Ikuti Perkembangan Bangunan di Indonesia, Vinilex Terus Berinovasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perkembangan wajah bangunan di Indonesia memiliki karakter dan cerita yang khas. Hal ini karena adanya pengaruh identitas, budaya, musim, hingga geografis yang beragam.
Dimulai dari masuknya berbagai langgam arsitektur dari luar, pada akhirnya melahirkan arsitektur nusantara yang bersumber dari kekayaan budaya lokal Indonesia.
Praktisi arsitek, Anto Sudaryanto menjelaskan bahwa sejak 1960, berbagai macam langgam hadir dan memperkaya arsitektur di Indonesia.
Baca juga: 6 Cara Menurunkan Kolesterol Tinggi Secara Alami Tanpa Obat
Hal itu selanjutnya membawa dampak tidak hanya pada penggunaan jenis bahan bangunan, namun juga perkembangan jenis cat dan pelapis sebagai finishing, yaitu dari cat solvent-based beralih ke water-based.
Seiring dengan transisi kebutuhan arsitektur di Indonesia ke cat berbasis air, Nippon Paint memperkenalkan produk Vinilex sejak 1960.
Cat berbahan dasar air atau lebih dikenal dengan sebutan water-based ini merupakan jenis cat yang menggunakan bahan pengencer air.
Menurut CEO (Decorative Paints) Nippon Paint Indonesia, Jon Tan, cat jenis itu cocok untuk material tembok semen, cepat kering, minim bau, rendah VOC dan logam berat sehingga ramah lingkungan, dan lebih aman bagi kesehatan pengguna dan penghuni bangunan.
"Setiap tahunnya, produksi Vinilex dapat mencapai 50.000 ton untuk memenuhi permintaan masyarakat Indonesia. Bahkan Vinilex berturut-turut mendapatkan predikat top brand," ujar Jon Tan dalam keterangan persnya, Jumat (17/6/2022).
Tahun lalu, Nippon Paint kembali melakukan terobosan dengan meluncurkan Vinilex Gloss, yakni cat antikotor yang membuat noda tidak menempel pada tembok.
Baca juga: Waspada, Ini 5 Penyebab BAB Berlendir yang Perlu Diketahui
Lalu, di tahun ini, kata Jon Tan, Vinilex Series bertambah dengan Vinilex Ceiling White - Cat Plafon/Gypsum. Dan sejauh ini, Vinilex telah hadir dalam 7 varian guna memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.
Dimulai dari masuknya berbagai langgam arsitektur dari luar, pada akhirnya melahirkan arsitektur nusantara yang bersumber dari kekayaan budaya lokal Indonesia.
Praktisi arsitek, Anto Sudaryanto menjelaskan bahwa sejak 1960, berbagai macam langgam hadir dan memperkaya arsitektur di Indonesia.
Baca juga: 6 Cara Menurunkan Kolesterol Tinggi Secara Alami Tanpa Obat
Hal itu selanjutnya membawa dampak tidak hanya pada penggunaan jenis bahan bangunan, namun juga perkembangan jenis cat dan pelapis sebagai finishing, yaitu dari cat solvent-based beralih ke water-based.
Seiring dengan transisi kebutuhan arsitektur di Indonesia ke cat berbasis air, Nippon Paint memperkenalkan produk Vinilex sejak 1960.
Cat berbahan dasar air atau lebih dikenal dengan sebutan water-based ini merupakan jenis cat yang menggunakan bahan pengencer air.
Menurut CEO (Decorative Paints) Nippon Paint Indonesia, Jon Tan, cat jenis itu cocok untuk material tembok semen, cepat kering, minim bau, rendah VOC dan logam berat sehingga ramah lingkungan, dan lebih aman bagi kesehatan pengguna dan penghuni bangunan.
"Setiap tahunnya, produksi Vinilex dapat mencapai 50.000 ton untuk memenuhi permintaan masyarakat Indonesia. Bahkan Vinilex berturut-turut mendapatkan predikat top brand," ujar Jon Tan dalam keterangan persnya, Jumat (17/6/2022).
Tahun lalu, Nippon Paint kembali melakukan terobosan dengan meluncurkan Vinilex Gloss, yakni cat antikotor yang membuat noda tidak menempel pada tembok.
Baca juga: Waspada, Ini 5 Penyebab BAB Berlendir yang Perlu Diketahui
Lalu, di tahun ini, kata Jon Tan, Vinilex Series bertambah dengan Vinilex Ceiling White - Cat Plafon/Gypsum. Dan sejauh ini, Vinilex telah hadir dalam 7 varian guna memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.
(nug)