Ciri-ciri Gangguan OCD, Kerap Dikaitkan Terlalu Rapi dan Ketakutan Berlebih

Selasa, 24 Mei 2022 - 11:17 WIB
loading...
Ciri-ciri Gangguan OCD, Kerap Dikaitkan Terlalu Rapi dan Ketakutan Berlebih
Ciri-ciri gangguan OCD atau obsesif-kompulsif ditunjukkan dengan pola pikir dan ketakutan yang tidak diinginkan (obsesif), yang membuat seseorang melakukan perilaku berulang (kompulsif). Foto/Ilustrasi/Regis College
A A A
JAKARTA - Ciri-ciri gangguan OCD atau obsesif-kompulsif ditunjukkan dengan pola pikir dan ketakutan yang tidak diinginkan (obsesif), yang membuat seseorang melakukan perilaku berulang (kompulsif). Obsesi kompulsi ini mengganggu aktivitas sehari-hari dan menyebabkan penderitaan yang signifikan.

OCD kerap dikaitkan dengan terlalu rapi atau juga gampang parno. Ketakutan yang muncul di pikiran si penderita menyebabkan dirinya suka terjebak dengan pikiran sendiri dan pada level tertentu sampai mengganggu keseharian.

"Ketika obsesi coba dihilangkan, ketakutan dan kecemasan yang malah akan timbul. Pada akhirnya, orang dengan gangguan OCD merasa terdorong untuk melakukan tindakan kompulsif untuk mencoba meredakan stres," terang laporan Mayo Clinic, dikutip MNC Portal, Selasa (24/5/2022).

Contoh mudah perilaku OCD adalah ketakutan akan bakteri atau kuman, yang membuat seseorang akan selalu cuci tangan karena merasa takut kuman tersebut menyebabkan masalah serius pada kesehatan. Perilaku berulang akan terus dilakukan sampai penderita OCD merasa yakin sudah tidak cemas.



Bicara soal gejala atau ciri-ciri OCD, Anda perlu memahami bahwa gejala obsesi dan kompulsi itu berbeda. Ulasan selengkapnya dapat dibaca di bawah ini:

* Gejala Obsesi

Obsesi OCD adalah pikiran, desakan, atau gambaran yang berulang, terus menerus, dan tidak diinginkan, yang mana itu mengganggu dan menyebabkan penderitaan atau kecemasan. Obsesi sering kali berbentuk:

1. Takut kontaminasi bakteri atau kuman, pun kotoran lainnya.

2. Keraguan dan kesulitan menoleransi ketidakpastian.

3. Membutuhkan hal-hal yang teratur dan simetris.

4. Pikiran agresif atau mengerikan tentang kehilangan kendali dan melukai diri sendiri atau orang lain.

5. Pikiran yang tidak diinginkan, termasuk agresi, atau subjek seksual atau agama.

Contoh dari tanda atau gejala obsesi adalah:

1. Takut terkontaminasi dengan menyentuh benda-benda yang telah disentuh orang lain.

2. Keraguan bahwa Anda telah mengunci pintu atau mematikan kompor.

3. Stres yang intens ketika objek tidak teratur atau menghadap ke arah tertentu.

4. Pikiran tentang meneriakkan kata-kata kotor atau bertindak tidak pantas di depan umum.

5. Menghindari stres yang dapat memicu obsesi, seperti berjabat tangan.

* Gejala kompulsi

Kompulsi OCD merupakan perilaku berulang yang membuat Anda merasa terdorong untuk melakukannya. Perilaku atau tindakan berulang ini dimaksudkan untuk mengurangi kecemasan terkait obsesi Anda.

Seperti halnya obsesi, kompulsi juga punya tema:

1. Mencuci dan membersihkan diri

2. Memeriksa

3. Perhitungan

4. Ketertiban

5. Mengikuti rutinitas yang ketat

6. Menuntut kepastian

Contoh tanda atau gejala dari kompulsi OCD antara lain:

1. Mencuci tangan sampai kulit Anda dirasa bersih

2. Memeriksa pintu berulang kali untuk memastikan sudah terkunci dengan benar

3. Memeriksa kompor berulang kali untuk memastikan api sudah mati

4. Diam-diam mengulang doa, kata, atau frase

5. Mengatur barang sesuai dengan arah yang Anda kehendaki

Gangguan OCD punya tingkat keparahan yang bervariasi. OCD sendiri biasa muncul pada masa remaja atau dewasa muda, tetapi dapat dimulai juga pada masa kanak-kanak. Gejala bisa sangat bervariasi dan bertambahnya usia, obsesi dan kompulsi bisa berubah seiring waktu.

"Gejala umumnya memburuk ketika Anda mengalami stres yang semakin berat. OCD dianggap gangguan seumur hidup, penanganan yang tepat bisa menekan kecemasan atau stres yang muncul akibat OCD itu sendiri," tambah laporan Mayo Clinic.
(hri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2372 seconds (0.1#10.140)