Selain Masalah Psikologis, Hamil di Luar Nikah Juga Bisa Timbulkan Risiko Stunting
loading...
A
A
A
JAKARTA - Masyarakat sempat dibuat terkejut dengan adanya kasus ratusan remaja hamil di luar nikah di Ponorogo, beberapa waktu lalu. Di sisi lain, hamil di usia dini atau bawah umur sangat berisiko.
Bukan hanya dari sisi psikologis, tetapi juga berpeluang kekurangan gizi pada orang tua ataupun anak.
Dokter spesialis gizi, dr. Raissa Edwina Djuanda, M.Gizi, Sp.GK, menyebutkan bahwa kondisi tersebut bisa berpeluang terjadi stunting .
Baca juga: Ratusan Pelajar di Ponorogo Hamil di Luar Nikah Akibat Pergaulan Bebas
Stunting merupakan kondisi kekurangan gizi pada bayi di 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) yang berlangsung lama, dan menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak.
Dokter Raissa juga menyebutkan bahwa kondisi mental orang tua yang masih di bawah umur memicu rasa kurang siap untuk menjadi orang tua di usia dini.
"Hamil di luar nikah itu biasanya belum cukup umur, juga dari segi psikologis belum siap mentalnya. Belum tanggung jawab menjadi orang tua juga belum siap," terang dr. Raissa saat acara Bincang-Bincang terkait Mencegah Stunting di Jakarta, Rabu (18/1/2023).
Dia pun mengimbau agar orang tua harus memahami pemenuhan gizi sebelum ataupun saat hamil. Asupan sehat seperti memenuhi protein hewani sangat disarankan.
Protein hewani dinilai mengandung asam animo dan lebih baik dibandingkan nabati. Protein hewani juga beragam dan murah, seperti telur yang diketahui mengandung protein.
"Jangan lupa sertakan protein hewani paling gampang telur atau susu," ujar dr. Raissa.
Baca juga: Cegah Kanker Serviks, Pelaksanaan Vaksinasi HPV Gratis Tahun Ini Dimulai dari DKI Jakarta
"Kalau memang belum siap dan ada satu faktor yang terganggu (dari komponen pencegahan stunting), maka ada risiko mengalami stunting," tambah dia.
Bukan hanya dari sisi psikologis, tetapi juga berpeluang kekurangan gizi pada orang tua ataupun anak.
Dokter spesialis gizi, dr. Raissa Edwina Djuanda, M.Gizi, Sp.GK, menyebutkan bahwa kondisi tersebut bisa berpeluang terjadi stunting .
Baca juga: Ratusan Pelajar di Ponorogo Hamil di Luar Nikah Akibat Pergaulan Bebas
Stunting merupakan kondisi kekurangan gizi pada bayi di 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) yang berlangsung lama, dan menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak.
Dokter Raissa juga menyebutkan bahwa kondisi mental orang tua yang masih di bawah umur memicu rasa kurang siap untuk menjadi orang tua di usia dini.
"Hamil di luar nikah itu biasanya belum cukup umur, juga dari segi psikologis belum siap mentalnya. Belum tanggung jawab menjadi orang tua juga belum siap," terang dr. Raissa saat acara Bincang-Bincang terkait Mencegah Stunting di Jakarta, Rabu (18/1/2023).
Dia pun mengimbau agar orang tua harus memahami pemenuhan gizi sebelum ataupun saat hamil. Asupan sehat seperti memenuhi protein hewani sangat disarankan.
Protein hewani dinilai mengandung asam animo dan lebih baik dibandingkan nabati. Protein hewani juga beragam dan murah, seperti telur yang diketahui mengandung protein.
"Jangan lupa sertakan protein hewani paling gampang telur atau susu," ujar dr. Raissa.
Baca juga: Cegah Kanker Serviks, Pelaksanaan Vaksinasi HPV Gratis Tahun Ini Dimulai dari DKI Jakarta
"Kalau memang belum siap dan ada satu faktor yang terganggu (dari komponen pencegahan stunting), maka ada risiko mengalami stunting," tambah dia.
(nug)