Apresiasi Transformasi Kesehatan, KPCDI Berharap Pelayanan Pasien Makin Baik

Kamis, 29 September 2022 - 01:42 WIB
loading...
A A A
"Kami berharap semoga pasien gagal ginjal ini lebih berkualitas lagi hidupnya agar bisa berkarya demi Indonesia yang lebih baik," ujar dia.

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena, yang hadir secara daring, menaruh perhatian pada pasien ginjal. Menurutnya, dalam diskusi dengan Kemenkes RI dan BPJS Kesehatan, Komisi IX DPR RI ingin melakukan peningkatan promotif preventif untuk meminimalisir terjadinya peningkatan penyakit ginjal.

"Di antaranya melalui roadmap yang di dalamnya mengandung unsur penguatan Undang-Undang, pengembangan jaminan sosial, penguatan kelembagaan jaminan sosial, dan monitoring evaluasi," bebernya.

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Melki itu mengatakan bahwa gagal ginjal termasuk penyakit tidak menular yang berbiaya tinggi. Menurutnya, cuci darah dan transplantasi ginjal memang memerlukan biaya besar.

Sementara itu, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Vaskular dan Endovaskular Indonesia (Pesbevi), dr. Dedy Pratama mengatakan, kualitas hidup Pasien Ginjal Kronis (PGK) harus diperbaiki, salah satunya dengan hemodialisa.

"PGK memiliki prognosis buruk dan biaya tinggi. Komplikasinya juga harus ditangani dan memerlukan biaya tinggi," kata dia.

Menurutnya, hemodialisa modalitas yang paling banyak digunakan, dan sangat bergantung pada akses vaskular. Vaskular akses idealnya reliabel, bebas dari infeksi dan sesuai dengan kebutuhan pasien.

"Pasien seharusnya sudah menggunakan akses vaskular permanen pada saat hemodialisa karena perlu waktu untuk maturasi sehingga vaskular siap pakai. Biasanya sekitar 6 minggu untuk menyiapkan akses vaskular," paparnya.

Pihaknya mewanti-wanti di dalam menangani pasien gagal ginjal perlu kerja sama yang baik dari semua stakeholder. Idealnya, sambung dr. Dedy, akses vaskular permanen untuk hemodialisa sudah disiapkan sebelum dilakukan hemodialisis.

"Selain itu, efektivitas tindakan dan efisiensi biaya dalam kasus hemodialisis dan akses vaskular harus seimbang," ujarnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2130 seconds (0.1#10.140)