisa Deteksi Covid-19 dalam 1 Jam

Rabu, 12 Januari 2022 - 21:43 WIB
loading...
Seakurat PCR, RT-LAMP Inovasi BRIN Bisa Deteksi Covid-19 dalam 1 Jam
Reaksi amplifikasi gen target dengan metode LAMP ini hanya membutuhkan watku kurang dari satu jam. / Foto: ist
A A A
JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah memberikan nomor izin edar alat kesehatan untuk Loop Mediated Isothermal Amplification (LAMP).

Metode tersebut merupakan salah satu alternatif pengujian virus Covid-19 tanpa menggunakan alat Polymerase Chain Reaction (PCR).

Menariknya, reaksi amplifikasi gen target dengan metode LAMP ini hanya membutuhkan watku kurang dari satu jam. Alhasil diagnosa hasil Covid-19 bisa diperoleh lebih cepat, namun dengan hasil seakurat PCR.

Baca juga: RT-LAMP, Detektor Covid-19 Inovasi BRIN Dapat Izin Edar

Guna meningkatkan kemampuan testing, Peneliti Kimia BRIN, Tjandrawati Mozef beserta timnya mengusulkan inovasi baru, yaitu metode LAMP yang mampu mendeteksi secara spesifik material genetik dari virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

Produk inovasi LAMP ini menggunakan sampel ekstrak RNA hasil swab hidung yang dapat dideteksi secara kualitatif dengan melihat adanya presipitasi dengan akurasi yang baik.

Selain itu, menurut Tjandrawati Mozef, LAMP bisa juga menggunakan alat real-time turbidimeter hasil inovasi riset BRIN.

"Akurasinya dapat ditingkatkan setara dengan sistem RT-PCR dan reaksi amplifikasi dapat dipantau secara real-time," terang Tjandrawati dalam siaran pers resmi BRIN, Rabu (12/1/2022).

Tjandrawati berharap, LAMP yang dibuat BRIN ini mampu bersaing dengan keunggulannya. Pasalnya, LAMP ini tidak memerlukan alat thermocycler, cepat, dan akurat.

Tjandrawati mengungkapkan, produk inovasi BRIN ini dapat diaplikasikan di masyarakat dengan jangkauan lebih luas.

"Sehingga dapat membantu program pemerintah dalam hal peningkatan kapasitas testing secara nasional. Selain itu hasil deteksi Covid-19 dengan LAMP diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dokumen persyaratan perjalanan," jelasnya.

Saat ini, LAMP juga sedang dikembangkan untuk dapat menggunakan sampel saliva. Metode ini diklaim memiliki hasil yang sangat menjanjikan. Statusnya sekarang sedang diproses untuk pengajuan izin edar.

"Secara in silico, RT-LAMP telah diuji spesifisitasnya terhadap varian-varian SARS-CoV-2, termasuk varian Delta dan Omicron, dengan hasil mampu mendeteksi varian-varian tersebut," papar Tjandrawati.

Di awal 2022, kasus Covid-19 akibat varian Omicron terdeteksi di berbagai negara. Meskipun gejala Omicron tidak menunjukkan gejala serius, namun penyebarannya terdeteksi lebih cepat.

Cara mendeteksi sesorang terinfeksi Covid-19 varian Omicron atau lainnya adalah dengan alat tes PCR dan dianalisis lanjut di laboratorium.

Metode PCR ini paling akurat, namun hasil pengujian lebih lama dan biayanya relatif mahal.

Menurut Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Teknik (OR IPT) BRIN, Agus Haryono, dalam mengantisipasi penyebaran varian baru Covid 19 adalah dengan melakukan skrining dan pengujian, termasuk dengan metode RT-LAMP.

Baca juga: Ini Beberapa Efek Negatif Ganja, Narkoba yang Membuat Ardhito Pramono Ditangkap

"Skrining dan pengujian menjadi kunci penting dalam pencegahan penyebaran Covid-19, termasuk menghadapi varian Omicron," tutupnya.
(nug)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1331 seconds (0.1#10.140)