Apa Itu Sindrom Imposter dan Bagaimana Menghadapinya?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Supermodel Gigi Hadid dikabarkan mengalami sindrom imposter, belum lama ini. Sindrom imposter merupakan kondisi di mana seseorang meragukan pencapaian dan kemampuan diri sendiri.
Sindrom imposter bisa dialami siapa pun, namun biasanya lebih rentan dialami orang-orang yang berprestasi. Kondisi yang juga dikenal sebagai sindrom penipu ini kerap membuat penderitanya merasa tak pantas meraih kesuksesan yang dicapai.
Sindrom imposter umumnya tidak masuk dalam Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ), yang berarti sindrom ini tidak tergolong penyakit mental .
Baca juga: 3 Minuman untuk Penderita Darah Tinggi, Nomor 2 Terbukti Manjur
Kendati demikian, berbagai penelitian menunjukkan bahwa sindrom imposter terkadang disertai dengan gejala-gejala gangguan cemas atau depresi.
Dikutip dari beragam sumber, berikut sejumlah langkah yang bisa dilakukan penderita untuk menghadapi kondisi ini.
1. Hindari Pikiran Negatif
Saat pikiran negatif Anda muncul, cobalah untuk melawan pikiran tersebut dengan positif self-talk. Misalnya, dengan mengatakan usaha apa yang sudah Anda lakukan untuk mencapai kesuksesan Anda saat ini. Ini bermanfaat untuk menetralkan pikiran-pikiran negatif yang mengganggu Anda selama ini.
2. Ingat, Tidak Ada yang Sempurna di Dunia Ini
Penderita sindrom imposter harus belajar agar tidak terlalu terpaku pada standar tinggi atau kesempurnaan yang dia tetapkan bagi dirinya sendiri. Sadarilah bahwa semua orang tidak perlu jadi sempurna.
Sindrom imposter bisa dialami siapa pun, namun biasanya lebih rentan dialami orang-orang yang berprestasi. Kondisi yang juga dikenal sebagai sindrom penipu ini kerap membuat penderitanya merasa tak pantas meraih kesuksesan yang dicapai.
Sindrom imposter umumnya tidak masuk dalam Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ), yang berarti sindrom ini tidak tergolong penyakit mental .
Baca juga: 3 Minuman untuk Penderita Darah Tinggi, Nomor 2 Terbukti Manjur
Kendati demikian, berbagai penelitian menunjukkan bahwa sindrom imposter terkadang disertai dengan gejala-gejala gangguan cemas atau depresi.
Dikutip dari beragam sumber, berikut sejumlah langkah yang bisa dilakukan penderita untuk menghadapi kondisi ini.
1. Hindari Pikiran Negatif
Saat pikiran negatif Anda muncul, cobalah untuk melawan pikiran tersebut dengan positif self-talk. Misalnya, dengan mengatakan usaha apa yang sudah Anda lakukan untuk mencapai kesuksesan Anda saat ini. Ini bermanfaat untuk menetralkan pikiran-pikiran negatif yang mengganggu Anda selama ini.
2. Ingat, Tidak Ada yang Sempurna di Dunia Ini
Penderita sindrom imposter harus belajar agar tidak terlalu terpaku pada standar tinggi atau kesempurnaan yang dia tetapkan bagi dirinya sendiri. Sadarilah bahwa semua orang tidak perlu jadi sempurna.