Pornograffiti Pengaruhi Proses Penulisan Lagu Album Baru Extreme

Senin, 05 Desember 2016 - 02:30 WIB
Pornograffiti Pengaruhi Proses Penulisan Lagu Album Baru Extreme
Pornograffiti Pengaruhi Proses Penulisan Lagu Album Baru Extreme
A A A
LOS ANGELES - Extreme adalah salah satu band rock yang cukup kondang di era 90an. Lagu mereka, More Than Words, cukup mendapatkan apresiasi dan dianggap sebagai lagu cinta yang romantis di zamannya. Lagu ini bahkan pernah didaur ulang boy band Westlife pada 1999.

Lagu tersebut masuk di album Pornograffiti yang merupakan album kedua Extreme. Di puncak kejayaannya, album ini masuk ke top 10 Billboard 200. Pornograffiti juga menjadi album terlaris band asal Boston ini.

Setelah mengalami hiatus sebanyak dua kali, band ini memutuskan untuk kembali bersatu. Pada 2015 lalu, mereka kembali muncul untuk merayakan 25 tahun Pornograffiti dan tampil membawakan seluruh lagu di album tersebut.

Dalam wawancara dengan Myglobalmind, frontman Extreme, Gary Cherone memaparkan, tur Pornograffiti ini ternyata memberikan banyak manfaat bagi band itu. Penampilan itu memberikan pengaruh pada proses penulisan lagu bagi album baru Extreme.

“Saya kira tur itu punya pengaruh pada Nuno (Bettencourt, gitaris) dalam sejumlah materi baru. Kami belum menemukan kembali akar kami atau apa pun itu. Dalam beberapa tahun tur dengan album itu, seluruh elemen ada di materi baru. Ini didorong oleh riff gitar dengan harmoni dan reff besar. Jadi, tur itu memang mempengaruhi materi baru,” tutur Gary.

Sementara kepada Metalholic, Gary menuturkan, album baru itu bakal seperti album-album Extreme sebelumnya. Fans akan dengan cepat mengenali musik mereka.

“Selama bertahun-tahun, ketika Nuno dan saya menulis, kami dipengaruhi lingkungan kami dan musik berubah sepanjang waktu, jadi elemen-elemen ini masih akan menjadi elemen baru bagi band. Harapannya itu selalu terjadi. Kalian selalu ingin tumbuh dan berubah dan move on. Tapi, gitar akan tetap ada, harmoni akan tetap ada, lagu, hook, lirik. Masih ada elemen di masa lalu tapi juga elemen baru,” papar Gary.

Lebih lanjut, Gary mengaku belum tahu kapan album itu akan dirilis. Band itu juga belum menentukan apa judul album tersebut.

“Kami belum terlibat perkelahian (soal judul album) itu. Biasanya, judul album akan muncul dalam proses menulis lagu. Jadi, belum ada. Saya juga ingin mengungkapkan tanggal perilisan album, tapi saya belum tahu. Akan ada musik baru pada saat kami muncul lagi, karena kami sekarang sedang berkonsentrasi pada materi baru sebelum kami kembali ke jalanan tahun depan,” ujar Gary.

Album pertama Extreme dalam 13 tahun, Saudades de Rock, dirilis pada Agustus 2008. Versi Eropa pada CD itu termasuk lagu bonus demo Americocaine dari 1985, yang merupakan rekaman studio pertama Extreme.

Sepanjang karier mereka pada 1985—1996, Extreme telah menelurkan empat album. Mereka hiatus pada 1996 setelah Gary ditarik menjadi vokalis Van Halen. Tapi, pada 1999, Gary meninggalkan band itu.

Extreme kemudian kembali bersatu pada 2008. Setelah merilis Saudades de Rock, mereka menggelar tur sebelum akhirnya hiatus pada 2010. Tur untuk memperingati 25 tahun Pornograffiti menyatukan mereka kembali pada 2015. Pada Mei 2015, Gary mengungkapkan band itu sedang mempersiapkan album baru.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6938 seconds (0.1#10.140)