Ke Lombok, Pastikan Menikmati Keindahan Desa Wisata Senaru Nan Memesona
loading...
A
A
A
Anda membutuhkan waktu sekitar 35-45 menit dimulai dari gerbang hingga menuju air terjun. Anda hanya perlu menyiapkan uang Rp. 10.000 per orang untuk biaya tiket masuk ke air terjun Tiu Kelep. Saat sampai di kawasan Tiu Kelep rasa lelah Sobat akan terbayar dengan derasnya air terjun dan sejuknya bisa menjadi terapi pijat. Sobat dapat berenang atau sekadar bermain air, namun harus tetap berhati-hati.
Tradisi Peresean
Desa Wisata Senaru tidak hanya memiliki alam yang sangat indah, tapi juga memiliki seni tradisional yang juga dinantikan oleh wisatawan, salah satunya adalah Budaya Peresean. Peresean merupakan tradisi pertarungan Suku Sasak ala gladiator, konon tradisi ini bertujuan sebagai permohonan untuk turun hujan. Dalam tradisi ini akan dilakukan pertarungan ala gladiator, di mana petarungnya menggunakan tameng kulit kerbau dan rotan.
Dalam pelaksanaannya, para petarung diwajibkan menggunakan pakaian adat suku Sasak lengkap dengan penutup kepalanya. Kemudian dengan berbekal tameng kulit kerbau dan kayu rotan, pertarungan pun dimulai. Petarung tersebut dikenal dengan sebutan pepadu. Para petarung diwajibkan juga untuk bertelanjang dada. Pemenang akan ditentukan dengan melihat luka dari lawannya, apabila sudah agak parah maka pemenangnya bisa ditentukan.
Uniknya lagi, setelah pertarungan tersebut tidak ada yang saling marah atau menyimpan dendam, mereka diharuskan berpelukan dan saling memaafkan seperti tidak ada masalah sama sekali.
Buah Tangan dan Kuliner
Masih menyapa Desa Senaru. Jika bepergian kalau belum menikmati makanan khas yang kita kunjungi, rasanya kurang afdol. Bahkan cendera mata bisa dijadikan buah tangan sebagai tanda kalau kita pernah berkunjung di daerah tersebut.
Desa Wisata Senaru banyak makanan yang patut dijadikan kenangan, misalnya karena daerahnya pegunungan dan memiliki udara yang sejuk, paling nikmat kalau minum kopi khas Senaru yaitu kopi goyang, karena cara menyajikannya digoyang-goyang.
R Akria Buana Kepala Desa Wisata Senaru mengatakan, kalau kopi di Senaru memiliki rasa yang berbeda dengan daerah lain dan cara menyajiannya, konon masyarakat di Desa Senaru ini mayoritas memiliki kebun kopi, bahkan setiap rumah memiliki pohon kopi.
Tradisi Peresean
Desa Wisata Senaru tidak hanya memiliki alam yang sangat indah, tapi juga memiliki seni tradisional yang juga dinantikan oleh wisatawan, salah satunya adalah Budaya Peresean. Peresean merupakan tradisi pertarungan Suku Sasak ala gladiator, konon tradisi ini bertujuan sebagai permohonan untuk turun hujan. Dalam tradisi ini akan dilakukan pertarungan ala gladiator, di mana petarungnya menggunakan tameng kulit kerbau dan rotan.
Dalam pelaksanaannya, para petarung diwajibkan menggunakan pakaian adat suku Sasak lengkap dengan penutup kepalanya. Kemudian dengan berbekal tameng kulit kerbau dan kayu rotan, pertarungan pun dimulai. Petarung tersebut dikenal dengan sebutan pepadu. Para petarung diwajibkan juga untuk bertelanjang dada. Pemenang akan ditentukan dengan melihat luka dari lawannya, apabila sudah agak parah maka pemenangnya bisa ditentukan.
Uniknya lagi, setelah pertarungan tersebut tidak ada yang saling marah atau menyimpan dendam, mereka diharuskan berpelukan dan saling memaafkan seperti tidak ada masalah sama sekali.
Buah Tangan dan Kuliner
Masih menyapa Desa Senaru. Jika bepergian kalau belum menikmati makanan khas yang kita kunjungi, rasanya kurang afdol. Bahkan cendera mata bisa dijadikan buah tangan sebagai tanda kalau kita pernah berkunjung di daerah tersebut.
Desa Wisata Senaru banyak makanan yang patut dijadikan kenangan, misalnya karena daerahnya pegunungan dan memiliki udara yang sejuk, paling nikmat kalau minum kopi khas Senaru yaitu kopi goyang, karena cara menyajikannya digoyang-goyang.
R Akria Buana Kepala Desa Wisata Senaru mengatakan, kalau kopi di Senaru memiliki rasa yang berbeda dengan daerah lain dan cara menyajiannya, konon masyarakat di Desa Senaru ini mayoritas memiliki kebun kopi, bahkan setiap rumah memiliki pohon kopi.