Kembangkan Metahuman Musician, Romansa +62 Wadahi Kreativitas Anak Bangsa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kecanggihan teknologi digital mengantarkan munculnya ekosistem ruang kreatif bagi musisi , yang diberi nama Romansa +62.
Wadah yang dikembangkan Z Production dengan CTRL, sebuah perusahaan metahuman factory, itu pun memberikan warna baru untuk industri musik Tanah Air .
Ekosistem kreatif ini menjadikan penggunanya bisa berkarya dalam dunia metaverse, salah satunya adalah konser kolaborasi.
Baca juga: Tembus Top 3, RM BTS Lewati Rekor Nayeon Twice di Billboard 200
"Di 2023 kita akan hadirkan konser yang kolaborasi dengan band dan penyanyi papan atas. Romansa akan berkarya dan tidak menutup kemungkinan akan berkolaborasi dengan pencipta lagu," tutur Project Director Production Z, Tyan Coaster saat dijumpai di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (27/12/2022).
"Goal kami, dengan memanfaatkan perkembangan teknologi digital, Romansa bisa jadi wadah kreativitas untuk anak bangsa. Dan akan selalu support dengan seluruh perkembangan digitalisasi anak bangsa," lanjut dia.
Pada tahun pertama ini, kata Tyan, akan dirilis ikon Romansa +62 dalam bentuk metahuman musician, Mansa.
Mansa merupakan penyanyi pendatang baru dari kalangan metahuman. Di tahun 2023 nanti, Mansa bakal menggelar konser perdananya dan bakal berkolaborasi dengan beberapa penyanyi dan band papan atas.
"Dengan hadirnya metaverse ini mereka (musisi) merasa bisa berkarya everlasting. Hampir sudah sampai 50% musisi Indonesia sudah berkarya di web 3.0. Mereka berkarya melalui NFT, baik menjual lagunya dan lain-lain," ucap Tyan Coaster.
"Musisi Indonesia sebenarnya sudah bersiap terlebih dahulu. Temen-temen musisi sudah terbuka lebih dulu masuk ke dunia metaverse," katanya lagi.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Founder & CEO CTRL, Andy Permana menyebutkan jika Romansa +62 bakal menjawab kebutuhan pasar di Indonesia.
Baca juga: Rifqi Habibie Bawakan Lagu untuk BCL di Audisi Indonesian Idol, Maia Estianty: Kamu Belum Sempurna
Industri ekonomi kreatif anak bangsa juga berpotensi berkembang dalam inovasi perkembangan teknologi digital ini. "Kita bisa melihat opportunity itu untuk menjawab market dan membuat industri ekonomi kreatif kita lebih maju lagi," ujarnya.
Wadah yang dikembangkan Z Production dengan CTRL, sebuah perusahaan metahuman factory, itu pun memberikan warna baru untuk industri musik Tanah Air .
Ekosistem kreatif ini menjadikan penggunanya bisa berkarya dalam dunia metaverse, salah satunya adalah konser kolaborasi.
Baca juga: Tembus Top 3, RM BTS Lewati Rekor Nayeon Twice di Billboard 200
"Di 2023 kita akan hadirkan konser yang kolaborasi dengan band dan penyanyi papan atas. Romansa akan berkarya dan tidak menutup kemungkinan akan berkolaborasi dengan pencipta lagu," tutur Project Director Production Z, Tyan Coaster saat dijumpai di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (27/12/2022).
"Goal kami, dengan memanfaatkan perkembangan teknologi digital, Romansa bisa jadi wadah kreativitas untuk anak bangsa. Dan akan selalu support dengan seluruh perkembangan digitalisasi anak bangsa," lanjut dia.
Pada tahun pertama ini, kata Tyan, akan dirilis ikon Romansa +62 dalam bentuk metahuman musician, Mansa.
Mansa merupakan penyanyi pendatang baru dari kalangan metahuman. Di tahun 2023 nanti, Mansa bakal menggelar konser perdananya dan bakal berkolaborasi dengan beberapa penyanyi dan band papan atas.
"Dengan hadirnya metaverse ini mereka (musisi) merasa bisa berkarya everlasting. Hampir sudah sampai 50% musisi Indonesia sudah berkarya di web 3.0. Mereka berkarya melalui NFT, baik menjual lagunya dan lain-lain," ucap Tyan Coaster.
"Musisi Indonesia sebenarnya sudah bersiap terlebih dahulu. Temen-temen musisi sudah terbuka lebih dulu masuk ke dunia metaverse," katanya lagi.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Founder & CEO CTRL, Andy Permana menyebutkan jika Romansa +62 bakal menjawab kebutuhan pasar di Indonesia.
Baca juga: Rifqi Habibie Bawakan Lagu untuk BCL di Audisi Indonesian Idol, Maia Estianty: Kamu Belum Sempurna
Industri ekonomi kreatif anak bangsa juga berpotensi berkembang dalam inovasi perkembangan teknologi digital ini. "Kita bisa melihat opportunity itu untuk menjawab market dan membuat industri ekonomi kreatif kita lebih maju lagi," ujarnya.
(nug)