Omicron 4 Kali Lebih Menular Dibanding Delta, Pakar: Hindari Pertemuan untuk Sementara
loading...
A
A
A
JAKARTA - Varian Omicron menjadi penyebab meningkatnya kasus positif. Covid-19 di beberapa negara, termasuk Indonesia. Hal tersebut terjadi lantaran varian Omicron ini lebih cepat menular dari varian sebelumnya.
Sebuah studi oleh seorang ilmuwan Jepang menemukan bahwa varian Omicron 4,2 kali lebih mudah menular di tahap awal daripada Delta.
Ilmuwan itu yakni Hiroshi Nishiura, seorang profesor ilmu kesehatan dan lingkungan di Universitas Kyoto. Dia telah menganalisis data genom di provinsi Gauteng, Afrika Selatan.
“Varian omicron menularkan lebih banyak, dan lolos dari kekebalan yang dibangun secara alami dan melalui vaksin,” kata Hiroshi Nishiura pada Desember 2021 silam, seperti dikutip dari Bloomberg.
Lonjakan kasus positif Covid-19 usai adanya varian Omicron juga turut dirasakan Indonesia dalam beberapa waktu terakhir. Pada Minggu (6/2/2022), Kementerian Kesehatan RI mencatat adanya penambahan kasus harian sebanyak 36.057.
Terkait penularan Omicron yang lebih mudah hingga 4 kali lipat daripada Delta, pakar penyakit menular dari University of Maryland, Amerika Serikat Dr Faheem Younus memperingatkan untuk memperketat protokol kesehatan (prokes). Hal itu dibagikannya lewat cuitan di Twitter resminya.
“Delta 2 kali lebih mudah menular daripada strain asli Wuhan. Omicron 4 kali lebih mudah menular daripada Delta!” kata dr Faheem Younus dikutip dari Twitter-nya, Minggu (6/2/2022).
“Inilah sebabnya mengapa kita harus memakai masker dan menghindari pertemuan untuk sementara waktu,” tulis dia lagi.
Terkait varian Omicron vs Delta, dr Faheem sempat membawa kabar baik. Dia memprediksi, keadaan Indonesia menghadapi Omicron tidak akan separah saat menghadapi Delta di tahun lalu.
“Kabar Baik: Dengan 135 juta orang telah divaksinasi penuh dan ~30 juta COVID pulih, Indonesia seharusnya tidak mengalami tingkat kehancuran yang sama seperti yang disebabkan Delta. Tetap vaksinasi. Teruskan vaksinasi,” cuitnya beberapa waktu silam.
Sebuah studi oleh seorang ilmuwan Jepang menemukan bahwa varian Omicron 4,2 kali lebih mudah menular di tahap awal daripada Delta.
Ilmuwan itu yakni Hiroshi Nishiura, seorang profesor ilmu kesehatan dan lingkungan di Universitas Kyoto. Dia telah menganalisis data genom di provinsi Gauteng, Afrika Selatan.
“Varian omicron menularkan lebih banyak, dan lolos dari kekebalan yang dibangun secara alami dan melalui vaksin,” kata Hiroshi Nishiura pada Desember 2021 silam, seperti dikutip dari Bloomberg.
Lonjakan kasus positif Covid-19 usai adanya varian Omicron juga turut dirasakan Indonesia dalam beberapa waktu terakhir. Pada Minggu (6/2/2022), Kementerian Kesehatan RI mencatat adanya penambahan kasus harian sebanyak 36.057.
Terkait penularan Omicron yang lebih mudah hingga 4 kali lipat daripada Delta, pakar penyakit menular dari University of Maryland, Amerika Serikat Dr Faheem Younus memperingatkan untuk memperketat protokol kesehatan (prokes). Hal itu dibagikannya lewat cuitan di Twitter resminya.
“Delta 2 kali lebih mudah menular daripada strain asli Wuhan. Omicron 4 kali lebih mudah menular daripada Delta!” kata dr Faheem Younus dikutip dari Twitter-nya, Minggu (6/2/2022).
“Inilah sebabnya mengapa kita harus memakai masker dan menghindari pertemuan untuk sementara waktu,” tulis dia lagi.
Terkait varian Omicron vs Delta, dr Faheem sempat membawa kabar baik. Dia memprediksi, keadaan Indonesia menghadapi Omicron tidak akan separah saat menghadapi Delta di tahun lalu.
“Kabar Baik: Dengan 135 juta orang telah divaksinasi penuh dan ~30 juta COVID pulih, Indonesia seharusnya tidak mengalami tingkat kehancuran yang sama seperti yang disebabkan Delta. Tetap vaksinasi. Teruskan vaksinasi,” cuitnya beberapa waktu silam.
(hri)