Ini Bahaya Vaginal Douching, Tren Semprot Cairan ke Miss V agar Wangi dan Segar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Banyak perempuan tidak hanya ingin memiliki organ intim yang bersih dan cerah, namun juga berorama sedap. Untuk mewujudkan itu, tak jarang mereka mencoba berbagai produk kebersihan hingga parfum khusus area intim wanita.
Bahkan, ada salah satu perawatan kewanitaan yang cukup populer, yakni vaginal douche, sebuah cairan khusus pembersih Miss V yang dikemas dalam sebuah douche, yaitu kantong dengan selang atau semprotan.
Namun, apakah vaginal douche atau membersihkan dan membuat vagina beraroma harum aman untuk kesehatan Miss V? Simak penjelasan berikut ini.
Umumnya, cairan yang terdapat dalam vaginal douche mengandung air, baking soda, cuka, pewangi, dan antiseptik. Cara membersihkan Miss V menggunakan vaginal douche yaitu dengan menyemprotkan cairan ke dalam organ intim.
Tujuannya adalah untuk membersihkan Miss V bagian dalam dan membantu menjaga keseimbangan kadar pH Miss V. Aktivitas membersihkan Miss V dengan alat ini disebut douching.
Kebiasaan douching pertama kali dimulai di Prancis. Douching sendiri diambil dari bahasa Prancis, yang artinya membasuh atau mengairi.
Berdasarkan beberapa penelitian, tercatat kira-kira ada sekitar satu dari lima wanita melakukan douching. Hal ini karena mereka merasa Miss V menjadi lebih bersih dan segar setelah douching. Selain itu, vaginal douche biasanya juga mengandung pewangi yang dapat membuat Miss V menjadi harum.
Bahaya Vaginal Douching
Sebenarnya, para wanita tak perlu melakukan vaginal douching, apalagi membersihkan Miss V dengan produk pembersih yang mengandung parfum. Pasalnya, Miss V dapat membersihkan diri sendiri secara alami dengan bantuan bakteri baik lactobacillus yang tinggal dalam Miss V. Peran lactobacillus juga sebagai penjaga keseimbangan pH Miss V agar bakteri jahat tidak berkembang biak.
Sejauh ini bahkan tidak ada bukti ilmiah soal manfaat douching bagi kesehatan reproduksi wanita. Justru, vaginal douching disebut-sebut bisa menimbulkan risiko dan bahaya yang tidak setimpal dengan rasa segar sesaat setelah melakukan douching.
Bahkan, tak ada dokter atau tenaga kesehatan yang menyarankan douching vagina. Apalagi area kewanitaan memang harus cukup asam guna mencegah iritasi dan infeksi. Kondisi yang ideal bagi vagina ini akan terganggu jika Anda melakukan douching vagina.
Beberapa risiko terbesar jika Anda melakukan vaginal douching di antaranya infeksi bakteri vagina, penyakit radang panggul, kanker serviks, hingga masalah kehamilan.
Bahkan, ada salah satu perawatan kewanitaan yang cukup populer, yakni vaginal douche, sebuah cairan khusus pembersih Miss V yang dikemas dalam sebuah douche, yaitu kantong dengan selang atau semprotan.
Namun, apakah vaginal douche atau membersihkan dan membuat vagina beraroma harum aman untuk kesehatan Miss V? Simak penjelasan berikut ini.
Umumnya, cairan yang terdapat dalam vaginal douche mengandung air, baking soda, cuka, pewangi, dan antiseptik. Cara membersihkan Miss V menggunakan vaginal douche yaitu dengan menyemprotkan cairan ke dalam organ intim.
Tujuannya adalah untuk membersihkan Miss V bagian dalam dan membantu menjaga keseimbangan kadar pH Miss V. Aktivitas membersihkan Miss V dengan alat ini disebut douching.
Kebiasaan douching pertama kali dimulai di Prancis. Douching sendiri diambil dari bahasa Prancis, yang artinya membasuh atau mengairi.
Berdasarkan beberapa penelitian, tercatat kira-kira ada sekitar satu dari lima wanita melakukan douching. Hal ini karena mereka merasa Miss V menjadi lebih bersih dan segar setelah douching. Selain itu, vaginal douche biasanya juga mengandung pewangi yang dapat membuat Miss V menjadi harum.
Bahaya Vaginal Douching
Sebenarnya, para wanita tak perlu melakukan vaginal douching, apalagi membersihkan Miss V dengan produk pembersih yang mengandung parfum. Pasalnya, Miss V dapat membersihkan diri sendiri secara alami dengan bantuan bakteri baik lactobacillus yang tinggal dalam Miss V. Peran lactobacillus juga sebagai penjaga keseimbangan pH Miss V agar bakteri jahat tidak berkembang biak.
Sejauh ini bahkan tidak ada bukti ilmiah soal manfaat douching bagi kesehatan reproduksi wanita. Justru, vaginal douching disebut-sebut bisa menimbulkan risiko dan bahaya yang tidak setimpal dengan rasa segar sesaat setelah melakukan douching.
Bahkan, tak ada dokter atau tenaga kesehatan yang menyarankan douching vagina. Apalagi area kewanitaan memang harus cukup asam guna mencegah iritasi dan infeksi. Kondisi yang ideal bagi vagina ini akan terganggu jika Anda melakukan douching vagina.
Beberapa risiko terbesar jika Anda melakukan vaginal douching di antaranya infeksi bakteri vagina, penyakit radang panggul, kanker serviks, hingga masalah kehamilan.
(tsa)