Regina Art Sukses Tampilkan Monolog Cotton Candy di Bowery Poetry New York
Jum'at, 10 Maret 2023 - 22:21 WIB
JAKARTA - Seniman teater , Joane Win bersama Regina Art sukses mementaskan monolog Cotton Candy di Bowery Poetry, Kota New York, Amerika Serikat, pada perayaan Hari Perempuan Internasional, 8 Maret lalu.
Karya yang disajikan dalam momen International Women's Day bertajuk Embrace Equity itu disadur dari Ruang Arumanis. Di dalamnya mencoba mengeksplorasi tema kekerasan seksual terhadap perempuan dalam suatu peristiwa kerusuhan.
Cotton Candy menggambarkan kaum perempuan menjadi kelompok rentan dalam kasus kekerasan seksual. Sementara, dalam proses penegakan hukum kerapkali melewatkan kondisi mental para penyintas.
Dalam Cotton Candy, sosok Lisa sebagai karakter sentral, digambarkan sedang berjuang mengatasi traumanya di sebuah lembaga kesehatan mental dengan fasilitas memadai.
Kendati demikian, luka batin yang diderita Lisa tidak dapat disembuhkan begitu saja. Nyatanya, masih cukup banyak korban kekerasan seksual yang tidak tersentuh fasilitas kesehatan maupun pendampingan dari psikolog.
Dari kisah Lisa ini, Joane Win mendorong hadirnya dukungan dari banyak pihak untuk pemulihan mental korban kekerasan seksual, sesuai kondisinya masing-masing.
"Mereka butuh penanganan yang tepat, dan harapan hidup yang masih panjang," lanjut Joane Win melalui keterangan tertulisnya, baru-baru ini.
Joane Win sendiri berhasil menyampaikan pesan kepada penonton melalui penjiwaan dan penguasaan panggung yang hebat.
Karya yang disajikan dalam momen International Women's Day bertajuk Embrace Equity itu disadur dari Ruang Arumanis. Di dalamnya mencoba mengeksplorasi tema kekerasan seksual terhadap perempuan dalam suatu peristiwa kerusuhan.
Cotton Candy menggambarkan kaum perempuan menjadi kelompok rentan dalam kasus kekerasan seksual. Sementara, dalam proses penegakan hukum kerapkali melewatkan kondisi mental para penyintas.
Dalam Cotton Candy, sosok Lisa sebagai karakter sentral, digambarkan sedang berjuang mengatasi traumanya di sebuah lembaga kesehatan mental dengan fasilitas memadai.
Kendati demikian, luka batin yang diderita Lisa tidak dapat disembuhkan begitu saja. Nyatanya, masih cukup banyak korban kekerasan seksual yang tidak tersentuh fasilitas kesehatan maupun pendampingan dari psikolog.
Dari kisah Lisa ini, Joane Win mendorong hadirnya dukungan dari banyak pihak untuk pemulihan mental korban kekerasan seksual, sesuai kondisinya masing-masing.
"Mereka butuh penanganan yang tepat, dan harapan hidup yang masih panjang," lanjut Joane Win melalui keterangan tertulisnya, baru-baru ini.
Joane Win sendiri berhasil menyampaikan pesan kepada penonton melalui penjiwaan dan penguasaan panggung yang hebat.
tulis komentar anda