Mengenal 4 Jenis Pola Tidur, Berdampak pada Usia Hidup
Kamis, 21 Maret 2024 - 18:35 WIB
Risiko penyakit kronis bagi penderita insomnia
Melalui temuan studi tersebut, para ilmuwan menemukan bahwa mereka yang diklasifikasikan sebagai penderita insomnia memiliki kemungkinan lebih tinggi terkena kondisi kesehatan kronis, termasuk penyakit kardiovaskular, diabetes, dan depresi, selama 10 tahun.“Penting untuk dicatat bahwa identifikasi fenotipe orang yang tidur insomnia didasarkan pada karakteristik tidur yang dilaporkan sendiri, bukan diagnosis klinis,” kata Dr. Lee.
Namun, karakteristik ini sangat mirip dengan gejala klinis insomnia, termasuk durasi tidur yang singkat, rasa lelah yang tinggi di siang hari, dan permulaan tidur yang berkepanjangan.
“Pertama, individu yang mengalami t Gejala-gejala ini harus berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk evaluasi dan pengobatan yang tepat. Kedua, temuan kami mengungkapkan bahwa penderita insomnia selama periode 10 tahun secara signifikan meningkatkan kemungkinan mengembangkan berbagai kondisi kesehatan kronis, dengan peningkatan hingga 81%,” jelasnya.
“Ketiga, orang yang mengalami insomnia menunjukkan berkurangnya kemungkinan untuk beralih ke pola tidur lain selama dekade ini, menunjukkan adanya tantangan yang terus-menerus untuk kembali ke tidur yang optimal,” tutur Dr. Lee lagi.
Terakhir, penelitian ini mengidentifikasi hubungan antara pola tidur insomnia dan faktor sosial ekonomi seperti tingkat pendidikan yang lebih rendah dan pengangguran.
Ditanya rencananya untuk melanjutkan penelitian ini, Dr. Lee mengatakan langkah selanjutnya adalah memajukan penelitian ini untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan tidur.
“Dengan banyaknya bukti yang menghubungkan kesehatan tidur yang lebih baik dengan hasil kesehatan dan penuaan yang positif, terdapat kebutuhan penting untuk eksplorasi lebih lanjut,” ucapnya.
“Secara khusus, saya bertujuan untuk menyelidiki faktor-faktor yang mendasari kesehatan tidur, menyelidiki faktor-faktor yang berkontribusi dalam mempertahankan pola tidur yang optimal meskipun terjadi penurunan terkait usia. Memahami siapa yang menjaga kesehatan tidur yang lebih baik dan mengidentifikasi faktor-faktor pelindung terhadap gangguan tidur akan menjadi hal penting dalam membentuk intervensi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan,” tutur dia lagi.
tulis komentar anda