Pertolongan Pertama pada Korban Henti Jantung
loading...
A
A
A
JAKARTA - Henti jantung adalah keadaan di mana organ jantung berhenti untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Hal ini akan menyebabkan otak kekurangan oksigen serta menyebabkan penderitanya jatuh pingsan dan berhenti bernapas.
Henti jantung terjadi secara tiba-tiba. Seseorang yang mengalami henti jantung tanpa pertolongan atau penanganan medis segera, bisa meninggal dunia. Jika Anda melihat orang mengalami henti jantung, segera telepon ambulans atau lakukan CPR alias RJP (Resusitasi Jantung Paru).
Apa yang Harus Dilakukan?
Jika menurut Anda orang tersebut mungkin mengalami henti jantung, CPR atau RJP adalah pertolongan utama yang bisa diberikan kepada orang tersebut dengan melakukan beberapa hal berikut.
1. Periksa TKP untuk keselamatan, bentuk kesan awal dan gunakan alat pelindung diri (APD).
2. Jika orang tersebut tampak tidak responsif, periksa responsivitas, pernapasan, perdarahan yang mengancam jiwa, atau kondisi lain yang mengancam jiwa menggunakan teriakan-ketuk-teriakan.
3. Jika orang tersebut tidak merespons dan tak bernapas atau hanya terengah-engah, dapatkan peralatan atau beri tahu seseorang untuk melakukan CPR.
4. Tempatkan orang tersebut telentang pada permukaan yang rata dan kokoh.
5. Berikan 30 kompresi dada.
- Posisi tangan: Dua tangan di tengah dada.
- Posisi tubuh: Bahu langsung di atas tangan; siku terkunci.
- Kedalaman: Setidaknya 2 inci.
- Tarikan: 100 hingga 120 per menit.
- Biarkan dada kembali ke posisi normal setelah setiap kompresi.
6. Berikan 2 Napas
Buka jalan napas ke posisi netral sebelumnya menggunakan teknik head-tilt/chin-lift. Pastikan setiap napas berlangsung sekitar 1 detik dan membuat dada naik; biarkan udara keluar sebelum memberikan napas berikutnya.
Catatan: jika napas pertama tidak membuat dada naik, miringkan kembali kepala dan pastikan kunci yang benar sebelum memberikan nafas kedua. Jika napas kedua tidak membuat dada naik, mungkin ada benda yang menghalangi jalan napas.
7. Lanjutkan memberikan set 30 kompresi dada dan 2 napas. Gunakan AED atau Defibrilator Eksternal Otomatis segera setelah tersedia!
Apa yang Menyebabkan Henti Jantung?
Penyebab umum henti jantung adalah irama jantung abnormal yang mengancam jiwa yang disebut fibrilasi ventrikel (VF). VF terjadi ketika aktivitas listrik jantung menjadi sangat kacau sehingga jantung berhenti memompa, malah bergetar atau 'berfibrilasi'.
Penyebab utama henti jantung yang berhubungan dengan jantung adalah:
- Serangan jantung (disebabkan oleh penyakit jantung koroner).
- Kardiomiopati dan beberapa kondisi jantung bawaan.
- Penyakit jantung bawaan.
- Penyakit katup jantung.
- Miokarditis akut (radang otot jantung).
Beberapa penyebab lain dari serangan jantung meliputi:
- Tersengat listrik.
- Overdosis obat.
- Pendarahan parah (dikenal sebagai syok hipovolemik) atau kehilangan banyak darah.
- Hipoksia yang disebabkan oleh penurunan kadar oksigen yang parah.
Henti jantung terjadi secara tiba-tiba. Seseorang yang mengalami henti jantung tanpa pertolongan atau penanganan medis segera, bisa meninggal dunia. Jika Anda melihat orang mengalami henti jantung, segera telepon ambulans atau lakukan CPR alias RJP (Resusitasi Jantung Paru).
Apa yang Harus Dilakukan?
Jika menurut Anda orang tersebut mungkin mengalami henti jantung, CPR atau RJP adalah pertolongan utama yang bisa diberikan kepada orang tersebut dengan melakukan beberapa hal berikut.
1. Periksa TKP untuk keselamatan, bentuk kesan awal dan gunakan alat pelindung diri (APD).
2. Jika orang tersebut tampak tidak responsif, periksa responsivitas, pernapasan, perdarahan yang mengancam jiwa, atau kondisi lain yang mengancam jiwa menggunakan teriakan-ketuk-teriakan.
3. Jika orang tersebut tidak merespons dan tak bernapas atau hanya terengah-engah, dapatkan peralatan atau beri tahu seseorang untuk melakukan CPR.
4. Tempatkan orang tersebut telentang pada permukaan yang rata dan kokoh.
5. Berikan 30 kompresi dada.
- Posisi tangan: Dua tangan di tengah dada.
- Posisi tubuh: Bahu langsung di atas tangan; siku terkunci.
- Kedalaman: Setidaknya 2 inci.
- Tarikan: 100 hingga 120 per menit.
- Biarkan dada kembali ke posisi normal setelah setiap kompresi.
6. Berikan 2 Napas
Buka jalan napas ke posisi netral sebelumnya menggunakan teknik head-tilt/chin-lift. Pastikan setiap napas berlangsung sekitar 1 detik dan membuat dada naik; biarkan udara keluar sebelum memberikan napas berikutnya.
Catatan: jika napas pertama tidak membuat dada naik, miringkan kembali kepala dan pastikan kunci yang benar sebelum memberikan nafas kedua. Jika napas kedua tidak membuat dada naik, mungkin ada benda yang menghalangi jalan napas.
7. Lanjutkan memberikan set 30 kompresi dada dan 2 napas. Gunakan AED atau Defibrilator Eksternal Otomatis segera setelah tersedia!
Apa yang Menyebabkan Henti Jantung?
Penyebab umum henti jantung adalah irama jantung abnormal yang mengancam jiwa yang disebut fibrilasi ventrikel (VF). VF terjadi ketika aktivitas listrik jantung menjadi sangat kacau sehingga jantung berhenti memompa, malah bergetar atau 'berfibrilasi'.
Penyebab utama henti jantung yang berhubungan dengan jantung adalah:
- Serangan jantung (disebabkan oleh penyakit jantung koroner).
- Kardiomiopati dan beberapa kondisi jantung bawaan.
- Penyakit jantung bawaan.
- Penyakit katup jantung.
- Miokarditis akut (radang otot jantung).
Beberapa penyebab lain dari serangan jantung meliputi:
- Tersengat listrik.
- Overdosis obat.
- Pendarahan parah (dikenal sebagai syok hipovolemik) atau kehilangan banyak darah.
- Hipoksia yang disebabkan oleh penurunan kadar oksigen yang parah.
(tsa)