Pentingnya Program Vaksinasi untuk Menuju Lansia Sehat dan Mandiri
loading...
A
A
A
Kerap dianggap ringan, influenza adalah penyakit yang mudah menular dan dapat menimbulkan berbagai komplikasi, hingga menyebabkan kematian pada kelompok berisiko tinggi, yaitu anak-anak, lansia, individu dengan penyakit kronis. Saat ini, vaksinasi influenza merupakan salah satu upaya kesehatan untuk mencegah infeksi dan komplikasi virus influenza.
Vaksinasi influenza merupakan cara pencegahan yang terbukti efektif dari segi biaya (cost-effective). Vaksinasi influenza efektif memberikan perlindungan hingga 90% bagi orang yang menerima vaksin dalam kondisi sehat, berusia kurang dari 65 tahun, dan menerima vaksin dengan galur (strain) yang sama dengan galur virus influenza yang beredar, sedangkan pada usia di atas 65 tahun, efikasi dari vaksin ini diperkirakan sekitar 17-53%.
Vaksin influenza membutuhkan waktu kurang lebih dua minggu dalam proses membentuk antibodi setelah vaksinasi dilakukan. Vaksinasi influenza pada penderita kardiovaskuler dapat menurunkan risiko serangan jantung hingga 67% dan menurunkan risiko stroke sebanyak 24%. Vaksinasi influenza termasuk mudah dan terjangkau, dengan pemberian cukup sekali setiap tahunnya dan telah tersedia di berbagai pusat layanan kesehatan seperti rumah sakit maupun klinik dokter praktek lainnya.
2. Vaksin Pneumococcal
Infeksi pneumonia yang disebabkan oleh streptococcus pneumonia atau pneumokokus berkisar 25-35% dari keseluruhan pneumonia bakterial yang membutuhkan perawatan rumah sakit. Sekitar 90% kematian akibat penyakit ini ditemukan pada usia lanjut. Mortalitas penumokokus berkisar 6,4% sampai lebih 40%. Penyakit akibat bakteri pneumokokus ini dapat menyebabkan ketulian, kerusakan otak, kehilangan anggota tubuh, dan bahkan kematian.
Vaksin ini bermanfaat mencegah pneumonia (infeksi paru-paru), meningitis (infeksi selaput otak dan sumsum tulang belakang), dan sepsis (infeksi darah). Vaksin ini direkomendasikan untuk semua orang yang berusia lebih dari 65 tahun yang diberikan dalam dua tahapan, yaitu vaksin PCV13 terlebih dahulu sebelum PPSV23 dengan jarak interval minimal 1 tahun.
(Baca juga: Meski Masa Pandemi, Tidak Perlu Ragu Jalani Operasi Jantung )
3. Vaksin Herpes Zoster
Herpes zoster adalah penyakit yang disebabkan oleh reaktivasi dari virus varicella zoster (VZV) yang menyebabkan cacar air. Sebagaimana diketahui, adanya imunosenescence menjadikan para lansia rentan terhadap reaktivasi dari virus varicella zoster (VZV) sehingga didapatkan peningkatan insiden herpes zoster sejalan dengan peningkatan usia. Komplikasi yang paling umum terhadap penyakit ini adalah neuralgia postherpetik, yang ditandai dengan nyeri kronis selama berbulan-bulan setelah herpes zoster akut.
Vaksinasi herpes zoster membangkitkan imunitas selular spesifik yang sudah menurun sehingga mencegah reaktivasi VZV. Berbagai studi menunjukkan vaksinasi herpes zoster menurunkan insiden neuralgia pascaherpes dan herpes zoster. Studi lain oleh Morrison menunjukkan bahwa vaksin herpes zoster aman diberikan bagi usia lanjut dengan riwayat terkena herpes zoster sebelumnya.
Vaksinasi influenza merupakan cara pencegahan yang terbukti efektif dari segi biaya (cost-effective). Vaksinasi influenza efektif memberikan perlindungan hingga 90% bagi orang yang menerima vaksin dalam kondisi sehat, berusia kurang dari 65 tahun, dan menerima vaksin dengan galur (strain) yang sama dengan galur virus influenza yang beredar, sedangkan pada usia di atas 65 tahun, efikasi dari vaksin ini diperkirakan sekitar 17-53%.
Vaksin influenza membutuhkan waktu kurang lebih dua minggu dalam proses membentuk antibodi setelah vaksinasi dilakukan. Vaksinasi influenza pada penderita kardiovaskuler dapat menurunkan risiko serangan jantung hingga 67% dan menurunkan risiko stroke sebanyak 24%. Vaksinasi influenza termasuk mudah dan terjangkau, dengan pemberian cukup sekali setiap tahunnya dan telah tersedia di berbagai pusat layanan kesehatan seperti rumah sakit maupun klinik dokter praktek lainnya.
2. Vaksin Pneumococcal
Infeksi pneumonia yang disebabkan oleh streptococcus pneumonia atau pneumokokus berkisar 25-35% dari keseluruhan pneumonia bakterial yang membutuhkan perawatan rumah sakit. Sekitar 90% kematian akibat penyakit ini ditemukan pada usia lanjut. Mortalitas penumokokus berkisar 6,4% sampai lebih 40%. Penyakit akibat bakteri pneumokokus ini dapat menyebabkan ketulian, kerusakan otak, kehilangan anggota tubuh, dan bahkan kematian.
Vaksin ini bermanfaat mencegah pneumonia (infeksi paru-paru), meningitis (infeksi selaput otak dan sumsum tulang belakang), dan sepsis (infeksi darah). Vaksin ini direkomendasikan untuk semua orang yang berusia lebih dari 65 tahun yang diberikan dalam dua tahapan, yaitu vaksin PCV13 terlebih dahulu sebelum PPSV23 dengan jarak interval minimal 1 tahun.
(Baca juga: Meski Masa Pandemi, Tidak Perlu Ragu Jalani Operasi Jantung )
3. Vaksin Herpes Zoster
Herpes zoster adalah penyakit yang disebabkan oleh reaktivasi dari virus varicella zoster (VZV) yang menyebabkan cacar air. Sebagaimana diketahui, adanya imunosenescence menjadikan para lansia rentan terhadap reaktivasi dari virus varicella zoster (VZV) sehingga didapatkan peningkatan insiden herpes zoster sejalan dengan peningkatan usia. Komplikasi yang paling umum terhadap penyakit ini adalah neuralgia postherpetik, yang ditandai dengan nyeri kronis selama berbulan-bulan setelah herpes zoster akut.
Vaksinasi herpes zoster membangkitkan imunitas selular spesifik yang sudah menurun sehingga mencegah reaktivasi VZV. Berbagai studi menunjukkan vaksinasi herpes zoster menurunkan insiden neuralgia pascaherpes dan herpes zoster. Studi lain oleh Morrison menunjukkan bahwa vaksin herpes zoster aman diberikan bagi usia lanjut dengan riwayat terkena herpes zoster sebelumnya.