J-Hope BTS Tidak Akan Rilis Album Solo Fisik demi Lingkungan, HYBE Disebut Munafik
loading...
A
A
A
JAKARTA - J-Hope BTS dikabarkan tidak akan merilis album solo fisik demi lingkungan. Terkait keputusan ini, HYBE selaku agensi yang menaungi BTS menerima banyak kritikan. Bahkan netizen menyebut perusahaan itu munafik.
Penjualan album sendiri adalah salah satu elemen paling penting bagi idol K-Pop, dan penggemar sering membeli banyak album untuk menunjukkan cinta kepada grup favorit mereka.
Namun, untuk meningkatkan penjualan dan mengumpulkan photocard album, banyak penggemar mulai membeli album secara massal dan membuang sebagian besar pembelian mereka, hanya mengambil photocard.
Hal ini membuat banyak netizen tidak senang lantaran percaya bahwa tindakan tersebut merusak lingkungan. Di sisi lain, banyak perusahaan K-Pop telah mencoba yang terbaik untuk meningkatkan penjualan dan mengurangi dampak lingkungan.
Foto/KBIZoom
Foto/KBIZoom
VICTON misalnya, mulai merilis paket digital, sementara album terbaru SF9 diproduksi menggunakan bahan yang dapat terurai. Dihadapkan dengan kesadaran yang meningkat, HYBE juga mencoba untuk ramah lingkungan.
Langkah terbaru mereka adalah menerapkan strategi lingkungan ESG baru dengan album solo J-Hope, Jack In The Box. Secara khusus, tidak akan ada versi fisik untuk album tersebut, sebagai gantinya penggemar hanya akan menerima kode QR untuk musik dan kartu foto acak.
Dilansir dari KBIZoom, Sabtu (9/7/2022) namun, penggemar BTS, ARMY tidak setuju dan mulai mempertanyakan mengapa HYBE perlu menguji kebijakan baru mereka pada aktivitas solo resmi pertama J-Hope, terutama ketika hanya ada dua versi albumnya.
Mereka juga menyinggung grup K-Pop lain di bawah naungan HYBE yang masih memiliki album fisik dengan banyak photocard. Di sisi lain, ARMY khawatir kurangnya album fisik dapat berdampak negatif pada pencapaian J-Hope.
Netizen juga memberikan reaksi negatif. Menurut mereka, HYBE mencoba untuk berpura-pura sebagai pecinta lingkungan sambil berinvestasi di NFT, sumber daya virtual yang menghabiskan banyak energi dan menyebabkan dampak buruk bagi lingkungan.
Netizen percaya bahwa HYBE hanya mencoba menggunakan nama rapper BTS itu untuk mendapatkan reputasi yang baik, tanpa benar-benar peduli.
Penjualan album sendiri adalah salah satu elemen paling penting bagi idol K-Pop, dan penggemar sering membeli banyak album untuk menunjukkan cinta kepada grup favorit mereka.
Namun, untuk meningkatkan penjualan dan mengumpulkan photocard album, banyak penggemar mulai membeli album secara massal dan membuang sebagian besar pembelian mereka, hanya mengambil photocard.
Hal ini membuat banyak netizen tidak senang lantaran percaya bahwa tindakan tersebut merusak lingkungan. Di sisi lain, banyak perusahaan K-Pop telah mencoba yang terbaik untuk meningkatkan penjualan dan mengurangi dampak lingkungan.
Foto/KBIZoom
Foto/KBIZoom
VICTON misalnya, mulai merilis paket digital, sementara album terbaru SF9 diproduksi menggunakan bahan yang dapat terurai. Dihadapkan dengan kesadaran yang meningkat, HYBE juga mencoba untuk ramah lingkungan.
Langkah terbaru mereka adalah menerapkan strategi lingkungan ESG baru dengan album solo J-Hope, Jack In The Box. Secara khusus, tidak akan ada versi fisik untuk album tersebut, sebagai gantinya penggemar hanya akan menerima kode QR untuk musik dan kartu foto acak.
Dilansir dari KBIZoom, Sabtu (9/7/2022) namun, penggemar BTS, ARMY tidak setuju dan mulai mempertanyakan mengapa HYBE perlu menguji kebijakan baru mereka pada aktivitas solo resmi pertama J-Hope, terutama ketika hanya ada dua versi albumnya.
Mereka juga menyinggung grup K-Pop lain di bawah naungan HYBE yang masih memiliki album fisik dengan banyak photocard. Di sisi lain, ARMY khawatir kurangnya album fisik dapat berdampak negatif pada pencapaian J-Hope.
Baca Juga
Netizen juga memberikan reaksi negatif. Menurut mereka, HYBE mencoba untuk berpura-pura sebagai pecinta lingkungan sambil berinvestasi di NFT, sumber daya virtual yang menghabiskan banyak energi dan menyebabkan dampak buruk bagi lingkungan.
Netizen percaya bahwa HYBE hanya mencoba menggunakan nama rapper BTS itu untuk mendapatkan reputasi yang baik, tanpa benar-benar peduli.
(dra)