3 Pawang Hujan Terkenal di Indonesia Selain Mbak Rara, Nomor 2 Langganan Bu Tien
loading...
A
A
A
Mbah Boedgall mengaku tidak memiliki ritual khusus sebagai pawang hujan, dan hanya berdoa dalam hati. “Tidak ada ritual khusus, hanya doa saja. Tapi sejak pagi saya merokok, sudah habis sampai empat bungkus. Merokok untuk mengirim asap ke atas otomatis dapat memindahkan awan hitam yang ada disitu,” jelas Mbah Boedgall.
2. Mbah Rebo
Pawang hujan terkenal terakhir adalah Mbah Rebo. Pria bernama asli Teguh Sri Suseno ini diketahui memiliki kemampuan untuk mengubah cuaca. Mbah Rebo pertama kali mencoba menjadi pawang hujan pada 1982.
Mbah Rebo mulai dikenal sebagai sosok pawang hujan pada 2006. Kala itu dirinya sedang bertugas di acara pernikahan teman kerjanya. “Dulu itu namanya Pak Tawal, punya acara nikahan. Dia percaya saya untuk menangkal hujan. Padahal waktu itu banyak pawang lain yang terkenal,” ujar Mbah Rebo.
Salah satu tawaran yang pernah dia dapatkan adalah tawaran untuk menangkal hujan di Papua. Kala itu dirinya dimintai tolong untuk mengamankan cuaca di Papua saat proyek pembangunan jalan. Setelah itu, Mbah Rebo menghabiskan sekitar 20 hari di Papua. Selain itu, Mbah Rebo juga disebut sebagai pawang hujan langganan Bu Tien Soeharto serta TMII.
“Bikin jalan dari Wamena ke Habema. Puncak Jaya ke bawah. Saya ke sana biar nggak hujan, karena intensitas hujan di sana lagi tinggi waktu itu," ungkap Mbah Rebo.
3. Mbah Sugiyo
Pawang hujan terkenal berikutnya adalah Mbah Sugiyo. Mbah Sugiyo terkenal sebagai pawang hujan senior di Desa Ketro, Kecamatan Tanon, Sragen. Dia telah menjadi pawang hujan selama puluhan tahun lamanya.
2. Mbah Rebo
Pawang hujan terkenal terakhir adalah Mbah Rebo. Pria bernama asli Teguh Sri Suseno ini diketahui memiliki kemampuan untuk mengubah cuaca. Mbah Rebo pertama kali mencoba menjadi pawang hujan pada 1982.
Mbah Rebo mulai dikenal sebagai sosok pawang hujan pada 2006. Kala itu dirinya sedang bertugas di acara pernikahan teman kerjanya. “Dulu itu namanya Pak Tawal, punya acara nikahan. Dia percaya saya untuk menangkal hujan. Padahal waktu itu banyak pawang lain yang terkenal,” ujar Mbah Rebo.
Salah satu tawaran yang pernah dia dapatkan adalah tawaran untuk menangkal hujan di Papua. Kala itu dirinya dimintai tolong untuk mengamankan cuaca di Papua saat proyek pembangunan jalan. Setelah itu, Mbah Rebo menghabiskan sekitar 20 hari di Papua. Selain itu, Mbah Rebo juga disebut sebagai pawang hujan langganan Bu Tien Soeharto serta TMII.
“Bikin jalan dari Wamena ke Habema. Puncak Jaya ke bawah. Saya ke sana biar nggak hujan, karena intensitas hujan di sana lagi tinggi waktu itu," ungkap Mbah Rebo.
3. Mbah Sugiyo
Pawang hujan terkenal berikutnya adalah Mbah Sugiyo. Mbah Sugiyo terkenal sebagai pawang hujan senior di Desa Ketro, Kecamatan Tanon, Sragen. Dia telah menjadi pawang hujan selama puluhan tahun lamanya.