Bicara Seputar Kesehatan Seksual dan Reproduksi Bareng Astrid dari @tabu.id
loading...
A
A
A
JAKARTA - Isu kesehatan seksual sangatlah tabu di kalangan masyarakat Indonesia. Padahal isu ini sangat penting untuk menjadi pilar tumbuh dan berkembang sang anak.
Untuk Itulah Astrid dari akun @tabu.id berbagi ceritanya dan rajin membuat konten yang khususnya untuk mengedukasi pelajar di Indonesia tentang kesehatan seksual.
"Kita sebagai orang muda pada saat itu bingung harus bertanya ke mana saat ada masalah kesehatan seksual dan reproduksi. Nanya ke teman juga malu dianggap gak nyaman, dianggap orang nakal. Dari keresahan inilah kita membahas hal tabu yang topiknya tentang kesehatan seksual dan reproduksi." kata Astrid, Direktur Departemen Program @tabu.id, saat diwawancara oleh tim BuddyKu.
Menurut World Health Organization (WHO), kesehatan seksual adalah kondisi di mana fisik, mental, dan keadaan sosial dalam hubungan ke seksualitas. Jadi seseorang bisa dikatakan sehat secara seksual jika dirinya bisa memilih pasangan seksualnya, merasakan kenikmatan seksual, dan terbebas dari risiko kehamilan yang tidak direncanakan dan infeksi menular seksual, dan bebas dari segala paksaan dan kekerasan seksual.
Baca juga: Ini Perkembangan Penyelidikan Tiga Kasus BA.2.75 yang Ditemukan di Indonesia
Penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa 5% pelajar (12-19 tahun) sudah melakukan hubungan seksual (WHO, 2015). Dari jumlah tersebut, 83% sudah melakukan hubungan seksual sebelum berusia 14 tahun. Hanya 34% yang dilaporkan menggunakan kondom saat melakukan hubungan seksual yang terakhir, yang mana dikatakan sebagai perilaku seksual yang beresiko. Indonesia juga merupakan salah satu negara dengan angka kehamilan tidak diinginkan yang tertinggi di Asia Tenggara (WHO, 2017).
Astrid berharap dengan adanya @tabu.id ini mampu menciptakan remaja dan orang muda yang terbuka dan terdidik terkait dengan kesehatan seksual dan reproduksi. Banyak orang yang masih takut bicara, nanya, sekedar sharing atau diskusi secara terbuka terkait hal kesehatan seksual dan reproduksi.
Baca juga: Khasiat Daun Kenikir sebagai Penurun Kolesterol
"Dengan budaya Indonesia sekarang, banyak remaja yang takut untuk nanya ke guru atau orang tua. Jadinya akan lebih baik kalau kita bikin ruang atau wadah untuk kita bisa saling sharing dan diskusi tanpa judgement dan tanpa harus merasa takut," tambah Astrid.
Untuk Itulah Astrid dari akun @tabu.id berbagi ceritanya dan rajin membuat konten yang khususnya untuk mengedukasi pelajar di Indonesia tentang kesehatan seksual.
"Kita sebagai orang muda pada saat itu bingung harus bertanya ke mana saat ada masalah kesehatan seksual dan reproduksi. Nanya ke teman juga malu dianggap gak nyaman, dianggap orang nakal. Dari keresahan inilah kita membahas hal tabu yang topiknya tentang kesehatan seksual dan reproduksi." kata Astrid, Direktur Departemen Program @tabu.id, saat diwawancara oleh tim BuddyKu.
Menurut World Health Organization (WHO), kesehatan seksual adalah kondisi di mana fisik, mental, dan keadaan sosial dalam hubungan ke seksualitas. Jadi seseorang bisa dikatakan sehat secara seksual jika dirinya bisa memilih pasangan seksualnya, merasakan kenikmatan seksual, dan terbebas dari risiko kehamilan yang tidak direncanakan dan infeksi menular seksual, dan bebas dari segala paksaan dan kekerasan seksual.
Baca juga: Ini Perkembangan Penyelidikan Tiga Kasus BA.2.75 yang Ditemukan di Indonesia
Penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa 5% pelajar (12-19 tahun) sudah melakukan hubungan seksual (WHO, 2015). Dari jumlah tersebut, 83% sudah melakukan hubungan seksual sebelum berusia 14 tahun. Hanya 34% yang dilaporkan menggunakan kondom saat melakukan hubungan seksual yang terakhir, yang mana dikatakan sebagai perilaku seksual yang beresiko. Indonesia juga merupakan salah satu negara dengan angka kehamilan tidak diinginkan yang tertinggi di Asia Tenggara (WHO, 2017).
Astrid berharap dengan adanya @tabu.id ini mampu menciptakan remaja dan orang muda yang terbuka dan terdidik terkait dengan kesehatan seksual dan reproduksi. Banyak orang yang masih takut bicara, nanya, sekedar sharing atau diskusi secara terbuka terkait hal kesehatan seksual dan reproduksi.
Baca juga: Khasiat Daun Kenikir sebagai Penurun Kolesterol
"Dengan budaya Indonesia sekarang, banyak remaja yang takut untuk nanya ke guru atau orang tua. Jadinya akan lebih baik kalau kita bikin ruang atau wadah untuk kita bisa saling sharing dan diskusi tanpa judgement dan tanpa harus merasa takut," tambah Astrid.
(nug)