Miss World Vanessa Ponce de Leon Kunjungi Korban Gempa Lombok
A
A
A
LOMBOK - Miss World 2018, Vanessa Ponce de Leon, bersama Chairwoman of Miss Indonesia Organization, Liliana Tanoesoedibjo, mengunjungi warga korban gempa di Lombok Utara, Rabu (13/2/2019) dalam rangka kegiatan MNC Peduli bersama Yayasan Miss Indonesia peduli Lombok. Rombongan Miss World, menyerahkan bantuan paket sembako dan paket pendidikan kepada warga di Dusun Gondang Timur, Desa Gondang, kecamatan Gangga.
Misi sosial ini merupakan hasil kolaborasi antara Miss Indonesia dan Miss World dalam program beauty with a purpose. Turut hadir pada kesempatan ini, Managing Director of Star Media Nusantara Lina Priscilla, Chairwoman and CEO of Miss World and Founder of Beauty With a Purpose Julia Evelyn Morley, Event Director Miss World Organization Stephen Douglas Morley, Miss Indonesia 2018 Alya Nurshabrina dan Miss World Vanessa Ponce de Leon. Hadir pula Bupati pertama Lombok Utara, H. Djohan Sjamsu, perwakilan Pemda KLU, H. Faisol, serta tokoh agama, tokoh masyarakat dan ratusan warga setempat.
"Kami ingin memberi arti bagi negeri," kata Liliana Tanoesoedibjo selaku Chairwoman of Miss Indonesia Organization saat acara pemberian bantuan di Desa Gondang, Lombok, NTB, Rabu (13/2/2019).
Liliana Tanoesoedibjo mengatakan, Miss Indonesia dan Miss World memiliki koneksi dan keterikatan satu dengan yang lainnya. Miss Indonesia bukan hanya bergerak pada ajang kecantikan, tetapi juga menyentuh persoalan sosial. Yayasan Miss Indonesia berbuat untuk sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Kami bersyukur bisa melakukan bakti sosial tidak sekali dua kali, tetapi konsisten melalui proyek peningkatan kapasitas. Di Miss World, beauty even first, tetapi kami mengajukan beberapa proyek seperti MCK, kesehatan. Dan kita menangkan penghargaan 4 kali di Miss world,” ujar Liliana.
Sebagai kaum perempuan, Liliana berharap bisa memberi sesuatu yang lebih besar dari yang dilakukan sejauh ini. Khusus kepada warga korban gempa, ia mengingatkan bahwa musibah datang tanpa bisa diduga. Yang bisa dilakukan manusia, adalah tetap semangat dan bangkit dari keterpurukan. Ia juga mengajak warga untuk tidak berlama-lama memikirkan keterpurukan, dan bekerja lebih baik demi negeri dan masa depan.
“Kita memiliki iman yang kuat, dan pada saat kita memiliki kekuatan kita akan membangun negeri ini dengan lebih baik lagi. Harapan kami, masyarakat di sini tetap melakukan yang lebih baik lagi,” katanya.
Dalam kunjungannya, rombongan Miss World dan Miss Indonesia menyaksikan sendiri kondisi terkini masyarakat korban gempa Lombok Utara. Mereka menangkap kesan, masyarakat sudah mulai bangkit di tengah keterpurukan.
Tokoh masyarakat, Aprianto, pada kesempatan tersebut berterima kasih atas kepedulian Yayasan Miss Indonesia dan Founder Miss World, atas bantuan kepada masyarakat. MNC Peduli bekerjasama dengan Yayasan Miss Indonesia, memberi bantuan paket sembako kepada 500 kepala keluarga (KK) dan 200 paket pendidikan untuk anak-anak.
“Warga penerima bantuan di 500 KK memperoleh masing-masing satu paket sembako. Dan bantuan paket pendidikan diberikan kepada anak-anak, termasuk yang mengaji di Yayasan Al Fatih (Dusun Gondang Timur,” ujar Aprianto di Desa Gondang, Lombok Utara, Rabu (13/2/2019).
Desa Gondang dipilih sebagai tujuan misi sosial beauty with a purpose lantaran saat bencana gempa 7,0 SR terjadi pada 5 Agustus 2018 lalu dan diikuti gempa susulan berulang 6,2 SR menyebabkan 100 jiwa meninggal. Hampir 90% rumah warga di desa tersebut juga hancur.
