Lestarikan Desain Tradisional
A
A
A
Pameran perhiasan Mutumanikam Nusantara Indonesia kembali digelar mulai 20 November di Balai Kartini, Jakarta. Pameran yang ke-9 kalinya ini mengambil tema “Indahnya Desain Perhiasan Tradisional Indonesia” yang juga bertujuan melestarikan warisan desain kriya perhiasan tradisional Indonesia.
Peresmian Pameran Mutumanikam Nusantara Indonesia (MMNI) 2014 yang berlangsung hingga hari ini ditandai dengan pengguntingan pita oleh ketua Dekranasda secara bersamasama dengan mengundang para pejabat di tingkat pusat hingga daerah.
“Kami ingin mendorong pengembangan industri kriya perhiasan oleh para perajin, terutama yang kecil, yang menjadi binaan di daerah,” ujar Lisa Ayodya, Ketua Pameran MMNI, saat konferensi pers di Jakarta.
Pada pameran ini, para pengunjung dapat menemui beragam bahan perhiasan berupa mutiara, emas, perak, batu mulia, dan permata yang telah dibentuk para perajin menjadi aneka koleksi perhiasan berupa bros, gelang, cincin, dan anting-anting dari berbagai daerah di Nusantara.
Menurut Lisa, pameran tersebut diikuti sekitar 200 peserta dari berbagai daerah Dekranasda yang partisipasinya semakin bertambah dari tahun ke tahun. “Partisipasi dari berbagai lembaga dan organisasi juga dimaksudkan agar membantu pemasaran produk-produk mitra binaan secara domestik dan internasional yang merupakan program MMNI untuk membantu perajin perhiasan di seluruh Indonesia,” ucapnya.
Selain pameran, terdapat juga kontes desain perhiasan kategori tradisional, dan modern, fashion jewelery show , dan talk show . Sebelumnya MMNI juga pernah melakukan pameran di luar negeri, seperti ikut dalam acara Basel World, pameran di New York, LA, London, Jepang, Hong Kong, Malaysia, dan Singapura.
Dyah ayu pamela
Peresmian Pameran Mutumanikam Nusantara Indonesia (MMNI) 2014 yang berlangsung hingga hari ini ditandai dengan pengguntingan pita oleh ketua Dekranasda secara bersamasama dengan mengundang para pejabat di tingkat pusat hingga daerah.
“Kami ingin mendorong pengembangan industri kriya perhiasan oleh para perajin, terutama yang kecil, yang menjadi binaan di daerah,” ujar Lisa Ayodya, Ketua Pameran MMNI, saat konferensi pers di Jakarta.
Pada pameran ini, para pengunjung dapat menemui beragam bahan perhiasan berupa mutiara, emas, perak, batu mulia, dan permata yang telah dibentuk para perajin menjadi aneka koleksi perhiasan berupa bros, gelang, cincin, dan anting-anting dari berbagai daerah di Nusantara.
Menurut Lisa, pameran tersebut diikuti sekitar 200 peserta dari berbagai daerah Dekranasda yang partisipasinya semakin bertambah dari tahun ke tahun. “Partisipasi dari berbagai lembaga dan organisasi juga dimaksudkan agar membantu pemasaran produk-produk mitra binaan secara domestik dan internasional yang merupakan program MMNI untuk membantu perajin perhiasan di seluruh Indonesia,” ucapnya.
Selain pameran, terdapat juga kontes desain perhiasan kategori tradisional, dan modern, fashion jewelery show , dan talk show . Sebelumnya MMNI juga pernah melakukan pameran di luar negeri, seperti ikut dalam acara Basel World, pameran di New York, LA, London, Jepang, Hong Kong, Malaysia, dan Singapura.
Dyah ayu pamela
(bbg)