Mengenal Demam Kuning, Penyakit yang Ditularkan Lewat Gigitan Nyamuk

Selasa, 18 Oktober 2022 - 14:14 WIB
loading...
Mengenal Demam Kuning,...
Demam kuning, merupakan penyakit yang ditularkan lewat perantara gigitan nyamuk. Demam kuning penyakit demam berdarah virus akut yang ditularkan oleh nyamuk. Foto/CDC
A A A
JAKARTA - Demam kuning , merupakan penyakit yang ditularkan lewat perantara gigitan nyamuk. Demam kuning adalah penyakit demam berdarah (hemoragik) virus akut yang ditularkan oleh nyamuk yang terinfeksi virus penyebab demam kuning.

Penyakit ini disebabkan oleh virus yang berasal dari genus flavivirus. Virus ini ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk jenis aedes aegypti, aedes albopictus, haemagogus sp, dan sabethes sp yang terinfeksi.

Jenis nyamuk ini berkembang biak di lingkungan sekitar manusia, termasuk di air bersih. Nyamuk aedes aegypti membawa virus setelah menggigit manusia atau monyet yang terinfeksi. Virus kemudian memasuki aliran darah nyamuk dan menetap di kelenjar air liur nyamuk.

Dirangkum dari situs resmi Kemenkes, Selasa (18/10/2022) ketika nyamuk tersebut kembali menggigit manusia atau monyet lain, virus akan memasuki aliran darah dan menyebar di dalam tubuh manusia atau monyet tersebut.



Nyamuk aedes aegypti paling aktif pada siang hari. Oleh sebab itu, penyebaran virus demam kuning paling banyak berlangsung pada waktu tersebut.

Manusia juga dapat terinfeksi virus ini jika tertular melalui kontak darah. Seperti dari jarum yang sudah terkontaminasi darah pengidap.

Penyakit ini paling banyak ditemukan di negara tropis seperti Afrika, serta Amerika Tengah dan Selatan. Demam kuning tidak bisa disembuhkan, tapi bisa dicegah dengan mendapatkan vaksin demam kuning.

Setelah kontak dengan nyamuk yang terinfeksi, virus akan mengalami masa inkubasi di dalam tubuh selama 3 sampai 6 hari diikuti oleh infeksi yang dapat terjadi selama satu atau dua tahap.



Fase pertama yakni fase akut. Di mana biasanya dalam fase ini timbul gejala demam, nyeri otot terutama pada bagian punggung, sakit kepala, menggigil, kehilangan nafsu makan, dan mual, muntah.

Sebagian besar pasien akan pulih setelah 3 sampai 4 hari. Namun, 15 persen dari pasien akan memasuki fase kedua (beracun) dalam waktu 24 jam ditandai dengan kerusakan hati dengan kulit menjadi berwarna kuning, gagal ginjal, meningitis dan akhirnya dapat mengakibatkan kematian.

Akan terjadi demam tinggi dengan beberapa sistem tubuh yang terpengaruh. Setengah dari pasien yang masuk pada fase beracun dalam waktu 10 sampai 14 hari, sisanya sembuh tanpa kerusakan organ yang signifikan.

Vaksinasi merupakan salah satu cara paling utama untuk mencegah demam kuning. Beberapa negara bahkan mengharuskan para wisatawan memiliki sertifikat imunisasi sebelum memasuki negara tersebut.



Satu dosis vaksin demam kuning dapat memberikan perlindungan seumur hidup. Namun, bagi seseorang yang sering bepergian ke daerah endemik, disarankan untuk mengulang dosis vaksin tiap 10 tahun sekali.

Hingga saat ini, belum ada pengobatan khusus untuk demam kuning. Beberapa perawatan yang dianjurkan dokter untuk membantu penyembuhan, antara lain memberikan obat penurun demam dan obat pereda nyeri kepada pengidap, memberi terapi oksigen.

Mengonsumsi cairan atau air putih untuk memenuhi kebutuhan tubuh dan menjaga tekanan darah tetap stabil dengan cairan infus.
(dra)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2527 seconds (0.1#10.140)