Sedangkan, hingga saat ini warga setempat belum menerima bantuan huntara atau hunian sementara dari pemerintah. Ini menyebabkan, warga Desa Gondang masih menempati tenda-tenda darurat baik di lapangan maupun tenda yang sengaja dibangun di depan rumah mereka yang sudah rata dengan tanah.
"Kami datang untuk membantu, untuk mengetahui yang kamu butuhkan," papar Julia Morley selaku Chairwoman of Miss World Organization.
Selain memberikan bantuan untuk 500 kepala keluarga dan 200 paket bantuan pendidikan, pada kunjungan kali ini Miss Indonesia 2018 Alya Nurshabrina dan Miss World 2018 Vanessa Ponce del Leon juga menghibur para korban gempa, khususnya anak-anak agar kembali ceria dan memiliki harapan kembali.
"Indonesia bisa bangkit. Pasti," ucap Vanessa.
Alya dan Vanessa juga berkesempatan mengajak anak-anak untuk menggambar dan mewarnai. Anak-anak pun terlihat antusias dan semangat mengikuti sesi ini. "Meski kita berbeda latar belakang, ada satu hal sama yang bisa membuat kita bangkit, mimpi," tutur Alya.
Sementara itu, Julia Evelyn Morley memberi empati yang tinggi kepada warga setempat. Hal ini ditunjukkannya saat memeluk warga, karena menyadari gempa 7,0 Skala Ritcher pada 5 Agustus 2018 memakan korban jiwa mencapai 478 orang.
“Ini yang terjadi hari ini. Dan saya ingin Anda tahu, saya berkunjung hari ini untuk mengetahui dan belajar lebih banyak, dan berpikir penuh dari sudara Aprianto. Apa yang terjadi telah dijelaskan bahwa setiap orang telah merasakan apa yang terjadi (gempa),” tutur Julia Morley.
Julia mengajak masyarakat untuk menyadari bahwa kehidupan itu berjalan panjang. Namun demikian, setiap orang di dunia ini turut memikirkan warga Lombok Utara.
“Dan kami ingin kalian lebih baik lagi, membangun kembali, dan ajaklah anak-anak Anda ke sekolah. Kami sesungguhnya menyadari betapa beratnya memulai, dan kami juga ingin kembali lagi kemari,” kata Julia.
.
Misi sosial ini merupakan hasil kolaborasi antara Miss Indonesia dan Miss World dalam program beauty with a purpose. Turut hadir pada kesempatan ini, Managing Director of Star Media Nusantara Lina Priscilla, Chairwoman and CEO of Miss World and Founder of Beauty With a Purpose Julia Evelyn Morley, Event Director Miss World Organization Stephen Douglas Morley, Miss Indonesia 2018 Alya Nurshabrina dan Miss World Vanessa Ponce de Leon. Hadir pula Bupati pertama Lombok Utara, H. Djohan Sjamsu, perwakilan Pemda KLU, H. Faisol, serta tokoh agama, tokoh masyarakat dan ratusan warga setempat.
"Kami ingin memberi arti bagi negeri," kata Liliana Tanoesoedibjo selaku Chairwoman of Miss Indonesia Organization saat acara pemberian bantuan di Desa Gondang, Lombok, NTB, Rabu (13/2/2019).
Liliana Tanoesoedibjo mengatakan, Miss Indonesia dan Miss World memiliki koneksi dan keterikatan satu dengan yang lainnya. Miss Indonesia bukan hanya bergerak pada ajang kecantikan, tetapi juga menyentuh persoalan sosial. Yayasan Miss Indonesia berbuat untuk sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Kami bersyukur bisa melakukan bakti sosial tidak sekali dua kali, tetapi konsisten melalui proyek peningkatan kapasitas. Di Miss World, beauty even first, tetapi kami mengajukan beberapa proyek seperti MCK, kesehatan. Dan kita menangkan penghargaan 4 kali di Miss world,” ujar Liliana.
Sebagai kaum perempuan, Liliana berharap bisa memberi sesuatu yang lebih besar dari yang dilakukan sejauh ini. Khusus kepada warga korban gempa, ia mengingatkan bahwa musibah datang tanpa bisa diduga. Yang bisa dilakukan manusia, adalah tetap semangat dan bangkit dari keterpurukan. Ia juga mengajak warga untuk tidak berlama-lama memikirkan keterpurukan, dan bekerja lebih baik demi negeri dan masa depan.
“Kita memiliki iman yang kuat, dan pada saat kita memiliki kekuatan kita akan membangun negeri ini dengan lebih baik lagi. Harapan kami, masyarakat di sini tetap melakukan yang lebih baik lagi,” katanya.
Dalam kunjungannya, rombongan Miss World dan Miss Indonesia menyaksikan sendiri kondisi terkini masyarakat korban gempa Lombok Utara. Mereka menangkap kesan, masyarakat sudah mulai bangkit di tengah keterpurukan.
Tokoh masyarakat, Aprianto, pada kesempatan tersebut berterima kasih atas kepedulian Yayasan Miss Indonesia dan Founder Miss World, atas bantuan kepada masyarakat. MNC Peduli bekerjasama dengan Yayasan Miss Indonesia, memberi bantuan paket sembako kepada 500 kepala keluarga (KK) dan 200 paket pendidikan untuk anak-anak.
“Warga penerima bantuan di 500 KK memperoleh masing-masing satu paket sembako. Dan bantuan paket pendidikan diberikan kepada anak-anak, termasuk yang mengaji di Yayasan Al Fatih (Dusun Gondang Timur,” ujar Aprianto di Desa Gondang, Lombok Utara, Rabu (13/2/2019).
Desa Gondang dipilih sebagai tujuan misi sosial beauty with a purpose lantaran saat bencana gempa 7,0 SR terjadi pada 5 Agustus 2018 lalu dan diikuti gempa susulan berulang 6,2 SR menyebabkan 100 jiwa meninggal. Hampir 90% rumah warga di desa tersebut juga hancur.
Sedangkan, hingga saat ini warga setempat belum menerima bantuan huntara atau hunian sementara dari pemerintah. Ini menyebabkan, warga Desa Gondang masih menempati tenda-tenda darurat baik di lapangan maupun tenda yang sengaja dibangun di depan rumah mereka yang sudah rata dengan tanah.
"Kami datang untuk membantu, untuk mengetahui yang kamu butuhkan," papar Julia Morley selaku Chairwoman of Miss World Organization.
Selain memberikan bantuan untuk 500 kepala keluarga dan 200 paket bantuan pendidikan, pada kunjungan kali ini Miss Indonesia 2018 Alya Nurshabrina dan Miss World 2018 Vanessa Ponce del Leon juga menghibur para korban gempa, khususnya anak-anak agar kembali ceria dan memiliki harapan kembali.
"Indonesia bisa bangkit. Pasti," ucap Vanessa.
Alya dan Vanessa juga berkesempatan mengajak anak-anak untuk menggambar dan mewarnai. Anak-anak pun terlihat antusias dan semangat mengikuti sesi ini. "Meski kita berbeda latar belakang, ada satu hal sama yang bisa membuat kita bangkit, mimpi," tutur Alya.
Sementara itu, Julia Evelyn Morley memberi empati yang tinggi kepada warga setempat. Hal ini ditunjukkannya saat memeluk warga, karena menyadari gempa 7,0 Skala Ritcher pada 5 Agustus 2018 memakan korban jiwa mencapai 478 orang.
“Ini yang terjadi hari ini. Dan saya ingin Anda tahu, saya berkunjung hari ini untuk mengetahui dan belajar lebih banyak, dan berpikir penuh dari sudara Aprianto. Apa yang terjadi telah dijelaskan bahwa setiap orang telah merasakan apa yang terjadi (gempa),” tutur Julia Morley.
Julia mengajak masyarakat untuk menyadari bahwa kehidupan itu berjalan panjang. Namun demikian, setiap orang di dunia ini turut memikirkan warga Lombok Utara.
“Dan kami ingin kalian lebih baik lagi, membangun kembali, dan ajaklah anak-anak Anda ke sekolah. Kami sesungguhnya menyadari betapa beratnya memulai, dan kami juga ingin kembali lagi kemari,” kata Julia.
.
(alv)